May I ? [3]

116 14 4
                                    

ו×



FLASHBACK ON



Heejin POV



Sejak pertemuannya dengan minju, heejin membuat sebuah keputusan mendadak yang akan ia lakukan beberapa waktu kedepan. Tepat keesokan harinya ia mendatangi sang eomma dirumah sakit untuk membicarakan sesuatu.

"Eomma..."

"Hm ?" Jawab sooyoung seraya melipat pakaiannya yang berada pada pangkuannya.

Tak kunjung memberi jawaban, pandangan sooyoung teralih menuju heejin yang telah menundukkan kepalanya.

"Ada apa cantik ?" Sooyoung tau bahwa saat ini heejin tampak tidak baik baik saja. "Ada yang ingin diceritakan pada eomma ? Tentang kuliahmu ? Atau masalah kerjamu ?"

Heejin menyembunyikan raut sendunya. "Eomma... heejin ingin ke gyeongsang"

"Kau ingin kerumah temanmu yang ada di gyeongsang ?"

"Tidak... aku ingin ke panti asuhan"

Sooyoung menghentikan jemarinya yang sedari tadi sibuk melipat bajunya. Sooyoung tau betul sejak peristiwa terbakarnya panti asuhan beberapa tahun lalu adalah sebagai berakhirnya produktivitas panti asuhan yang ia kelola di gyeongsang.

"Apa kau ada kunjungan ke panti la-"

"Tidak eomma, aku ingin pergi ke tempat dulu kita tinggal" jawab tegas heejin seraya memotong ucapan sooyoung.

Seketika raut wajah sooyoung berubah menjadi sendu, "Ada apa heejin ? Kau ingin mengunjungi makam mereka ?"

"Aku ingin mencari suatu hal"

"Suatu hal ?" Tanya sang eomma dengan wajah bingungnya.

"Eomma... bagaimana.. jika san oppa masih hidup.."

Sooyoung tertegun mendengar penuturan heejin, seolah olah heejin sedang mengigau. "Kenapa kau berpikir seperti itu heejin ?"

"Aku bertemu dengannya eomma" sekali lagi, sooyoung membulatkan maniknya.

"Heejin-" ucapan eomma sooyoung terpotong tatkala heejin dengan cepat berdiri dari pangkuan kursinya kemudian membungkuk 90⁰ dihadapan sang eomma.

"Eomma kumohon, izinkan aku mencari san oppa. Aku yakin, aku telah bertemu dengannya" liquid bening telah menetes dari pelupuknya, isakan kecil terdengar samar oleh indra pendengaran sooyoung. "Kumohon... hiks.. izinkan aku hiks... mencari san oppa..."

Sooyoung merasa iba dengan apa yang telah dilakukan heejin, ia segera mendekatkan tubuh mungil heejin dalam pelukannya, menenangkan isakannya. "Baiklah heejin, eomma tidak bisa melarangmu. Tapi berjanjilah pada eomma bahwa kau akan baik baik saja"

Heejin tak mampu menjawab sang eomma dengan kata kata, hanya anggukan yang dapat ia lakukan. Seusai peristiwa itu, heejin membulatkan tekadnya untuk mengunjungi gyeongsang selatan esok hari.

Seusai heejin pamit pada sooyoung untuk kembali pulang, tinggalah sooyoung seorang diri dengan banyaknya pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Ia tak begitu paham dengan apa yang dikatakan heejin, 'bertemu san ?' sooyoung benar benar tidak dapat membayangkannya.

Beberapa menit kemudian ia telah berkelut dengan pikiran, tak terasa setetes air mata jatuh membasahi pipinya. Kenangan berapa tahun lalu dimana ia menyaksikan semua keluarganya terkapar dalam rumah sakit, tak akan pernah ia lupakan. Sooyoung lah yang telah mengurus semua data kematian mereka, dan sooyoung lah yang membesarkan heejin seorang diri. Sooyoung ingat dengan betul bahwa ia lah sang penandatangan atas surat kematian anggota panti asuhan, dan ialah yang menandatangani ijin bahwa san akan di autopsi.

Back to Me [woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang