"Kamu tahu alasan saya jatuh dan cinta sama kamu? Itu karena kamu rela membantu saya berdiri tanpa saya minta."
--
Author POV
Wanda Amira, wanita berparas ayu yang senantiasa tersenyum bila bertemu dengan orang yang dikenalnya. Wanita yang juga pintar, tidak hanya dalam hal akademik, tapi juga non akademik contoh musik.
Ya, Wanda sangat menggemari apapun yang berbau musik. Mungkin karena keturunan dari Ayahnya yang juga dulu memiliki band dengan teman sejawatnya dulu.
Berbeda dengan Akmal yang memiliki suara bagus dan pandai memainkan gitar. Wanda justru menggemari alat musik yang berbeda, yaitu piano.
Semenjak kecil, dirinya memang sudah terbiasa untuk memainkan piano. Terlebih sang Ayah yang menjadi guru musiknya saat itu. Namun, Arsya tidak pernah memaksa Wanda untuk mengikuti jejaknya. Hanya saja sejak Yulia mengandung Wanda, Arsya kerap kali menyanyikan lagu tidur atau musik buatannya untuk Wanda. Dan, hebatnya Wanda langsung merespon saat itu.
Saat ini Wanda sudah tumbuh menjadi wanita dewasa, setelah lulus kuliah satu tahun yang lalu. Wanda saat ini bekerja di salah satu perusahaan properti yang ada di kota Malang. Menjadi salah satu staff keuangan yang ada di perusahaannya, sesuai dengan gelar yang sudah ia dapatkan yaitu sarjana akuntansi.
"Hallo?" Wanda berbicara dengan seseorang yang sudah menghubunginya via telepon.
"Masih di kantor?" Tanya orang tersebut.
"Masih, dua jam lagi waktu pulang. Kenapa?" Wanda berbicara sembari tangannya memeriksa lembaran laporan yang harus segera laporkan besok.
"Ntar pulang kantor saya jemput, ya? Kita ngopi-ngopilah. Udah lama kan gak jalan, baru sekali juga," Wanda terkekeh, "oke. Tunggu di depan kantor, ya?"
"Siap! Udah lanjut kerja lagi sana, semangat ya," Wanda menggeleng karena sambungan telepon itu sudah terputus, "kebiasaan," gumam Wanda.
--
Seorang lelaki tengah menatap sahabatnya yang baru keluar dari lobby kantor. Berjalan begitu pelan menghampirinya, "udah lama nunggu?"
Wanda menerima uluran sebotol minuman dari lelaki itu, "baru sampai juga kok, langsung aja yuk," mereka pun jalan berdua, "makasi minumannya," lelaki itu tersenyum.
"Setiap harinya tetap pulang jam segini?" Tanya lelaki itu. "Tergantung,"
"Kalau gak ada deadline yang teratur pulangnya jam segini. Tetapi, kalau lagi deadline, ya terpaksa lembur," lanjut Wanda.
"Terus kalau lembur, pulangnya naik apa?"
"Menurut kamu?" Tanya balik Wanda, "dijemput Akmal,"
"Nah itu kamu tahu, kamu tahu kan gimana kerasnya Akmal kalau saya pulang malam," lelaki itu terkekeh. Karena ia juga tahu rasa sayang Akmal pada Wanda yang merupakan Kakak satu-satunya.
"Tumben nih ngajak jalan, kenapa?" Tanya Wanda. "Gak boleh memangnya?"
"Ya, gak gitu. Tumben aja. Kan kamu juga lagi sibuk kerja,"
"Gapapa, mumpung lagi senggang juga."
"Ooh," mereka sudah sampai di coffe shop.
Setelah memesan mereka duduk di bangku yang ada di dekat pintu keluar. "Menurut kamu, Akmal sama Nata gimana?"
"Gimana apanya?"
"Mereka balikan lagi?" Tanya lelaki itu. Dia adalah Alfi.
"Tumben kamu kepo sama urusan orang lain," pancing Wanda. Karena tidak biasanya Alfi terlalu ikut campur dengan masalah orang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/213450533-288-k734867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Love is Trust [Completed]
General FictionHighest Ranking : #1 in teruntuk [19/05/2020] Judulnya berbeda ya, tapi isi cerita tetap sama❤ -- "Jika percayamu bukan aku, apakah cintamu masih untukku?" -- Insyaallah up setiap hari sabtu ya♡ Mulai : 8 Februari 2020 Selesai : 29 Septembe...