•
•
•
ו×
"San oppa... selamat datang kembali" ucap heejin dengan lembut seraya air mata yang terus mengalir pada pelupuknya.
Pemuda tampan berbalut hoodie grey tersebut sedang berdiri kaku tercengang pada kedua insan yang sedang menatapnya lekat. Seolah oleh ia berada pada situasi yang salah. Ia pun diam membisu, bahkan otaknya tak mampu memahami apapun yang dikatakan oleh kedua orang dihadapannya.
"Jadi... kau salah satu anak yang tinggal di panti asuhan gyeongsang selatan ?" Sela wooyoung pada heejin.
Heejin terkejut dengan penuturan wooyoung, ia tak tau bagaimana pria yang tidak ia kenal tersebut dapat mengetahui tempat asalnya dulu. "K-kenapa kau tau ?"
"Karena aku dulu juga tinggal disana ! Sebelum aku diadopsi ! dan san, dia adalah keluargaku !" Ucapan tegas wooyoung, kemudian ia melangkah mendekati soni, atensi wooyoung mengamati seluruh tubuh soni mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala. Wooyoung tak menau apakah ia benar benar choi san yang ia kenal, namun jauh dilubuk hati wooyoung ia berharap bahwa san masih hidup.
Lidah wooyoung terasa keluh, ia tak mampu mengeluarkan sepatah katapun. Maniknya mulai memanas, jantungnya berdegup dengan kencang. Liquid bening siap meluncur kapan saja tanpa aba aba darinya.
"Tidak tidak, ini tidak benar" pembelaan soni. "Maaf, kurasakan kalian salah orang" ucap soni seraya melangkah pergi pada posisinya, namun dengan cepat wooyoung menggenggam tangan soni mencegah kepergiannya.
Kedua kulit tersebut telah bersentuhan, pandangan mereka bertemu tatap. Wooyoung merasa terperangkap pada manik hitam pria dihadapannya. Namun, soni menepis genggaman wooyoung dan bergegas berlari meninggalkan mereka. Tanpa terasa tetesan air mata membasahi pipi wooyoung seraya menyaksikan kepergian soni dengan raut sendunya.
BRUK !
Detik kemudian pandangan wooyoung teralih pada wanita disampingnya yang telah terjatuh. Dengan segera wooyoung menolongnya "Kau tak apa ?"
"Maaf" jawab heejin dengan suara paraunya. Heejin tak mampu lagi menopang tubuhnya, tenaganya benar benar terkuras habis.
"Akan kubantu" wooyoung menggendong heejin dengan kedua tangannya, kemudian mendudukan heejin pada salah satu kursi kosong terdekat. Saat heejin berada pada gendongannya, tangan wooyoung terasa panas akibat hantaran suhu tubuh heejin, wooyoung merasa iba pada gadis tersebut.
Kedua insan tersebut telah duduk bersampingan dengan rasa canggung dan keheningan yang melanda pada situasi mereka. "Akan kubelikan minum" ucap wooyoung sembari hendak berdiri namun telah dihentikan oleh heejin.
"Tidak perlu... terima kasih" nampak heejin telah mengatur napasnya berkali kali. Wooyoung kembali duduk dan menatap wanita disampingnya dengan waktu cukup lama.
Hingga akhirnya kalimat heejin menjadi pembuka perbincangan mereka. "Apa benar anda pernah tinggal dipanti asuhan yang sama dengan choi san oppa ?"
"Iya, kami dulu selalu bersama" jawab wooyoung.
"Anda bilang bahwa anda telah diadopsi, mungkin karena itu aku tidak mengenal anda"
"Kaukah jeon heejin ?"
Heejin terkejut dengan wooyoung yang mengetahui namanya "K-kenapa anda bisa tau namaku ?"
"Kau pernah menabrakku hingga kertasmu berhamburan, disitulah aku tau namamu dan sampai saat ini aku masih mengingatnya. Dan kau pernah menabrakku dikantin"

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Me [woosan]
RomanceApa yang kau rasakan ketika bertemu dengan sosok orang yang baru kau temui ? Apa yang kau rasakan jika semua kenanganmu musnah ? Apa yang kau rasakan ketika kau bertemu dengan orang yang selama ini kau cari ? Dan, apa yang kau rasakan ketika kehilan...