Pagi ini indri pergi ke toko tetapi bukan untuk bekerja ia meminta izin kepada ibu mina karena ia akan ada urusan sedikit lalu akan kembali pada siang hari. Tidak begitu sulit mendapatkan izin selain karna ini adalah toko arnold,
Indri segera mencari tukang ojek, untuk mengantarkannya ke alamat yang sudah ia dapatkan. Yaitu alamat rumah Liora,
Dari mana indri mendapatkannya? Begitu mudah, selain karena liora adalah bekas tunangannya arnold, ia juga seorang model terkenal apa lagi masih satu wilayah dengannya maka dari itu ia tinggal bertanya mencari informasi kesana sini sedikit saja sudah tahu kemana ia akan pergi.Sekitar beberapa menit perjalanan, sampailah di kawasan komplek perumahan mewah,
Satu persatu indri memandang kekiri dan kekanan mencari alamat rumah dan no rumah Liora tempatnya ia akan singgah,Tiba pas dirumah mewah dan besar bercat abu-abu, serta no rumah yang sama indripun meminta tukang ojek untuk berhenti disana,
Setelah membayar sejumlah uang kepada tukang ojek itu indri segera menekan bel rumah,
Tak lama keluarlah seorang wanita yang sepertinya asisten rumah tangga disana,"Ada apa ya non?". Tanya wanita itu dari balik pintu gerbang kepada indri,
"Hmm, apa benar ini rumahnya Liora model itu?". Tanya indri kembali memastikan,
"Iya benar non, tapi non Lioranya tidak sedang dirumah". Jawab wanita itu,
"Apa bibi asisten rumah tangga disini?". Tanya indri kembali kepada wanita itu,
"Iya non ada apa ya?". Wanita itu terlihat semakin kebingungan,
"Bi. Bisa bantu saya gak?". Indri mulai memancing wanita itu untuk membantunya melancarkan rencana,
"Bantu apa non?". Bibi itu tampak sedikit mengeluarkan badannya dari gerbang agar lebih dekat dengan indri,
"Bibi mau uang?". Indri mengeluarkan jurus jitunya,
"Wah mau banget non kebetulan saya harus ngirim uang lebih untuk anak dikampung sekolahnya". Terlihat mata wanita itu berbinar karena mendengar uang,
"Saya bisa kasih bibi uang banyak, tapi bibi harus bantu saya". Ucap indri dengan sedikit pelan suara nya dari pada diawal,
"Bantu apa non? Kalau bisa pasti saya lakukan". Jawab bibi itu,
"Bibi tolong ambilkan saya beberapa helai rambut atau kuku Liora nanti sore saya akan kesini lagi untuk mengambilnya gampang bukan?". Indri mulai mengeluarkan rencananya,
"Bisa non bisa, tapi untuk apa ya non?". Wanita itu terlihat penasaran dengan permintaan Liora yang terasa aneh,
"Udah bibi ga perlu tahu yang penting bibi ambilkan saja, bersedia gak bi?". Kata indri sedikit jengkel dengan wanita itu karna kepo,
"Iya non iya saya bersedia". Balas wanita itu cepat karna takut sepertinya dengan perubahan wajah indri takut gak jadi dikasih uang,
"Bagus, ini uang 10 jt dalam amplop buat bibi, tolong sore nanti harus sudah ada. Saya menunggu diluar gerbang ini lagi, jangan sampai orang lain tahu cukup kita saja mengertikan bi?". Ucap indri dengan penuh penekanan,
"Siap non siap makasih banyak non".Indri pun mengangguk dan segera berjalan kearah luar komplek,
"Nah. Sedikit lagi. Tunggu saja Liora malam ini kematianmu hahahaha".
.
.
.
.
.
.
Indri yang melihat pangkalan ojek segera meminta ojek itu untuk mengantarkannya kepasar tradisional, ia harus mencari ayam kampung serta peralatan ritualnya untuk nanti malam. Jika sore nanti bibi itu sudah berhasil mendapatkan apa yang dimintanya berarti dalam waktu kurang lebih 24 jam akan terdengar berita bahwaMODEL CANTIK TERKENAL LIORA VIOLENTINA DIKABARKAN MENINGGAL DUNIA.
Ia pun tertawa jahat dengan berseru kemenangan didalam hatinya.
Sungguh, hatinya telah tertutup dengan iblis.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari, indri segera menutupnya rapat-rapat dengan plastik berwarna hitam agar tidak kelihatan.
Ia pun kembali ke rumah kosnya, karena jika siang begini masih sepi orang pun tidak akan tahu ia memasukan seekor ayam dikamarnya yang sudah diikat dan ditutup."nah selesai semuanya, aku harus segera ketoko".
Indri lantas langsung berangkat ke toko sesuai janjinya kepada ibu mina siang sudah kembali.
"Indri sudah datang toh". Sapa ibu mina yang terlihat sedang berada didepan meja mencatat barang apa saja yang kosong ditoko,
"Iya bu, yaudah indri mau ngecek barang ke gudang dulu".Ia pun segera berjalan kearah gudang belakang, mengecek barang yang dicatat kemarin oleh ibu mina untuk hari ini diantarkan oleh anak buah arnold ke alamat pembeli.
Gudang itu pengap dan juga tidak terlalu terang namun masih tampak,
"Kok bulu kudukku merinding ya, hawanya juga dingin lagi". Ucap indri sambil memegang lehernya merasakan hawa gudang tiba-tiba terasa dingin belum lagi rasa merindingnya,Indri dengan cepat melihat satu persatu barang agar selesai dan segera pergi dari gudang ini,
Namun tiba tiba, ia mendengar satu barang dari rak terjatuh berserakan dilantai,
"Kok terjatuh? Kan ga ada angin lagian juga tempatnya dirak agak kedalam,
Haha. Paling juga tikus atau cicak".
Indri sedikit menenangkan dirinya, walau nyatanya sekarang ia juga ketakutan.Tak lama saat indri menoleh ke kanan dan kekiri,
Sosok mengerikan muncul dari sudut yang gelap tidak terpapar cahaya,Lagi, sosok wanita berbaju putih yang dalam berambut panjang, berkuku panjang yang tajam serta perut bolong mengeluarkan belatung. Darah berceceran, sampai isi perut sosok itu dapat terlihat,
Ia memandang kearah indri dengan matanya yang berwarna merah,
Wajahnya hancur penuh dengan sayatan,
Lalu ia mulai melayang perlahan merentangkan tangan ke arah indri,Indri terpaku ditempat seolah kakinya tidak dapat digerakan bahkan kepalanya sangat sulit untuk ditorehkan, indri menatap begitu ketakutan sosok itu yang semakin lama semakin dekat kearahnya, keringat dingin mulai bercucuran, jantungnya berdegup kencang.
Ia ingin menjerit meminta pertolongan, namun mulutnya terasa terkunci tidak dapat di gerakkan, dan saat wanita itu tepat didepan wajahnya indri dapat jelas melihat bahwa mata sosok itu setengah lagi sudah pecah keluar mengakibatkan darah terus mengalir belum lagi mulut yang sobek memperlihatkan gusinya penuh belatung, bau amis anyir dan sangat busuk sekali tercium oleh indri,Tiba tiba, secepat kilat sosok itu mengarahkan wajahnya kesamping ingin memakan leher indri dan seketika indri pingsan.
"Indri???".
"Indriii????".
"Indriii bangunnn?????".Indri mulai tersadar saat terasa ada yang menepuk nepuk pipinya,
"PERGIIII MENJAUHHHHH JANGAN GANGGU AKUUUU PERGIIIIII..." teriak indri seketika ia bisa mengeluarkan suaranya kembali,
"Indri kamu kenapa sadarlah ini aku ibu mina".
Ucap ibu mina sambil terus menggoyangkan badan indri agar sadar.
"hah..hah..hah apa aku sudah mati?". Tanya indri seperti orang linglung,
"Hahah kamu kenapa indri kok tanya gitu? Emangnya kamu kenapa? Kenapa bisa pingsan dibawah? Dari tadi aku memanggilmu namun tidak ada jawaban jadi aku suruh anak buah yang lain ngecek eh mereka bilang kamu pingsan digudang". Jelas ibu mina kepada indri,
Indri yang mendengarkannya pun juga syok, karna seingatnya tadi ia seperti hendak dimangsa oleh sosok mengerikan,"Sudah ayo bangun, kamu istirahat aja kayaknya kamu kurang sehat. Itu ada air dan makanan kamu duduk saja dulu dikursi sana". Ibu mina mencoba membantu indri berdiri, dan indri menurut karna dia masih sangat syok untuk sekedar bicara pun mulut masih kelu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT)(18+) KEMBANG DESA
HorrorWarning 18+ ⚠️‼️ Bergenre Horor Namun Ada Konten Dewasa Dan Unsur Vulgar. Smart Dalam Membaca, Cerita ini Hanya bersifat Menghibur Semata, Ambil Sisi Positifnya Jauhi Negatifnya. Tidak Suka Jangan Membaca❌‼️ Suka❓Jangan Lupa Vote dan Follownya🙏🏻 _...