Phoebus°°

994 87 8
                                    

×

10 Juli. Tepat pada hari kelahiran choi san. Pada pagi yang cerah ini, wooyoung menghirup udara sejuk pada hamparan rumput hijau depan tempat ia tinggal sekarang. Sinar sang surya menembus gumpalan awas tipis di langit, membuat kesan silau saat kau mengarahkan pandanganmu menghadap langit. Hari ini adalah hari yang istimewa untuk choi san, lantaran ia akan berusia 7 tahun. Namun sang empu nyatanya tak mengingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya, biarlah ia tetap lupa sampai malam tiba san akan dikejutkan oleh pesta kecil untuk merayakan ulang tahunnya.

"Woo, apa kau memberikan sesuatu untuk san ?" Suara itu muncul dari belakangnya, nampak hyungnya tengah berdiri mengenakan kaos putih berlengan pendek dan celana panjang berwarna hitam.

"Iya, aku akan memberinya sesuatu tapi aku tak yakin apa dia mau menerimanya"

"Berikan saja, san penerima segala macam barang"

Mendengar kalimat yang telah terucap dari hyungnya, ia hanya berharap semoga san benar benar mau menerima pemberiannya. Walaupun bukanlah sesuatu yang istimewa dan berharga mahal, ia berharap san senang dengan pemberiannya.

Sejak pagi hingga sore, san hanya bersama dengan wooyoung, karena adik adiknya bahkan termasuk younghoon tidak ingin bermain dengan san. Hal itu cukup membuat san sedih dan terus menempel pada wooyoung, wooyoung hanya mencoba untuk mengibur san dan sesekali bermain dengan san.

"San sudahlah, jangan cemberut terus"

Menghiraukan perkataan wooyoung, san menyembunyikan dirinya di balik selimut milik wooyoung di kamar wooyoung. Wooyoung tau san sangat sedih sekarang, tapi jika ia memberitau san maka rencana kejutan san akan gagal.

"Jika kau ingin tidur, tidurlah. Aku akan membangunkanmu saat makan malam" wooyoung melangkahkan kakinya meninggalkan san, saat pintu itu telah tertutup san mengintip wooyoung namun sudah tak terdapat sosok wooyoung dikamarnya.

San kembali menghadap dinding dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Tak lama kemudian ia benar benar terlelap. Setelah beberapa menit wooyoung meninggalkan san sendiri dikamarnya, kini ia kembali untuk menengok san dan ia terkejut melihat san telah terlelap. Langkah kaki itu segara ia langkahkan menuju ruang tamu sembari memberi kode pada eomma bila san tengah tertidur.

Dengan cepat anak anak membuat dekorasi untuk ulang tahun san pada halaman belakang panti, melihat bahwa sekarang musim panas dan langit bertabur bintang adalah hal yang cocok untuk mengadakan pesta di luar ruangan. Dengan hati hati anak anak membantu eomma untuk menyiapkan segala sesuatu, membutuhkan waktu 30 menit dan akhirnya dekorasi pesta telah selesai.

Waktu menunjukkan tepat pukul 07.00 malam, kini saatnya wooyoung beraksi untuk membangunkan san. Langkah itu dengan perlahan menuju pada kamarnya, membuka pintu dengan pelan dan membangunkan sang pangeran manis yang sedang tertidur.

"San bangunlah, waktunya makan malam"

Tak ada respon.

"San bangunlah"

Tetap tak ada respon.

Wooyoung mendekatkan wajahnya pada wajah san, betapa terkejutnya wooyoung saat melihat bekas air mata yang telah mengalir pada pipi san. Wooyoung mulai menggoyang goyangkan tubuh san sedikit keras agar ia terbangun, karena merasa risih dari guncangan yang diberikan oleh seseorang tersebut, san mulai membuka matanya.

"San bangun san. Jika kau tidak bangun, akan kubuang boneka shiber kesayanganmu" mendengar ancaman dari seseorang yang menguncang guncang tubuhnya, ia mencoba untuk duduk dan ingin memarahi orang yang berani mengancam membuang boneka kesayangannya.

Back to Me [woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang