Tigabelas👻

124K 1.5K 6
                                    

Pagi harinya, ini hari weekend dan indri yakin jika arnold pasti dirumahnya.
Indripun segera bangun dan mandi bersiap untuk pergi ke tempat arnold,

Hatinya berbunga-bunga, senyum tak henti mengembang dari sudut bibirnya. Indri tak sabar ingin bertemu lagi dengan pria itu,

"hai indri mau kemana pagi pagi udah rapi?". Sapa Laura kepada indri yang tampak sudah rapi dan wangi dengan pakaiannya,
"Oh aku ada urusan sedikit mau keluar, ya udah sampai jumpa lagi laura". Jawab indri sambil mulai berjalan keluar dari area kosnya,

Sesampai dipenghujung Gg.Anggrek. Di seberang ada pangkalan ojek, maka indri memutuskan untuk menaiki ojek ke sana.

"Kang bisa anter ke komplek perumahan sana". Tunjuk indri kepada ojek itu,
"Bisa neng, cuma kalau masuknya kan ga bisa sembarangan orang". Jawab tukang ojek itu,
"Iya kang, tenang aja nanti saya yang atur yuk kak".

Indripun segera menaiki motor ojek itu dan mulai berjalan ke arah komplek perumahan arnold,

Sesampainya di gerbang ada palang yang menghalangi mereka,

"Permisi, ada perlu apa ya mba dan masnya ?". Tanya satpam itu memberhentikan mereka, indripun segera turun ingin menjelaskan kepada satpam itu,
"Saya ingin kerumah arnold fernand, dan ini kertas tulisan dia dan dia yang meminta saya kesini, jika bapak tidak percaya coba saja telfon arnold ini ada nomor handphonenya". Jelas indri kepada satpam itu karena waktu dulu memang arnold yang memberikannya,
"Oh begitu, yasudah silahkan masuk".

Satpam itupun segera membukakan palang gerbang sehingga indri dan tukang ojek itu bisa masuk,
Indri mulai melihat nomor diperumahan, sampai akhirnya ia menemukan nomor rumah arnlod dan alamatnya sesuai dengan tulisan yang dulu arnold berikan,

Indripun segera turun dari motor tukang ojek itu dan membayarnya.

Sesampainya didepan gerbang rumah arnold, indri segera mencari bel dan menekannya,
Tak lama munculnya seorang pria membukakan gerbang untuk indri,

"Ada perlu apa ya neng?". Tanya pria itu,
"Saya mau bertemu arnold pak, ini benar rumah arnold kan?". Tanya indri kembali,
"Iya benar neng. Tapi den arnold nya tadi pagi keluar". Jawab pria itu,
Indripun melemas seketika, padahal sudah sejauh ini udah masuk komplek perumahannya susah lagi harus ditanya tanya satpam sesampai disini orangnya gak ada,

Indripun berniat untuk pulang. Ketika ia mulai membalikan badan ingin pergi, tiba-tiba..

Tinn..tin..
Ada mobil mengklaksonnya dari belakang sukses membuat indri terkejut.

Orang itupun terlihat langsung keluar dari mobil seperti ingin memarahi indri,
"Eh kau siapa sih? Punya mata gak ha!". Bentak orang itu kepada indri, seketika indri terkejut itu adalah suara arnold, indripun mulai mendongakkan kepalanya untuk melihat ke atas,

"Iinnn..inddriii????". Ucap arnold terkejut karena ternyata wanita dihadapannya adalah indri,
"Arrnoldd???". Jawab indri tak kalah gugup.
"Astaga, maafkan aku indri, aku tidak tahu bahwa tadi adalah kamu. Mari masuk maaf ya". Kata arnold dengan senyumnya, lalu ia menggiring indri masuk kedalam mobilnya,
Indripun mulai semangat kembali, jantungnya berdegup kencang.
"Astaga, dia makin tampannnn". Jerit indri didalam hatinya, karena saat ini setelah bertahun tahun tidak berjumpa. Akhrinya indri kembali bisa bertemu dengan pria ini.

