Diperjalanan pulang,
Indri merasa arnold lebih lembut kepadanya.
Seperti saat keluar dari restoran, arnold meminta indri untuk menggandeng tangannya, tentu indri dengan senang hati melakukannya.
Lalu saat di mobil perjalanan pulang pun arnold terlihat menggenggam tangan indri sepanjang jalan,
Indri tersenyum melihat ada sedikit reaksi itu berarti ramuannya sedang bekerja,"Hati-hati ya jangan lupa istirahat besok kamu kerja kan". Ucap arnold didalam mobil kepada indri yang sudah keluar berdiri didepan Gg,
"Iya terimakasih untuk malam ini arnold".
Arnold dan indri tersenyum sambil melambaikan tangan masing-masing lalu berpisah menuju rumah,Sepanjang jalan menuju rumah indri tak hentinya melepas senyum bahagia karena ya sebentar lagi indri akan mendapatkan arnold,
Sesampai dikamar kos indri segera membersihkan diri mengganti pakaiannya lalu berbaring diatas ranjang memikirkan kejadian hari ini,
Disisi lain,
Arnold yang sudah sampai dirumah segera berjalan memasuki kamarnya untuk mengganti pakaian lalu ingin melanjutkan pekerjaannya diruang kerja,"aaaaaaa...kenapaa kepalaku sakit sekali".
Ucap arnold sambil memegang kepalanya yang terasa sakit, tiba tiba tubuhnya terasa pana,
"aaaaa...tolonggg..tolonggg...panass..panass...aaaaa tolongggg...". Teriak arnold diruang kerjanya, karena ruang itu kedap suara maka asisten rumah tangga pun tidak dapat mendengarkannya arnoldpun pingsan seketika disana akibat tak kuat menahan sakit dikepala serta panas ditubuhnya,Indri yang sedang tertidur diranjangnya terasa terganggu,ntah mengapa tubuhnya terasa ada yang menimpa dan itu berat sekali, indri merasa sangat sulit bernafas,
"Aaa ada apa ini mengapa tubuhku terasa ada yang menimpa". Ucap indri didalam hati,
Sungguh bahkan untuk menggerakan tanganpun sangat sulit, indri perlahan mencoba membuka matanya,
Dan hal mengerikan pun terlihat sesosok menyeramkan penuh luka dan darah sedang berada diatas nya menindih tubuhnya,
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa tolonggg...tolonggg..".
Pekik indri, namun ia heran terasa suaranya tidak dapat keluar dan hanya didalam hati saja,Lama indri dalam posisi itu ia pun tidak sanggup untuk membuka matanya, dadanya sesak, seolah oksigen semakin menipis masuk kedalam rongga dadanya,
Indri mencoba sekuat tenaga untuk dapat bergerak,Tak lama kemudian, terasa tubuh indri sudah sedikit ringan dan sekali hentakan indri dapat kembali bernafas, ia langsung terduduk diatas ranjangnya.
"hah..hah...hah.. taa..dii ituu..kenapaa".
Ucap indri terbata masih dalam keadaan syok juga ketakutan peluh keringat membasahi tubuhnya,Sedangkan arnold,
Tengah malam mulai tersadar,
Ia segera bangkit dari lantai ruang kerjanya.
"Aaa..aku..kenapa bisa disini". Ucap arnold sambil pelan pelan duduk memegang kepalanya yang sedikit pusing, ia pun memutuskan untuk langsung tidur diranjang kamarnya saja karena terasa tidak memungkinkan untuknya kembali melanjutkan pekerjaan,Sesampainya dikamar, arnold membaringkan tubuhnya, ntah mengapa padahal kepala sakit badan juga terasa sakit namun mata tidak dapat terpejam,
Lambat laun, arnold melamun. Lalu sebuah bayangan muncul difikirannya.
"Indri???". Ucap arnold menyebutkan nama wanita itu, ia pun mulai tersenyum senyum sendiri seperti orang gila, memeluk gulingnya kuat, lalu mencium cium guling itu.
"Aaaaa indriii aku mencintaimuuu".
Arnold berkata sambil membayangkan indrilah yang saat ini ia peluk padahal sebuah guling,"Indri...indriii...indriii". Sahut arnold berkali kali dikamarnya ia melihat dilangit langit ada wajah indri lalu dimanapun ia melihat terbayang wajah indri,
"Besok aku harus menemuinya". Ucap arnold lalu mulai memejamkan mata memeluk guling membayangkan indri,
.
.
.
.
.
Pagi harinya,
Indri telah bersiap untuk berangkat kerja tak lupa ia juga selesai memasak sarapannya dan juga Opi,
"wah pagi pagi udah ceria aja". Sahut Opi melihat indri yang tak hentinya tersenyum,
"Hehe tidak apa apa opi mari kita sarapan aku juga ingin segera berangkat". Balas indri dan merekapun segera sarapan,Setelah selesai, indri segera berpamitan untuk pergi ke toko tempat kerjanya.
Saat diperjalanan sudah sampai Gg, indri melihat ada sebuah mobil tak asing baginya terparkir dipinggir jalan.
Lalu orang yang ia maksud segera keluar,
"Pagi indri". Sapa arnold dengan senyum cerahnya kepada indri,
"Eh arnold tumben, ga berangkat kerja?". Tanya indri kembali pura pura tidak tahu apa yang terjadi,
"Ntah mengapa aku sangat merindukanmu jadi aku memutuskan untuk melihat mu terlebih dahulu pagi ini, mari aku antar ke toko". Ucap arnold sambil menggandeng tangan indri,
Indri tentu dengan senang hati menerimanya,Mulailah mereka berangkat untuk pertamanya mengantarkan indri ke toko,
"Hati hati ya terimakasih arnold". Ucap indri kepada arnold sebelum keluar dari mobil,
"Iya semangat ya". Balas arnold dengan sedikit mengacak puncak kepala indri,
Indri keluar dari mobil dan segera berjalan ke arah toko,"Tumben diantar pak bos". Ucap ibu mina yang melihat mereka,
"Ah iya bu kan emang searah kebetulan aja". Balas indri karena tidak ingin menimbulkan kecurigaan,Dan indri serta ibu mina mulai melakukan aktifitasnya membenah toko membersihkan agar siap untuk dikunjungi pelanggan,
Sepanjang perjalan arnold tak hentinya memikirkan indri hingga sampai di depan kantor,
"Pak sudah sampai". Ucap supir arnold menyadarkan ia dari lamunannya,
"Eh sudah sampai ya saya ga sadar". Balas arnold karena ia sendiri tidak tahu mengapa dirinya jadi begini seperti orang linglung,Arnold pun segera keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki kantor,
"Pagi pak". Sapa karyawan,
Dan dibalas anggukan serta senyuman oleh arnold,Setiba diruangan kerja arnold mulai menyalakan laptopnya melihat segala berkas yang ada dan mulai bekerja,
Saat ia mulai memeriksa satu persatu dokumen tiba tiba fikirannya buyar dan kembali memikirkan indri, alhasil arnold malah tersenyum sendiri sambil melamun memandang kertas tetapi fikirannya bukan kesana,"Eh! Duh, kok jadi gak fokus gini kenapa malah mikir indri sih!". Gerutu arnold ketika sedikit tersadar ia tidak fokus, lalu arnold kembali memusatkan fikirannya pada kerjaan,
Sampai jam makan siang tiba,
Terdengar suara pintu terbuka.
"Halo sayang..". Ucap wanita itu sambil berjalan lenggak lenggok dengan pakaian minim ke arah arnold,
"Iya liora ada apa?". Sahut arnold ketus,
"Kok jutek sih sayang kamu kenapa hm?". Tanya Liora sambil duduk diatas meja kerja arnold,
"Menyingkir lah Liora aku sedang bekerja". Balas arnold lagi dengan tatapan dingin,
"Kamu itu kenapa sih! Tunangannya datang bukannya disambut lagian ini jam makan siang!". Bentak Liora mulai kesal dengan sikap arnold,Arnold yang masih dalam pengaruh ramuan namun belum sepenuhnya sukses karena belum 24 jam masih bisa sedikit tersadar akal sehatnya,
"Maafkan aku Liora aku kurang istirahat dan kurang fokus sayang". Ucap arnold yang mulai sedikit tersadar bahwa yang dihadapannya adalah tunangannya, walau udah disakitin namanya cinta mau gimana lagi,
Tampak Liora tersenyum manja, lalu mulai mengalungkan tangannya di leher arnold dan ketika Liora ingin mengecup bibir arnold,
Arnold menolehkan kepalanya kesamping dan bibir Liora hanya mendarat dipipinya saja bukan dibibir arnold,
"Maaf Liora aku sedang tidak ingin".
Kata arnold, ntah mengapa biasanya dia selalu bernafsu melihat tubuh molek dan paras cantik milik Liora tetapi saat ini ia merasa sungguh tidak menginginkannya lagi.
Arnold segera berdiri dari kursi kerjanya keluar ruangan ingin menghindari Liora yang masih duduk diatas meja kerjanya sambil menatap marah,"ARNOLD!!".
"ARNOLDD!!!!!!".Terdengar suara Liora dibelakang saat arnold mulai melangkahkan kakinya keluar meninggalkan tunangannya sendiri,
"Aku ingin sendiri rasanya ingin menjauh darinya". Ucap arnold dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT)(18+) KEMBANG DESA
رعبWarning 18+ ⚠️‼️ Bergenre Horor Namun Ada Konten Dewasa Dan Unsur Vulgar. Smart Dalam Membaca, Cerita ini Hanya bersifat Menghibur Semata, Ambil Sisi Positifnya Jauhi Negatifnya. Tidak Suka Jangan Membaca❌‼️ Suka❓Jangan Lupa Vote dan Follownya🙏🏻 _...