Chapter 32

2K 186 3
                                    

New pov

Hari ini cuaca sangat baik dan mendukung, aku teringat ucapan tay yg ingin mengajak off dan gun untuk double date jadilah aku mengajak mereka berempat untuk pergi ke pantai untuk menikmati waktu bersama mereka.

Aku, tay, gun dan off menikmati bermain air di pantai ini. Gun menjadi bulan-bulanan kami karena tubuhnya yg paling kecil. Kami bermain seakan tidak ada hari esok, karena hari ini aku sungguh merasa seperti tidak ada beban sama sekali. Aku merasa bersama dengan tay dan kedua sahabatku ini akan menjadi seorang yg lebih kuat lagi.

Hari sudah mulai gelap, kami beristirahat sebentar sambil berbincang di bibir pantai. Bercanda, bertukar pikiran dan saling menggoda juga. Aku harap hari ini tidak pernah berakhir. Sayangnya kami harus segera kembali karena malam sudah mulai muncul.

Tay mengantarku pulang sampai di depan rumah. Aku mengucapkan selamat tinggal dan terimakasih lalu berlari masuk ke dalam rumah, tiba-tiba tay memanggilku untuk kembali mendekat “kau melupakan sesuatu” tay mengarahkan pipi kanannya padaku.

Aku yg mengerti maksud tay terkekeh dan segera memberikan ciuman singkat dipipi kanannya, lalu kembali berlari masuk ke dalam rumah. Saat memutar badanku setelah menutup pintu, aku melihat seseorang yg sangat aku benci. Orang dari masa lalu ku yg membuat ku merasa sangat buruk.

Aku masih tidak percaya dengan mataku dan mencoba meyakinkan kalau itu hanya halusinasi ku biasanya, namun orang itu semakin mendekat padaku yg mana segera membuatku berteriak.

“Kau! Mau apa kau disini!”
Pria itu terus mendekati aku “new tenanglah, aku hanya ingin bicara deng—”

Aku memotong ucapannya “jangan, jangan dekati aku”

Pria itu meraih tanganku dan sontak saja aku berteriak kencang yg mana membuat ibuku datang menghampiri kami “new tenanglah, dia hanya ingin berbicara denganmu. Bukan ingin melakukan sesuatu padamu”

*

*

Kami bertiga berada di ruang makan, setelah makan malam kami membicarakan sesuatu yg kata ibuku ini penting.

“Kita akan kembali ke rumah ayahmu sebelum minggu depan” ucap ibuku

“Apa? Apa aku tidak salah dengar?”

“Benar, aku tidak tega saat mendengar ibumu dirawat di rumah sakit karena kelelahan bekerja. Bagaimanapun kalian masih tanggungjawab ku” jawab pria itu

“Tidak, aku tidak mau”

“Ayolah newwie, apa kau tidak kasian pada ibumu ini? Lagi pula itu semua sudah masa lalu” ibuku masih berusaha membujuku.

Jujur aku sangat kasihan melihat kondisi ibuku yg sudah tua dan sakit-sakitan seperti ini, namun masih harus bekerja untuk biaya kuliah ku. Aku tidak punya pilihan lain selain menurut dan kembali ke rumah yg sangat aku benci itu.

*

*

Keesokan harinya aku bercerita pada gun tentang kepindahan ku, dan meminta bantuannya bagaimana memberitahukan hal ini pada tay.

Aku yakin kalau aku memberitahu ini tay pasti akan sangat marah dan menolak untuk menyetujuinya. Gun menyuruhku untuk meminta saran dari off, dan jawabannya sama. Tay tidak akan setuju mau seperti apa pun kau memberi pengertian padanya.

Hari berlalu tanpa aku bisa menemukan waktu dan cara yg tepat untuk memberitahu tay. Dan hari ini adalah hari kepindahan kami ke rumah pria itu.

Kami menggunakan jasa pindahan milik earth. Sudah lama setelah kita tidak saling bertemu dan ternyata ibuku menggunakan kompi miliknya. Kami berbincang saling bertukar kabar tentang kami berempat.

Love within Tragedy [TayNew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang