"Yang tidak mampu terlihat namun sangat terasa."
--
Author POV
"Jadi mau nyari buku?" Tanya Akmal. Saat ini mereka sedang berada di parkiran salah satu Mall. Niat hati setelah pulang ngampus ingin mencari buku sekalian kencan. Begitulah yang mereka sepakati tadi.
"Jadi, buat refrensi laporan nih," balas Nata. Mereka berdua masuk ke dalam Mall dengan jalan beriringan, tanpa gandengan.
"Kita cari yang di lantai 1 dulu ya, kalau gak ada baru ke lantai 2," ajak Nata. Akmal yang hanya membuntuti Nata pun cuma bisa mengangguk. Mengikuti langkah dari Nata.
Setibanya mereka di toko buku, Nata langsung menuju rak buku yang ingin ia cari. Sedangkan, Akmal berada tak jauh dari Nata, melihat-lihat buku juga.
"Nat Nat, liat deh," tunjuk Akmal pada sebuah buku yang sedang ia bawa. "Dih, apaan sih," Nata merona melihat buku yang dibawa oleh Akmal.
'Kiat-kiat Menjadi Istri yang Sholehah'
"Cocok nih buat kamu baca, haha," canda Akmal. "Ngebet nikah, Bapaknya?" Balas Nata kesal.
"Kalau kamu siap, saya mah ayo aja. Sok tak ladenin," lah! Malah dianggap serius.
"Wisuda dulu baru nikah," ucap Nata dengan membawa buku yang sudah ia pilih. "Kan gak ada larangan juga, Nat."
"Ya, tapi kan biar sama-sama sukses dulu lah, Mal. Baru mikir gituan," Akmal yang mendengar nada kesal dari Nata pun lebih memilih untuk mengalah. Bisa berantakan kalau Nata sampai ngambek karena hal ini.
"Ya deh sayang, maaf. Udah selesai kan? Yuk langsung bayar," Akmal mengusap kepala Nata, menenangkan wanita itu. "Hm," balas Nata.
Mereka berdua jalan menuju kasir untuk membayar buku yang dibawa oleh Nata.
Nata menolak ketika Akmal hendak ingin membayar buku yang ia beli, karena baginya ini adalah miliknya tentu dirinyalah yang harus membayar.
"Gak usah, Mal. Simpen aja," ucap Nata saat Akmal hendar mengeluarkan dompetnya. Nata sangat hafal tingkah laku Akmal, tetapi Nata tidak ingin Akmal mengeluarkan uang untuk keperluan dirinya.
Setelah membayar, mereka keluar dari toko buku tersebut. Menuju salah satu tempat makan untuk mengisi kekosongan perut mereka.
--
"Selamat makan sayang," ucap Nata saat mereka akan memakan makanan yang baru saja ia pesan. "Selamat makan juga," balas Akmal.
Mereka makan dengan khidmat, menikmati makanan yang ada. Sesekali mereka mengobrol santai, entah itu membahas tentang kuliah mereka atau hal lainnya.
Fyi, saat ini mereka ada di semester 7. Tidak terasa sudah hampir 3 tahun hubungan mereka berjalan semenjak putus saat SMA.
"Kemarin Bang Alfi datang ke rumah, ngomong sama saya kalau dia serius sama Kak Wanda," cerita Akmal saat makanan mereka baru saja habis.
"Wah, bagus dong. Terus gimana?"
"Ya gitu, besok atau gak lusa Ibu sama Ayah bakalan ke sini buat ngomongin itu. Niat baik kan harus disegerakan," Nata tersenyum mendengarnya. "Cepet banget ya rasanya, perasaan baru kemarin deh mereka abis berantem-beranteman. Sekarang udah mau ke yang lebih serius aja," ucap Nata.
"Kitanya kapan?" Canda Akmal dengan kekehan setelahnya. "Yang sabar," balas Nata seraya mengusap tangan Akmal.
"Selalu sayang," Akmal membalas genggaman pada tangan Nata. Berharap waktu itu akan cepat berlalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/213450533-288-k734867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Love is Trust [Completed]
Ficción GeneralHighest Ranking : #1 in teruntuk [19/05/2020] Judulnya berbeda ya, tapi isi cerita tetap sama❤ -- "Jika percayamu bukan aku, apakah cintamu masih untukku?" -- Insyaallah up setiap hari sabtu ya♡ Mulai : 8 Februari 2020 Selesai : 29 Septembe...