Chapter 17

2.1K 206 5
                                    

3rd pov

Hari itu, new berkunjung ke rumah gun untuk melihat-lihat hasil foto tay yg gun potret selama di jepang.

"Lihat ini new, tay sedang berdiri diantara kerumunan para pembalap lainnya"

New melihat gambar yg ditunjukan gun "apa disana sangat dingin?"

"Sangat sangat dingin, bahkan saat itu turun salju"

"Lelaki ini siapa?"

"Oh, dia temannya p'sun. Dia seorang pembalap juga yg berkarir di Eropa"

"Dirinya sengaja datang hanya untuk melihat tay balapan, karena tay adalah anak didik p'sun. Kau harus tau new, sekarang tay sedang diincar oleh para pencari pembalap berbakat. Mereka bilang jarang sekali ada pembalap seperti tay, aku yakin dimasa depan tay akan mendapat banyak sponsor dan--" pembicaraan gun terpotong karena ponsel new yg berbunyi

"Hallo" new mengangkat panggilan itu

"Hai, maaf mengganggu waktumu. Aku Mek Jirakith dari Bangkok University. Aku mendapat nomermu dari dosen seni mu"

"Baik, ada apa perlu apa ya?"

"Ini tentang lukisanmu yg dipajang di gedung kesenian, apa benar yg menjadi modelmu bernama tay tawan vihokratana?"

"Oh, kenapa kau menanyakan hal itu? Apa kau kenalannya tay?"

"Jadi benar itu tay ya, apa dia salah mahasiswa di kampusmu juga? Chula University?"

"Iya, tapi kenapa kau menanya--" pertanyaan new belum selesai lalu dipotong oleh si pemanggil

"Terimakasih banyak ya" lalu panggilannya terputus

"Hallo... hei" sapaan new tidak dibalas karena si penghubung misterius itu sudah menutup panggilannya.

"Bangkok University, jauh juga ya" ucap new pada gun yg sedari tadi memperhatikan percakapan new ditelpon

"Siapa itu?" gun bertanya penasaran

"Entahlah" jawab new singkat

*

*

3rd pov

New berjalan menyebrangi jalanan yg ada di depan toko alat lukis yg dia datangi tadi, lalu dirinya tidak sengaja bertemu dengan p'aom dan diajak kerumahnya.

"Masuk saja langsung ke dalam new" perintah p'aom

"Baik, phi. Ngomong-ngomong aku tidak melihat p'sun, ada dimana dia?"

"Oh, dia sedang ada urusan diluar, dia akan pulang setelah jam makan malam nanti. Apa kau sudah makan? Ingin aku buatkan sesuatu?"

"Aku sudah makan phi, terimakasih"

"Ini minumlah, maaf ya aku hanya punya bir disini"

"Aw, bir ya. Hmm, terimakasih phi"

"Aku dengar kau mendapatkan hadiah dari lukisanmu? Selamat ya, kau pasti akan menjadi pelukis hebat nantinya, tay pun juga sudah dipastikan akan menjadi pembalap luar biasa dimasa depan. Kalian berdua akan menjadi pasangan yg luar biasa"

Mendengar itu new hanya tersenyum malu, dia berterimakasih dengan ucapan dan pujian dari p'aom. Mereka pun banyak bicara tentang impian tay dan semangatnya dalam mencapai itu semua. P'aom memperingatkan new untuk bersiap-siap dengan segala kemungkinan yg terjadi.

"Kau harus mendukung tay apapun itu. Karena kau lah yg bisa membuat tay lebih semangat dalam menyelesaikan setiap balapan, kau bagian dari hidupnya sekarang"

Love within Tragedy [TayNew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang