(TAMAT)(18+) KEMBANG DESA

Tigapuluhtujuh👻

pagi ini indri sudah bangun ingin bersiap karena ia akan melakukan perjalanan bersama arnold menuju kampungnya, dengan beberapa tas dan juga koper. Dulu ia hanya membawa sebuah ransel saja berisi beberapa pakaian tetapi semenjak ia kurang lebih setahun sudah berada dikota ini, indri telah banyak membeli sesuatu, maka dari itu bawaannya menjadi lebih banyak.

Sambil menunggu kamar mandi kosong,
Indri mengetuk kamar Opi ingin memasak sarapan untuk mereka berdua terakhir kalinya,

Tok tok tok tok
"Opi? Udah bangun?". Suara indri memanggil opi dari luar, tak lama kemudian pintu pun terdengar terbuka lalu keluarlah Opi yang tampaknya baru selesai mandi.
"Sudah aku baru saja siap mandi". Opi membukakan pintu sambil mempersilahkan indri masuk,
Indripun segera memasak sarapan mereka berdua.
"Duh makan bareng terakhir ya". Ucap Opi dengan wajah terlihat sedih,
"Jangan sedih dong aku pasti bakal kesini lagi kok kalau kamu belum pindah pasti bisa ketemu lagi". Balas indri lalu memeluk opi,
Opi pun terisak dipelukan indri, sungguh walau opi juga banyak dekat dengan penghuni kamar kos lainnya seperti Laura namun tidak sebegitu dekat dengan indri yang berbagi dalam hal memasak makan bareng belanja bareng hampir setahunan ini.

Selesai itu indri permisi untuk mandi terlebih dahulu baru kembali ke kamar Opi untuk sarapan bersama,

Dan tak lama kemudian indri telah siap dengan pakaiannya yang sudah rapi segera ke kamar Opi makan bareng buat terakhir kalinya menjadi penghuni kos tersebut.

Sebelum pergi, indri berpamitan dengan orang orang yang juga tinggal dikos itu lalu pergi ke rumah pemilik kos ini, untuk memberikan kunci kamarnya serta berpamitan untuk pulang kampung.

Indri segera menarik kopernya serta beberapa tas di letakan diatas koper lalu ditarik,
Indri berjalan keluar Gg, beberapa warga yang indri kenal dekat dengannya tak lupa indri berpamitan untuk pulang kampung.

Sesampainya diujung Gg, tepat sekali mobil arnold baru berhenti membelok ke arah dalam Gg ingin menjemput indri namun tidak jadi karena sudah melihat indri yang jalan tak jauh dari Gg,

Supir arnold pun segera memarkirkan mobil dipinggir jalan lalu keluar mengambil barang-barang milik indri menaruhnya kegarasi lalu membukakan pintu untuk indri masuk,
Ya, jika dulu indri pulang pergi ke kampung menggunakan bus kali ini berbeda, indri pulang bersama arnold dengan mobilnya dalam rangka ingin melamar indri disana.

"Maaf ya sayang aku telat kamu jadi jalan deh". Ucap arnold sambil mengecup puncak kepala indri,
"Tidak apa arnold".
Dan mulailah mereka berangkat pergi menuju rumah indri yang berada didesanya,
.
.
.
.
.
Seharian penuh mereka melakukan perjalanan, berhenti direstoran mewah untuk sekedar mengisi perut hingga hari sudah menjelang gelap, arnold meminta indri untuk kita istirahat terlebih dahulu di hotel sebelun melanjutkan perjalanan, walau ini sudah sangat dekat dengan wilayah desa indri namun ke dalam desanya akan lebih bagus di waktu hari terang atau siang karena kondisi ketika memasuki desa indri sudah sangat sunyi sepi ketika malam tiba untuk meminimalisir mereka terjadi hal yang tidak diinginkan, maka arnold meminta supir nya untuk ke hotel terdekat istirahat. Memang tidak ada hotel mewah disini karena sudah tidak lagi berada ditengah kota setidaknya ada sebuah penginapan tempat mereka bisa tidur malam ini dan melanjutkan perjalanannya besok,

Akhirnya mobil arnold pun singgah disebuah hotel yang lumayan, namun terlihat sepi.
Mereka segera turun arnold dan indri memesan satu kamar untuk mereka tidur berdua, sedangkan supir dan anak buah arnold memesan kamar lainnya.

"Kenapa hotel ini sepi sekali? Padahal jika dilihat hotel ini yang lebih bagus dari pada yang lainnya?". Ucap arnold kepada indri,
Indri pun menggeleng tidak tahu karena ia telah lama tidak pulang kampung maka dari itu ia pun tidak tahu ada hotel seperti ini diwilayahnya,
"Mungkin saja ini hotel baru maka dari itu masih sepi". Balas indri,
Mereka pun menaiki lift hingga sampai dikamar yang dipesan arnold lalu mulai Membuka pintu dan masuk kedalamnya,

Mereka tidur dalam satu ranjang juga dalam sebuah selimut, arnold memeluk indri yang sudah sama sama terlelap,

Lalu ketika tengah malam tiba,
Indri ingin buang air kecil, ia pun menggeser lengan arnold yang memeluknya agar indri bisa turun dari ranjang.
Lalu indri segera turun menuju kamar mandi,
Saat didalam kamar mandi tiba tiba lampu padam,

"Arnold???".
"Arnolddd?? Gelapp..
arnolddd bangunnnn".
Teriak indri dikamar mandi, karena saat ini ia sedang berada didalam sana segera indri menyelesaikan buang air kecilnya memasang kembali celana g-stringnya lalu berjalan keluar,

Saat keluar dari kamar mandi, suasana kamar sangat gelap. Indri sudah berkali-kali mencoba memanggil arnold karena ia sulit untuk menemukan jalan apa lagi kamar ini cukup luas namun arnold seperti tidak terpengaruh oleh suara indri yang memanggil namanya terbukti dari arnold tidak ada menyahut panggilan indri,

Tiba-tiba.
Angin bertiup kencang didalam kamar itu,
Menerbangkan tirai jendela sehingga menimbulkan suara mengerikan tak lama kemudian, muncullah sosok mengerikan dari balik tirai itu

Ia mulai melayang kedepan ke arah indri,
Sunguy indri sangat ketakutan.
Tubuhnya merinding mengeluarkan keringat dingin,
"ARNOLDDD!!! "
"ARNOLDD!!! KAMU DIMANAAA???".
"ARNOLDDD TOLONGGGG !!!!!".
"ARNOLDDDD AAAAAAAAA".
Teriak indri berkali kali namun tetap saja seperti tidak ada yang mendengarkannya,
Tak lama sosok itu mulai menegakkan kepalanya memperlihatkan wajahnya begitu mengerikan wajah penuh sayatan mata berwarna merah mengeluarkan darah mulut yang sobek terkoyak hingga ke pipi memperlihatkan gigi yang tajam dan gusi yang membusuk,
Lalu.. terdengar suara tawa mengerikan menggelegar di ruangan itu, tak lama terdengar suara sosok itu memenuhi ruangan membuat indri berdegup kencang hingga menangis ketakutan tak sanggup berdiri disana dengan sosok itu.

"KAU AKAN MATI".