Pagi ini indri berkemas, membawa beberapa lembar pakaian saja secukupnya. Karena setelah dari sana indri akan balik lagi kesini,
Indripun masih mempunyai sisa cukup uang selain dari tabungannya didesa ia juga sempat bekerja sebulan lebih pada arnold, maka uang gajinya itu bisa menambah ongkosnya selama pergi."Indri? Bawa tas? Mau kemana?". Tanya Opi yang tampak sudah keluar rapi juga dengan pakaiannya seperti hendak ke kampus,
"Aku mau pergi beberapa hari Opi,
Ini kunci kamarku aku titipkan atau bisa kamu kasih ke ibu kos aku mau pergi beberapa hari pulang kampung nanti akan kembali lagi". Jelas indri kepada Opi sambil memberikan kunci kamar kosnya,
"Oh begitu baiklah indri hati-hatinya, sarapan dulu yuk aku udah masak". Ajak Opi dan dianggukan oleh indri karena ia mungkin perlu mengisi perutnya sebelum melakukan perjalanan,Tak beberapa lama,
Indri pun siap dan ia permisi untuk segera pergi,Disepanjang perjalanan. Indri tak hentinya memikirkan hal jahat yang akan ia lakukan, namun apa yang bisa dibalaskannya selain itu? Jika secara langsung pasti ia tidak akan mampu, apalah daya seorang wanita desa miskin menutut pria kaya raya? Yang ada indrilah nanti yang akan dicemooh orang! Bisa saja indri malah dituduh ia yang menggoda arnold maka dari itu mereka berhubungan, semua bisa diatur oleh uang jika secara nyata.
Namun, harus bermain licik disini.
Dia dengan mudahnya menganggap seperti sampah,
Dia dengan mudahnya menolak perasaan tulus,
Dia dengan mudahnya mengatakan maaf karena telah merusak masa depan seseorang tanpa mau mempertanggung jawabkannya,
Dia dengan mudahnya berkata harta bisa menggantikan rasa bersalahnya,Tidak semudah itu!
"Jika dengan cara NYATA(LANGSUNG) aku tidak bisa mendapatkanmu! Mari kita coba dengan cara BELAKANG AKU MENUSUKMU!".Membunuh orang tanpa langsung memegang?
Tidak, indri tidak sejahat itu. Walau jujur ia dendam dan sakit hati,
Indri masih mencintai pria pandangan pertamanya.
Indri hanya ingin bermain sedikit.
Biar dia tahu,
"Kau bisa merendahkanku didunia nyata dengan harta kekayaanmu, namun aku bisa membalasmu dengan cara tak langsung aku melukaimu".Indri segera pergi ke pangkalan ojek, untuk memintanya mengantarkan ke terminal terdekat. Di sana indri membeli tiket rute ke kampungnya,
Lalu saat sudah tiba bus yang akan memberangkatkannya, indri segera menaiki bus itu.
Indri memutuskan untuk tidur diperjalanan untuk menghemat tenaganya sesampai didesa itu,
.
.
.
.
Hampir sehari penuh indri menempuh perjalanan,
Tak terasa indri sudah tiba di daerah asalnya,
Indripun turun diterminal daerah itu,
Disana indri segera turun dan keluar terminal mencari ojek,
Meminta ojek untuk mengantarkannya kedesa yang akan ia tuju, bukan desanya. Namun desa seberang,Tidak butuh waktu yang terlalu lama, beberapa menit kemudian, indri telah sampai didesa tujuannya,
"hahhh...sudah lama aku tidak menghirup udara segar didesa". Ucap indri sambil menghirup dalam udara pagi ini sehingga memenuhi rongga dadanya,
Indirpun segera berjalan memasuki kawasan desa itu. Tak begitu kenal daerah sana namun indri pernah sesekali berkunjung.
Maka indripun memilih untuk sarapan sebentar diwarung yang menjual makanan,"Buk lontong sayurnya satu". Ucap indri kepada ibu penjual warung itu,
"Iya bentar neng ibu bikinkan".Lalu kebelakangkan ibu warung itu untuk membuatkan lontong sayur pesanan indri,
Indripun meletakan tas ransel bawaan beberapa pakaiannya dikursi sebelah tempat ia duduk,"Ini neng". Ibu warung itu meletakannya piring berisi lontong sayur,
Indri segera memakan sarapannya,
"Mau kemana neng?". Tanya ibu warung itu melihat indri yang sepertinya bukan warga disini serta membawa tas,
"Saya dari kota bu kampungnya didesa tak jauh dari sini, rencana saya mau kerumah mbah dukun yang berada dihutan itu". Balas indri,Seketika ibu warung itu yang tadi tampak sedang meminum teh hangat tersedak,
"Neng mau ke rumah mbah dukun yang dihutan angket itu?". Tanya ibu warung dengan mata melebar terkejut,
"Iya bu memang nya ada apa bu?". Indri kembali bertanya dengan respon yang diberikan ibu warung itu seperti ketakutan,
"Emang neng ga tau rumor yang beredar?". Terdengar ibu itu berbicara lebih pelan dan tampanya lebih berhati hati,
"Iya tahu bu, cuma saya ada urusan dan tekad saya sudah bulat dengan resikonya ini menyangkut hidup saya". Balas indri tanpa rasa takut sedikitpun karena ia benar sudah membulatkan niatnya,
"Oh begitu, yasudah hati hati aja ya neng".
Ibu warung itupun segera ke dalam membuatkan pesanan lain pelanggan yang datang,Indri makan dalam diam memikirkan segalanya
"Aku sudah disini, dan sudah separuh jalan aku tidak ingin mundur lagi!". Ucap indri didalam hatinya kembali menguatkan tekadnya,
Ia pun segera menghabiskan sarapannya membayar lalu pergi dari warung itu berjalan ke arah ujung desa hingga bertemu dengan hutan tampak gelap,Indri sudah tiba di depan hutan angker tersebut, tampak gelap dan menyeramkan
Dengan tekad yang sudah bulat, ia segera melangkah kakinya kedalam sendirian, indri sudah tidak peduli dengan apa yang akan terjadi didalam, rasa sakit dihatinya jauh lebih besar dari pada rasa takutnya. Indri sudah gelap mata meminta jalan ini berarti ia siap dengan apa resikonya, dengan yakin ia memasuki hutan itu untuk menuju tengahnya mencari rumah dukun yang tinggal didalam hutan angker tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT)(18+) KEMBANG DESA
HorrorWarning 18+ ⚠️‼️ Bergenre Horor Namun Ada Konten Dewasa Dan Unsur Vulgar. Smart Dalam Membaca, Cerita ini Hanya bersifat Menghibur Semata, Ambil Sisi Positifnya Jauhi Negatifnya. Tidak Suka Jangan Membaca❌‼️ Suka❓Jangan Lupa Vote dan Follownya🙏🏻 _...