Semenjak kejadian arnold pulang membawa wanita itu lalu pergi pagi sekali, arnold tak pernah lagi muncul dirumah hingga 5 hari,
Sungguh, indri sangat khawatir dan juga cemas.
Arnold tidak kunjung ada kabar atau tanda tanda akan pulang,
Padahal begitu banyak pertanyaan yang ada didalam otak indri,
Namun arnold seperti sengaja menghindari bahkan menjauhi indri,
Di telfon nomornya tidak pernah aktif,
Indri bahkan pernah ke kantor arnold menemuinya disana tetapi yang ia dapatkan hanyalah tangan kanan arnold yang memimpin perusahaan itu,
Indri berusaha bertanya kepada siapa saja yang indri pernah lihat bersama arnold,
Tetap saja semua jawabannya sama.Mereka tidak tahu dimana arnold,
Indri semakin pusing, frustasi, ia tidak tahu lagi harus bagaimana,
Indri begitu cemas terjadi sesuatu dengan arnold.Maka tiba disaat hari ke 7, tepat seminggu dari kepergian arnold, ia pun pulang kerumah.
Indri yang sedang duduk melamun di teras samping melihat pemandangan taman bunga dirumahnya sambil secangkir teh segera beranjak dari tempat duduknya karena mendengar berita dari bibi bahwa tuan sudah pulang,
"Nyonya, tuan sudah pulang".
Itulah yang mereka katakan,
Dengan segera indri berlari kecil kedepan menyambut suaminya, sunggguh
Indri malah merasa rasa rindu nya jauh lebih besar saat ini dibanding perasaan sakit hatinya.Cinta memang bisa membuat seseorang buta dan gila akan perasaan tetapi tidak memikirkan mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu.
"Arnold?". Panggil indri ketika melihar arnold yang duduk diruang tengah sedang membuka kaos kakinya,
"Ada apa?". Tanya arnold tetap sama dengan nada dingin,
"Kamu dari mana aja seminggu enggak pulang? Aku rindu". Ucap indri ia tidak ingin setelah lama tidak bertemu sekali bertemu langsung memulai pertengkaran,
"Aku sibuk indri aku banyak kerjaan". Jawab arnold kembali acuh tak acuh,
"Begitukah? Tapi apa tidak bisa kau berpamitan dulu kepadaku? Kepada istrimu? Atau memberi kabar?".
Ucap indri kini ia mulai terpancing karena arnold tak kunjung memperdulikannya,
"Arnold kamu itu kenapa?ngapa kamu jadi gini sama aku? Ngapa kamu tega pergi seperti itu bahkan tanpa memberitahuku? Dan satu hal lagi siapa wanita kemarin arnold? Mengapa kamu tega!!! Ngapa kamu berubah!!".
Indri kini telah mulai mengeluarkan uneg-unegnya yang terpendam dihati, ia berbicara dengan derai air mata serta rasa sakit. Namun tidak dengan arnold, ia tetap terlihat cuek tidak peduli dan begitu dingin.
"Memang kenapa aku harus memberitahumu? Wanita kemarin? Hanya salah satu penghiburku, ntahlah indri aku merasa muak jika berdekatan denganmu".
Jawab arnold menohok menusuk indri hingga dalam, setelah berkata seperti itu arnold segera beranjak dari tempat duduk menaiki tangga menuju lantai atas.
Sedangkan indri.Masih disana, terpaku ditempat.
Sekali lagi ia kembali kecewa dan begitu hancur,"Ada apa denganmu arnold". Ucap indri didalam hati dengan tangis yang menyertai,
Sedangkan para Art disana hanya dapat melihat nyonyanya iba, mereka ingin sekali merengkuh tubuh nyonyanya disana memberi kekuatan, namun mereka terlalu takut kepada tuannya yang jika kalau sudah marah mereka bisa kehilangan pekerjaannya atau dituduh ikut campur, maka dari itu mereka memilih memperhatikan dari sana sambil berdoa diberikan kekuatan kepada nyonya nya sambil melihat situasi jika tuannya tidak terlihat akan turun kebawah lagi barulah mereka menghampiri nyonya nya yang saat ini terduduk disofa sambil menangis yang terdengar menyayat hati.
