3rd pov
Semua para pembalap sudah bersiap di trek, tay terlihat sangat yakin seolah dia akan melewati puluhan panah yg menuju arahnya. Gun, off, earth terlihat sangat antusias mendukung tay ketika lampu hijau menyala tanda balapan sudah mulai.
P'sun dan p'aom terus memantau tay di ruang timnya. Hanya dalam waktu singkat tay yg start dari urutan 18 berhasil merangsak naik ke urutan 4. P'sun dan p'aom sangat senang dengan kemampuan tay yg semakin lama berhasil mendapat posisi paling depan.
Keinginan tay hanyalah dia yg paling cepat, tay tidak suka ada pembalap lain didepannya. Tay lalu berusaha menyalip pembalap didepannya yg sudah ketinggalan satu lap darinya yg memang sengaja tertinggal untuk mensabotase lawan yg bukan satu tim dengannya.
Tay harusnya tidak boleh menyalip motor didepannya, tay tau itu. Namun bukan tay namanya kalau tidak melanggar aturan. Saat dirinya sudah berhasil berada disampingnya, pembalap itu membenturkan motornya pada motor tay pelan. Alhasil tay pun oleng kearah pagar pembatas disamping kanannya.
Tay yg oleng pun sikunya beberapa kali terbentur dinding pembatas dan tay masih terus mencoba menstabilkan motornya. Pada akhirnya dia memberhentikan motornya. Dirinya merasakan sakit pada bagian siku, jari kelingking kananya juga bengkok karena benturan itu.
P'sun dan p'aom berlari keluar dari ruang timnya, untuk melihat keadaan tay langsung. Tay hanya menganggukan kepalanya pada p'sun tanda dia masih ingin melanjutkan balapannya. P'sun yg mengerti menyerahkan semuanya pada tay dan mengizinkan tay melanjutkannya.
Saat dirinya berhenti, posisi tay turun dari yg urutan pertama menjadi ke 10. Namun tay memanfaatkan sisa waktu untuk melakukan yg terbaik.
"New, cheer for me" dalam hatinya
Flashback start
New melanjutkan melukis tay sambil mendengarkan tay yg bercerita pengalamannya kemarin. New sangat menyukai tay nya yg riang seperti ini, menceritakan kesukaannya pada balapan.
"Orang-orang seperti kami lah yg bisa mengerti kalau kami sedang berusaha untuk melewati batasan kami, tapi beberapa orang juga menganggap bahwa kami hanya lah sekumpulan orang bodoh yg bermain nyawa dan membuat keributan"
"Aku tidak menyalahkan kalau ibumu menyamakan aku dengan orang-orang yg sudah mencelakai ayahmu"
Ucapan tay segera dihentikan oleh new "kau tidak boleh bicara seperti itu tay. Jujur aku memang tidak memahami dunia yg kau cintai itu tapi setelah aku mengenalmu lebih jauh, duniamu itu adalah suatu tempat yg suci bagimu" aku tersenyum pada tay
"Melukis adalah hal yg bisa kau lakukan kapanpun kau mau. Setiap orang bisa mencobanya, memegang kuas dan mulai melukis apapun. Tapi hanya orang-orang terpilih lah yg boleh mengikuti balapan dengan kecepatan tinggi di sirkuit"
"Orang-orang yg berani mempertaruhkan nyawa lah yg diperbolehkan untuk melihat keindahan duniamu itu" tambah new.
Mendengar ucapan new membuat tay tersenyum lebar, dalam batinnya dia sangat bersyukur memiliki new disisinya.
Flashback end
Tay sungguh sangat berbakat kalau menyangkut balapan, dengan hanya sisa beberapa putaran, dirinya berhasil sampai diposisi ke tiga, dan keajaiban pun terjadi. Pembalap yg berada paling depan terpeleset jatuh dan motornya berada ditengah sirkuit. Pembalap yg dibelakangnya tidak berhasil menghindari motor didepannya lalu terpental ke belakang.
Dengan adanya keajaiban dan reflek yg sangat baik, tay dapat menghindari serpihan motor yg terpental kearahnya. Tay menambah kecepatan saat bendera kuning dinaikan, dan menyalip semua pembalap yg ada didepannya. Hal itu melanggar peraturan, namun dirinya tidak perduli, dibenaknya dia hanya ingin menjadi yg paling cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love within Tragedy [TayNew]
FanficKisah seorang lelaki (Tay Tawan) yang tidak pernah memiliki keseriusan semasa hidupnya. Di pikirannya hanya ada balapan, taruhan, dan wanita. Lalu dia dipertemukan dengan seorang lelaki (New Thitiphoom) yang memiliki ketakutan bersosialisasi dengan...