"Semuanya nampak baik, namun tidak dengan kenyataannya."
--
Author POV
Bel pulang sekolah telah berbunyi semenjak 10 menit yang lalu. Nata, juga sahabat-sahabatnya sudah berada di parkiran. "Habis ini kalian ke mana?" Tanya Kia saat mereka sudah duduk di atas motor mereka masing-masing kecuali Nata. Sebab, tadi pagi Nata naik bus, dengan tujuan pulang sekolah akan mampir ke suatu tempat.
"Kalau saya sama May sih langsung pulang aja, mau hujan juga nih." Lili menatap langit yang sudah tidak secerah tadi pagi. "Ya udah yuk kita langsung pulang," ucap May.
"Bareng aja ayo, Nat," tawar Kia. Nata yang sedang berdiri di samping motor Kia pun menggeleng. "Saya mau ke sekolah Akmal dulu. Semalam dia ngirim pesan tapi pas saya balas, malah gak dibalas lagi."
"Ya, saya antar ke sekolahnya Akmal. Ayo, Nat. Nanti malah kamu kehujanan," ucap Kia. Diangguki juga oleh Lili juga May menyetujui apa yanh dikatakan Kia. "Gak perlu, saya tahu kamu udah ditunggu sama Mama kamu, kan? Udah gapapa, saya pergi dulu ya?" Pamit Nata berlalu meninggalkan sahabat-sahabatnya.
Lili, Maya juga Kia saling menatap, "mungkin mereka mau menyelesaikan masalah mereka dulu," ucap May. Lalu mereka berlalu meninggalkan area parkiran untuk pulang menuju rumah mereka masing-masing.
--
Membutuhkan waktu 15 menit untuk Nata sampai di pintu gerbang sekolahnya Akmal. Pintu itu belum terbuka, menandakan bel pulang belum berbunyi. Memang sekolah Akmal memiliki jadwal pelajaran yang lebih lama dibanding dengan sekolah Nata. Jika Nata sudah pulang sekitar jam satu, maka Akmal akan pulang setengah jam setelahnya.
Nata duduk di post satpam, menunggu Akmal untuk keluar. "Cari siapa, Dek?" Tanya satpam yang sedang bertugas siang itu. "Nunggu Akmal, Pak." Satpam itu mengangguk, "Oh, Nak Akmal."
"Bapak kenal?" Tanya Nata. "Kenal atuh, Neng. Akmal teh sering ikut nongki di sini, sering beliin Bapak atau satpam yang bertugas di sini makanan, ya mentok-mentok gorengan." Nata tertawa. Sikap Akmal yang begitu ramah kepada semua orang menjadi salah satu alasan mengapa nama Akmal yang menjadi pemilik hatinya saat ini.
"Kalau boleh Bapak tahu, Neng teh siapanya si Nak Akmal?" Tanya Bapak satpam yang Nata ketahui namanya Arman. Nata tersenyum, "dari senyumannya Bapak sudah bisa tebak. Neng teh pacarnya Nak Akmal, ya? Benar tidak?" Nata mengangguk ramah, "ya Pak. Benar." Pak Arman tersenyum. "Gak nyangka Bapak teh, ternyata Nak Akmal sudah punya pacar. Kirain Nak Akmal pacaran sama Neng Ayu," ujar Pak Arman dengan polosnya. Tanpa mengerti ekspresi Nata yang telah berubah.
"Maksud Bapak?" Tanya Nata. "Ya kan dari penglihatan Bapak teh, Akmal sering pulang bareng sama Neng Ayu. Deket gitu juga, mungkin Bapak yang salah kira," Nata menahan diri untuk tidak bertanya lebih. Demi menjaga ketenangan hatinya.
"Nah, bel pulang udah bunyi," ucap Pak Arman. "Bapak buka gerbang dulu ya, Neng," Nata mengangguk melihat Pak Arman yang sudah berlalu dari hadapannya dan membuka pintu gerbang.
Nata menunggu Akmal. Melihat satu per satu siswa yang keluar silih berganti. Hingga pandangan Nata tertuju pada satu orang yang mengenakan sweater abu-abu tengah tertawa bersama seorang wanita di sebelahnya. Satu kejadian pun tidak luput dari penglihatan Nata. Nata melihat semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Love is Trust [Completed]
Fiksi UmumHighest Ranking : #1 in teruntuk [19/05/2020] Judulnya berbeda ya, tapi isi cerita tetap sama❤ -- "Jika percayamu bukan aku, apakah cintamu masih untukku?" -- Insyaallah up setiap hari sabtu ya♡ Mulai : 8 Februari 2020 Selesai : 29 Septembe...