.
.
.
.Setelah hari itu,
Arnold dan indri jarang sekali bersama.
Jangankan bersama, berbicara saja mungkin hanya sesekali jika ada yang penting,
Jika tidak, arnold lebih banyak menghabiskan waktunya diruangan kerja dibanding bersama indri,
Tak ada lagi weekend bersama, sarapan bersama, makan malam bersama, bermesraan berdua, menghabiskan waktu berdua.
Tidak ada lagi.Hingga pagi itu,
Terdengar suara bel di depan rumah berbunyi,
Bibi segera kedepan melihat siapa yang bertamu pagi ini,"Permisi, apa benar disini rumah neng indri dan juga arnold?". Tanya pemuda itu,
Bibi yang melihatnya pun sepertinya bukan orang sini,
"Iya benar ada apa ya mas?". Tanya bibi,
"Bisa saya bertemu dengan neng indri? Bilang saya orang dari kampungnya". Ucap pemuda itu,Segera bibi meminta pemuda itu menunggu diruang tamu dan ia masuk kedalam keruang tangan dimana indri sedang duduk di sofa sendirian,
Karena semenjak hari itu,
Indri hanya menyiapkan pakaian untuk arnold menaruhnya diranjang lalu turun kebawah duduk disofa, tidak ada lagi morning kiss ataupun sapaan dipagi hari maka dari itu untuk menenangkan hati indri agar tidak semakin hancur ia lebih memilih turun kebawah setelah melakukan tugas nya,"Nyonya, itu ada tamu didepan. Katanya orang dari kampung". Ucap bibi kepada indri,
Segera indri beranjak dari duduknya menemui siapa yang datang."Neng indri". Ucap pemuda itu,
"Eh kang. Apa kabar kang? Ada apa jauh jauh kesini dari desa". Tanya indri dia pun kaget mengapa orang dari desanya bisa kesini sejauh itu,
"Gini neng, akang dari desa mau menyampaikan kalau emak neng sakit parah dikampung. Beliau meminta neng untuk segera pulang". Kata pemuda itu,
Indri yang mendengarkannya pun terkejut begitu syok
"Apa kang? Emak sakit? Sakit apa kang? Terus gimana sekarang keadaannya?". Tanya indri panik khawatir cemas menjadi satu, sungguh beban hidupnya terasa semakin berat,
"Semenjak kepergian bapak, emak sering murung dan lebih banyak berdiam diri kamar kata kakak neng, mak susah disuruh makan lenih banyak melamun hingga akhirnya sakit-sakitan, sudah diobatin pun masih sakit parah hingga sekarang tidak bisa bangun dari tempat tidur maka dari itu akang kesini sengaja jauh jauh ingin menyampaikan kepada neng karena tidak ada yang mempunyai telefon disana, kalau adapun jauh dari desa dan tidak ada yang tahu nomor neng". Jelas akang itu kepada indri,Indri yang langsung mendengarkannyapun tak kuasa menahan air matanya, sungguh saat ini hidupnya semakin hancur,
Kepergian bapak juga belum lama,
Rumah tangga nya mulai berantakan
Ditambah lagi emaknya yang sakit parah dikampung,"Makasih kang, indri akan segera ke kampung hari ini. Akang bareng indri aja pulangnya".
Ucap indri kepada pemuda itu,
"Makasih neng, cuma akang masih ada perlu mau ke rumah saudara dulu mungkin 3 hari lagi baru pulang, neng duluan aja kasian emak". Jawab pemuda itu,
Dan dimengerti oleh indri, ia pun segera permisi dari rumah indri.Dengan segera indri naik ke atas tangga menuju kamar memberitahu kepada arnold tentang emaknya,
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT)(18+) KEMBANG DESA
HorrorWarning 18+ ⚠️‼️ Bergenre Horor Namun Ada Konten Dewasa Dan Unsur Vulgar. Smart Dalam Membaca, Cerita ini Hanya bersifat Menghibur Semata, Ambil Sisi Positifnya Jauhi Negatifnya. Tidak Suka Jangan Membaca❌‼️ Suka❓Jangan Lupa Vote dan Follownya🙏🏻 _...