Ice Cream

439 45 19
                                    

×

×

~×~






"Hyung aku pergi dulu"

"Eomma aku berangkat dulu"


"Aku pulang malam, jangan cari aku. Bye hyung"

"..."

KRIIEETTT

Kedua pintu dalam naungan berbeda tertutup dalam waktu bersamaan, menjejakan langkah mereka menuju tujuan dan kegiatan masing masing.

~-~°<>×<>°~-~

Soni POV

08.30

KLINTING KLINTING

"Selamat pagi"

Hening.

"Huhh... Belum datang kau rupanya mingi"

Ruangan berukuran 4x5 meter yang disebut sebagai ruangan karyawan adalah tujuannya setelah ini setelah memasuki tempat kerjanya. Menggantung jaket denimnya, meletakkan tas pinggangnya pada rak tas, memakai seragam kerja kebanggannya, next merapikan sepatu sneackers yang dikenakannya. Yap, ia telah terlihat rapi dan menawan.

Pekerjaan bebersih seperti menyapu dan mengepel telah ia laksanakan guna tempat tersebut selalu bersih dan rapi. 15 menit lagi adalah saatnya membuka toko, langkah kakinya tercekat saat menuju wastafel tatkala indra pendengarannya menangkap suara bel pintu berdenting. Siapa lagi jika bukan sang pangeran tidur, Song Mingi.

Tak terdengar ucapan salam pagi, maupun sapaan lainnya, langkah mingi terus terarah memasuki ruang karyawan. Ekor manik soni terus mengikuti gerak gerik mingi hingga punggung tegap sahabatnya tak dapat terlihat akibat tertutup pintu. Yah, biarlah, itu bukanlah terjadi 1 atau 2 kali melainkan sering terjadi.

~-~°<>×<>°~-~

Woyoung POV

12.33 di kantin fakultas yang ramai

"Woo"

Tak menjawab sang pemanggil, hanya menggendikan sebelah alisnya.

"Bagaimana hyungmu?"

"Yunho hyung?"

"Ya" jawab singkat yeosang seraya mengecap makanannya.

"Baik"

Tak mendapat jawaban yang memuaskan, yeosang memberi kode dengan mengerutkan keningnya.

Seolah paham dengan kode dari yeosang, wooyoung mengendus napas malas "Dia sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah" jawabnya acuh.

"Waw... Aku akan sering sering berkunjung kerumah-"

"Tak perlu" potong wooyoung cepat.

"Tck!" ketus yeosang.

Tak memerdulikan sang sahabat yang kesal dengan sikapnya, wooyoung terus melahap makan siangnya dengan lahap dan tenang. Perutnya harus terisi penuh untuk mengisi kembali tenaga kelas siang setelah ini.

"Ma-maaf... Maafkan aku, aku tak sengaja" hampir seluruh pengunjung kantin memalingkan pandangannya pada sang empu.

"Apa makananmu mengenai bajumu?" ucap sang lawan bicara.

Back to Me [woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang