Present

640 79 17
                                    


•×•

Pagi menjelang di sambut oleh terik hangat sang surya, udara dingin tetap berhembus berlawanan dengan hangatnya sinar. Terdapat seorang bocah bersurai cokelat gelap yang mengenakan jaket tebalnya tengah duduk seorang diri pada kursi kayu tua di samping pohon rimbun halaman depan. Bocah tampan itu tengah menikmati hangatnya sinar sang surya walaupun tetap merasakan angin dingin pada tubuhnya.

Tepat pada tanggal 26 November, akan menjadi hari yang berkesan untuk seseorang. Bocah bernama Jung Wooyoung itu tampak menghembuskan napas panjangnya sesekali.

"Woo..."

"WOOYOUNGG !!"

Wooyoung menolehkan kepalanya menuju asal suara, terdapat bocah pemilik senyum sehangat matahari telah memanggilnya. Wooyoung mulai beranjak dan menghampiri sosok yang telah memanggilnya pada balkon panti.

"Ayo kita makan"

Ucap bocah bersurai hitam bernama Choi San mengajak wooyoung untuk makan pagi bersama. Adik adiknya telah memulai makan bersama, tinggalah mereka berdua yang tertinggal. San telah duduk pada sofa depan televisi beserta piringnya tang telah berisikan makanan, kali ini ia ingin makan sambil menonton televisi. Tak lama kemudian wooyoung menyusul duduk di sampingnya. Yah, mereka memang seperti sepasang amplop dan perangko, tak dapat berpisah.

Sesudah makan mereka membereskan piring mereka dan menuncuci tangan mereka. San berjalan menghampiri eomma yuri di dapur, sedangkan wooyoung bermain bersama adik adiknya. Adik adik mereka telah menyeret wooyoung untuk keluar dari panti dan mengajak bermain di halaman, wooyoung hanya manatap san yang tengah berada di padur guna memberi kode untuk ikut bermain bersamanya, namun san menggelengkan kepalanya.

"Eomma membuat apa ?" Tanya san pada eomma yuri yang mempersiapkan tepung, telur, dan bahan bahan lainnya.

"Membuat kue untuk nanti malam" seketika san segera mengerti ucapan sang eomma. Benar, nanti malam adalah acara perayaan ulang tahun wooyoung.

"Biar san membantu eomma"

"Kenapa san tidak bermain saja ?"

"San ingin membantu eomma" ucap san dengan senyum manisnya, kemudian eomma yuri mengijinkan san untuk membantunya.

San dan eomma yuri mulai memakai sarung tangan dan celemek, kemudian mereka mulai membuat adonan kue tersebut.

"Eomma eomma, apa pakai cokelat ?"

"Eomma telah menyiapkan strawberry, apa wooyoung suka cokelat ?

"Wooyoung suka semuanya eomma, semenjak aku lebih banyak makan cokelat, wooyoung jadi lebih suka cokelat"

"Kalau begitu kita akan membuat kue tart cokelat strawberry"

"Waahhh enaknya~"

Sesekali mereka bercanda bersama dan tertawa bersama. Karena san terlalu agresif mengaduk adonan kue, cipratan adonan tersebut mengenai pipi putihnya, membuatnya tampak lucu. Tak lama kemudian younghoon menghampiri mereka yang tengah sibuk berkutat di dapur.

"Hyung ! Bantulah"

"Akan kubantu makan jika sudah jadi" san memberi death glare pada younghoon.

Dan benar saja, younghoon hanya memandang mereka. Sesekali younghoon menegur san jika membuat kesalahan, sontak san mengerucutkan bibirnya guna sebal pada hyungnya. Beberapa menit kemudian, wooyoung memasuki ruang tamu dan melangkahkan kakinya menuju dapur guna mencari san, tentunya san masih berkutat di sana.

Back to Me [woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang