"Langkah baru untuk harapan yang baru. Aku, kamu dan cerita kita nanti. Cerita kita masing-masing."
--
Author POV
Nata bangun dengan harapan baru. Senyum yang melengkung sempurna di wajah manisnya pagi ini. Bukankah semua harus tetap berjalan?
Sakit itu masih terasa, bahkan masih terasa sesak. Namun, masih banyak orang yang menyayanginya. Dan, itu cukuplah menjadi alasannya untuk kembali melangkah saat ini.
Setelah dirinya siap, ia turun ke bawah untuk berangkat sekolah. Menuju meja makan, sarapan bersama keluarganya. Menghilangkan kekhawatiran keluarganya, terutama Juna. Kali ini ia harus bersikap baik-baik saja di depan mereka semua.
"Pagi semua," sapa Nata dengan ceria kala melihat semua sudah duduk di meja makan. Nata mencium pipi Ara juga Juna yang duduk bersebelahan. Mencium pipi Viya yang duduk di sebelahnya.
"Pagi sayang," balas Ara dan Juna bersamaan. "Makan dulu, Nat," ajak Juna.
"Iya, Pa."
Nata meminum sedikit susu putih yang telah dibuatkan oleh Ara. Lalu, menyendokkan nasi goreng juga telur ceplok ke atas piringnya.
Mereka sarapan dengan khidmat, setelahnya Juna terlebih dulu pamit menuju kantor. Sebab, ada rapat mendadak pagi ini, "Papa duluan, ya?" Pamit Juna. Mengambil tas yang dibawakan oleh Ara.
"Kalian hati-hati berangkatnya, yang rajin di sekolah," wejangan dari Juna pada Nata dan Viya, lalu mencium kening kedua putrinya itu.
"Mama anter Papa ke depan dulu, ya," Ara mengantar Juna ke depan gerbang.
"Aku jalan dulu, ya?" Ara mengangguk lalu mengambil tangan Juna untuk dicium, "hati-hati,"
"Iya, sayang." Juna mencium kening Ara, "assalamu'alaikum," pamit Juna.
"Waalaikumussalam," Ara melihat kendaraan yang dipakai Juna semakin menjauh. Lalu, ia kembali masuk ke dalam rumah untuk menghampiri kedua putrinya.
"Ma, aku sama Viya berangkat juga ya," Nata juga Viya mencium tangan Ara. "Hati-hati ya, sayang,"
"Oke, Ma. Assalamualaikum," pamit keduanya. "Waalaikumussalam,"
--
Saat ini Nata, Kia, May, dan Lili sedang berada di kantin. Mereka berempat berada di meja yang letaknya di pojokan. Sebab, saat ini Kia, May, dan Lili ingin mendengar cerita dari nata.
"Gimana?" Tanya Kia langsung, Nata meminum jus alpukat yang ada di depannya.
"Semua selesai," singkat Nata tanpa menatap sahabatnya yang justru kini sedang menatapnya. "Selesai? Selesai gimana maksudnya, Nat," selidik May.
"Ya, selesai. Semuanya. Saya sama Akmal. Apa perlu saya ceritain detailnya?" Tanya Nata sarkas pada sahabatnya itu.
"PERLU!!!" Balas mereka bertiga serempak. Membuat orang yang ada di kantin melihat mereka dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Namun, mereka tidak peduli. Terpenting bagi mereka saat ini adalah mendengar langsung cerita dari Nata. Karena, sahabatnya yang satu ini jarang menceritakan kisah cintanya.
"Kemarin sore saya ketemu Akmal, di taman tempat biasa saya dan Akmal ketemu. Awalnya saya sempat pesimis kalau dia bakal gak datang, tapi setelah satu jam nunggu akhirnya dia datang,"
"APA??? Satu jam? Wah tuh cowok emang ngajak gelut ya?!!" Kia nampak sudah emosi mendengar cerita dari Nata, terlebih mengetahui dengan bodohnya Nata menunggu Akmal selama satu jam di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Love is Trust [Completed]
Fiksi UmumHighest Ranking : #1 in teruntuk [19/05/2020] Judulnya berbeda ya, tapi isi cerita tetap sama❤ -- "Jika percayamu bukan aku, apakah cintamu masih untukku?" -- Insyaallah up setiap hari sabtu ya♡ Mulai : 8 Februari 2020 Selesai : 29 Septembe...