"Biarkan jika memang ia ingin pergi. Tugasmu hanya untuk menerima bukan mencegahnya untuk pergi."
--
Author POV
Sore ini Nata ada janji untuk bertemu dengan Alfi. Sekedar menikmati cofee late di sore hari, dan saling bertukar cerita.
Nata baru saja masuk ke dalam coffee shop, dan melihat Alfi yang tengah melambaikan tangan kepadanya. Nata tersenyum dan menghampiri Alfi.
"Sorry Kak, sudah lama nunggunya?" Alfi menggeleng, "sayanya yang datang kecepatan," selalu saja, Alfi berkata seperti itu agar Nata tidak merasa bersalah.
"Sudah pesan?"
Alfi mengangguk, "sudah. Seperti biasa kan?" Nata tersenyum, memang coffee shop ini merupakan tempat favorit mereka berdua untuk bertemu.
Tak lama berselang, pelayan datang membawa dua gelas kopi susu dan sepiring cemilan yang berisi beberapa potong brownis dengan topping kacang dan keju di atasnya.
"Terimakasih, Mas," ucap Nata. Pelayan tersebut mengangguk dan tersenyum.
"Bentar lagi kamu uts kan?" Tanya Alfi. Nata yang baru saja meminum kopinya lalu tersenyum. "Lusa baru mulai, Kak."
"Oiya, ada apa nih? Tumben ngajak ketemuan?" Tanya Nata. "Ada teman saya yang baru datang ke Malang. Kita jalan-jalan bareng sama mereka, mau kan?" Nata mengangguk, "wah, mau dong. Anggap saja refreshing sebelum ujian," mereka berdua pun tertawa.
"Makanya itu saya ngajak kamu," gemas Alfi.
"Hai, sorry lama nunggunya," ucap seseorang dari arah belakang Nata yang menghampiri meja tempat Nata dan Alfi duduk.
Nata menoleh, seorang wanita yang tidak asing dari pandangan Nata. "Eh, Nata? sudah lama gak ketemu ya," Sapa wanita tersebut. Nata tersenyum canggung.
"Nah itu Akmal," Nata mengikuti arah tunjuk yang ditunjukkan oleh wanita itu. Ya, dia adalah Wanda, Kakak dari Akmal.
Suasana hati Nata mendadak berubah, seharusnya tidak begini.
"Kok canggung begitu?" Tanya Wanda setibanya Akmal di antara mereka. Kurang lebih Nata sudah menceritakan alasan dirinya dan juga Akmal memilih untuk putus. Namun, detailnya Nata lebih memilih bungkam.
"Gapapa Kak," balas Nata mencoba mencairkan suasana. Mereka pun kembali duduk. Akmal yang berada di depan Nata, dan juga Wanda yang berada di samping Nata.
Pandangan Akmal tak lepas sedikit pun untuk melihat Nata. "Ada yang kangen sepertinya," ejek Wanda. Alfi yang tahu pun tidak ingin menanggapi. Bukannya tidak peduli, namun ia juga tidak mengira kalau dampaknya akan sebesar ini. Terutama pada ekspresi Nata, tidak seperti tadi.
"Ini pada kenapa sih? Kok kayak canggung banget?" Tanya Wanda menatap orang yang ada di depannya mulai dari Alfi hingga Nata yang berada di sampingnya.
--
Jawaban singkat dari Akmal akhirnya menjawab semua pertanyaan yang ada di kepala Wanda.
"Akmal sudah putus sama Nata, Kak,"
Wanda yang sedang menatap Akmal pun langsung melotot. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui itu, yang terjadi pada Adiknya sendiri.
Tidak ingin memperpanjang, akhirnya Wanda lebih memilih bungkam. Berharap Akmal dan Nata bisa menjadi teman, walaupun sulit.
"Kita nonton aja yuk?" Tawar Wanda saat mereka baru saja keluar dari coffee shop. "Boleh," balas Alfi. Sedangkan Nata dan Akmal hanya menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Love is Trust [Completed]
Ficción GeneralHighest Ranking : #1 in teruntuk [19/05/2020] Judulnya berbeda ya, tapi isi cerita tetap sama❤ -- "Jika percayamu bukan aku, apakah cintamu masih untukku?" -- Insyaallah up setiap hari sabtu ya♡ Mulai : 8 Februari 2020 Selesai : 29 Septembe...