"Indri? Bagaimana bisa kamu sampai disini?". Tanya arnold kepada indri,
"Aku kesini karena tahu dari alamat yang dulu kamu berikan kepadaku, tidak ada salahnya bukan mengunjungi teman lama?". Ucap indri sedikit kikuk, karena tidak mungkin ia langsung gamblang mengatakan ingin bertemu arnold karena rindu atau karena perasaannya segala macam dalam suasana seperti ini indri takut arnold seketika menjauhinya.
"Oh begitu, jadi kamu tinggal dimana sekarang?". Tanya arnold kembali,
"Aku ngekos di Gg.Anggrek tidak jauh dari sini". Jawab indri,
"Yuk kita masuk".

Arnold pun mempersilahkan indri untuk turun dari mobilnya dan melangkah bersama dengan arnold menggandeng tangan indri menuju rumah mewah dan besar milik arnold,
Indri benar benar gugup, ia merasa bisa pingsan saat ini. Apa lagi arnold sangat sangat luar biasa tampan dengan pakaian formal seperti itu,

Namun seketika, nyali indri menciut ketika mulai masuk kedalam rumah arnold, betapa indah megah mewah dan luar biasa besarnya rumah ini, belum lagi perabotannya, sedangkan indri? Ia hanya seorang gadis desa didesanya diperebutkan juga oleh pria desanya bagaimana mungkin ia mengatakan pada arnold bahwa ia mencintainya?

"Silahkan duduk indri, aku ingin mengganti pakaian sebentar tunggulah disini bibi sebentar lagi akan membawakan minuman dan cemilan untukmu". Ucap arnold lalu ia mulai berjalan dan menaiki tangga sepertinya akan ke kamar,
Indri pun duduk dengan begitu gugup, jari jarinya terasa dingin, indri merasa sangat tidak pantas berada disini apa lagi dengan pakaiannya yang hanya blouse dan rok selutut benar-benar mencolok untung saja wajahnya cantik kulitnya putih dan mulus, jika tidak mungkin orang lain yang melihat indri bisa dipastikan lebih cocok jadi babu dirumah itu dibanding seorang tamu,

Tak lama indri melihat ada seorang wanita paruh baya menyajikan sebuah minuman didalam gelas dan beberapa makanan kecil,
"Silahkan non". Ucap wanita itu dan dibalas anggukan kecil serta terimakasih dari indri,

arnoldpun nampak mulai turun dari tangganya sudah dengan pakaian santai mulai mendekat menghampiri indri,

"Maaf arnold aku mengganggu waktumu". Ucap indri merasa tidak enak kepada arnold,
"Santai aja indri, ngapain mengganggu? Ini juga weekend, hanya saja tadi aku ada sedikit urusan makanya keluar, lagian mana mungkin orang yang sudah menyelamatkan nyawaku menggangguku". Balas arnold dengan senyumnya,
"Astaga, dia semakin tampan aja setelah lama tidak bertemu. Senyumnya juga semakin manis aduh aku bisa meleleh". Kata indri didalam hatinya ketika melihat arnold tersenyum,

"Jadi indri, selain mengunjungiku kamu ada apa jauh jauh ke kota?". Tanya arnold kembali,
Indri merasa tidak mungkin ia berkata jujur hanya ingin menemui mu saja terus mengungkapkan perasaan, itu malah nanti membuat arnold menjauh kepadanya.

"Aku..aku sekedar ingin mencari pengalaman dan manatahu ada pekerjaan yang cocok untukku". Jawab indri kepada arnold,
"Oh begitu, kebetulan. Aku ada sebuah ruko menjual sembako tak jauh dari sini dan belum ada yang menjaga untuk menjualkan barang-barangnya, manatahu kamu minat bisa bekerja disana". Balas arnold kepada indri,
"Wah kesempatan nih bisa makin dekat!". Ucap indri didalam hatinya,
"Aku mau arnold, tapi bisakah kamu mengajarkan aku dulu aku takut salah". Jawab indri karena memang ya dia belum berpengalaman kerja,
"Baiklah, itu sangat mudah indri. Besok datanglah kembali kesini. Kita akan kesana". Balas arnold kepada indri,
"Tapi sulit sekali memasuki komplek perumahanmu apa lagi satpam yang didepan".
"Tidak perlu khawatir, nanti aku akan berbicara kepada satpam didepan bahwa gadis cantik bernama indri biarkan masuk dan keluar kapan saja".
Seketika indri bersemu merah karna arnold mengatakannya gadis cantik,

"Haha, pipimu memerah indri dan aku suka itu".
Arnoldpun mencubit kecil pipi indri dan membuat indri semakin berdegup kencang.

(TAMAT)(18+) KEMBANG DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang