Happy Birthday

803 67 12
                                    

×


25 November

Tak terasa waktu akan mendekati bulan Desember, musim dingin. Saat memasuki bulan Desember nanti, banyak keinginan yang akan di lakukan oleh anak anak. Namun sebelumnya itu semua, esok adalah hari perayaan kelahiran Jung Wooyoung. Dimana wooyoung akan bertambah tua 1 tahun.

Di hari ini eomma telah membelikan persiapan untuk perayaan besok, walaupun hanya sederhana namun kebersamaan lah yang utama. San pun telah membungkus hadiah wooyoung dengan kertas kado yang ia beli, tak lupa dengan kartu ucapan didalamnya.

Tak seperti hari ulang tahun san, anak anak tetap bermain dengan wooyoung seolah olah tak ada akting di antara mereka. Eomma yuri telah memanggil wooyoung untuk membatunya mambawa berkas berkas yang pada ruang kerjanya. Saat berada di dalam ruang kerja sang eomma, manik wooyoung menangkap sebuah benda besar seperti gitar yang terbalut oleh sarungnya.

"Eomma, apa itu gitar ?"

"Ah iya itu gitar, bagaimana wooyoung bisa tau ?"

"Dulu appa sering memainkan gitar dan menyanyi"

"Oh begitu, wooyoung suka dengan gitar ?" Wooyoung mengangguk menjawab pertanyaannya.

Setelah selesai dengan berkas berkasnya, eomma yuri mengambil gitar tersebut, kemudian ia dan wooyoung berjalan keluar meninggalkan ruangan itu. Eomma yuri duduk pada sofa ruang tamu dengan diikuti oleh wooyoung, tangan sang eomma melepaskan sarung hitam itu dari gitarnya hingga menampakkan sebuah gitar berwarna cokelat mudah.

"Wooyoung ingin mendengar eomma bernyanyi ?" Wooyoung membalas dengan anggukan kepala dan senyum manisnya.

"Baiklah"

Mencari posisi yang tepat untuk memainkan gitar tersebut, hingga jemari lentik itu mulai memetik senar gitar. Terdengar suara dengung yang timbul, yang kemudian menjadi suara alunan yang merdu. Sungguh suara yang begitu halus dan menenangkan, membuat wooyoung tak mengedipkan kelopak matanya.

When tomorrow comes
I'll be on my own
Feeling frightened of
The things that I don't know
When tomorrow comes
Tomorrow comes
Tomorrow comes

And though the road is long
I look up to the sky
And in the dark I found,
I lost hope that I won't fly
And I sing along, I sing along
And I sing along

I got all I need when I got you and I
I look around me, and see a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
Kick start my heart when you shine it in my eyes
Can't lie, it's a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
'Cause you're my flashlight
You're my flashlight
You're my flashlight

Suara merdu dengan alunan merdu tersebut telah terhenti, menandakan lantunan indah tersebut telah selesai. Masih dengan mulut menganga dan sorot mata terpukau, ia tak sadar bahwa beberapa detik lalu sang eomma telah selesai bernyanyi. Suara indahnya telak menyihir wooyoung, suara tepuk tangan terdengar dari tangan wooyoung.

"Waahh eomma... Itu bagus sekali, wooyoung sangat suka" ucapan wooyoung antusias dengan senyum lebarnya. Sang eomma pun merasa senang telah membuat wooyoung tersenyum lebar.

"Benarkah ?"

"Suara eomma bagus sekali, eomma juga pandai bermain gitar"

"Kalau begitu, besok eomma akan menyanyikan lagu untuk ulang tahun wooyoung"

Back to Me [woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang