Limapuluhdua👻

33.5K 484 8
                                    

Beberapa bulan telah berlalu kurang lebih hampir 4 bulan setelah hari dimana arnold meminta maaf kepadanya,
Kehidupan indri dan juga arnold masih dalam keadaan damai dan juga tenang,
Tidak ada gangguan dari manapun,
Begitupun indri sudah merasa sangat bahagia perutnya juga mulai terlihat,

Arnold tak hentinya memberikan perhatian penuh kepada indri atas kehamilannya,
Arnold tak pernah lagi pulang lembur malam bahkan lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya dibanding yang lain.
Benar-benar ia telah berubah,

"sayang, hari ini kita mau kemana".
Tanya arnold yang lagi bersama indri dimobil bersama ingin keluar,
"Hmm, aku pengen makan soto sama sate bebek arnold. Apakah bisa?". Jawab indri masih denga senyumnya kearah arnold,
"Apasih yang gak buat kamu sayang, kita kesana sekarang ya".

Arnold pun segera membawa mobil nya bersama indri menuju arah rumah makan yang menyediakan menu makanan soto beserta sate bebek sesuai keinginan indri,

Saat diperjalanan tiba-tiba handphone indri berdering,

Terdapat nomor tidak dikenal menghubunginya, sejenak indri ragu mengangkat namun ia penasaran lalu mencoba mengangkatnya,

"Halo? Siapa ya?". Tanya indri kepada penelfon seberang sana,
"Halo indri, ini indri kan?". Tanya kembali orang itu, terdengar suara pria dewasa.
"Iya saya indri, ini siapa?". Tanya indri kembali penasaran,
"Ini paman nduk yang dikampung,
Paman cuma mau ngasih kabar. Adik mu awalnya hanya terkena demam biasa tapi sudah paman kasih obat, tidak tahunya malam itu menjadi demam tinggi hingga kemarin kejang-kejang lalu dibawa kerumah sakit, dan sekarang kondisinya kritis padahal beberapa hari lalu hanya demam biasa malah sekarang sampai tidak sadar kan diri dan harus rawat inap, kamu segera kesini ya nduk". Ucap pamannya to the point kepada indri menjelaskan kondisi adiknya,

Seketika,
Dunia indri merasa kembali runtuh.
Ujian hidup kembali menimpanya setelah beberapa bulan ia hidup tenang dan damai sekarang kembali mendapatkan kabar buruk,
Setelah mendengar itu, indri terdiam sejenak, air matanya turun membasahi pipinya.
Ia begitu terkejut juga syok mendengar adik bungsu laki-laki satu-satunya yang dia punya mengalami sakit hingga kritis,

"Sayang? Kamu kenapa? Ada apa? Kok nangis?". Tanya arnold yang mulai khawtir melihat indri disebelahnya terdiam sambil memegang telfon,

"Halo indri??". Ucap pamannya diseberang sana karna tak kunjung mendapat jawaban,
"Iya paman..indri akan segera kesana...".
Indri segera mematikan telfonya karena tak sanggup membayangkan adiknya saat ini sedang terbaring dirumah sakit,

"Arnold...Sekarang kita harus pulang...aku mau ke desa tempat paman....Adik aku masuk rumah sakit dan kritis". Kata indri sambil terisak dengan air matanya,
"adik kamu? Iya sayang yaudah ayo sekarang kita kesana".
Arnold segera berhenti lalu memutar balik mobilnya untuk pulang karena saat ini mereka akan segera ke kampung paman indri,

Tak beberapa lama mereka sampai dirumah,
Indri segera masuk kedalam dengan linangan air mata, memasukan pakaiannya dan juga arnold dan beberapa barang yang diperlukan saja. Disusul oleh para Art nya yang membantu indri membawa barang-barangnya turun kebawah,

"Bi, aku mau pergi pulang kampung dulu temanin indri tolong jaga rumah ya".
Ucap arnold kepada bibi art,

Maka mereka berangkat hari itu juga menggunakan supir dan juga beberapa anak buah yang menyusul,

Arnold juga telah meminta untuk tangan kanannya menggantikan posisinya sementara dikantor selama pergi,

Sepanjang perjalanan,
Indri tak hentinya menangis, namun bedanya kali ini arnold ada disisinya menemani indri mendekapnya mencoba menenangkan walau tangisan indri tetap sama.

(TAMAT)(18+) KEMBANG DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang