A Story || Pain

821 68 13
                                    


"Can you hear me ?
Can i hug you ?
Can you love me with all of your heart ?"

×


Setelah kejadian kemarin malam yang mengguncang hidupnya, kini ia dan putranya telah berdiri pada batu nisan yang bertuliskan nama 'Choi Sang Beom'. Ibu sangbeom hanya dapat memeluk jina guna menenangkan jina, san hanya menangis sembari menggenggam tangan sang eomma. Mereka telah kehilangan sosok yang sangat mereka cintai.

Para kerabat dan tamu telah meninggalkan pemakaman tersebut, tinggalah kedua orang tua sangbeom, jina, dan san yang masih memandang batu nisan tersebut. Kaki mereka terasa kaku untuk beranjak meninggalkan makam tersebut. San masih menangis tersedu sedu mengetahui bahwa sang appa tidak dapat lagi menemani hari harinya, jina hanya dapat memeluk san dalam dekapannya.

Setelah beberapa waktu berlalu kini mereka berempat telah kembali bersama kerumah kedua orang tua sangbeom, kedua orang tua sangbeom tak ingin melihat jina dan san merasa kesepian di rumah mereka. Setelah menginap beberapa hari pada kediaman sang mertua, kini jina telah memutuskan untuk kembali pada rumah mereka bersama san.

Langkah kaki mereka telah berdiri tepat pada sebuah rumah yang telah membawa kebahagiaan bersama dengan orang yang ia cintai selama beberapa tahun. Jina tak ingin menitihkan air matanya, ia ingin menjadi seorang ibu yang kuat untuk san. Walaupun ia telah kehilangan sangbeom namun masih terdapat san disisinya, ia harus merawat dan melindungi san segenap kekuatannya. Hanya san lah yang ia miliki saat ini.

Mulai esok jina akan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ia harus menjadi sosok appa dan eomma sekaligus untuk san tercintanya. Saat pagi telah tiba, ia berpesan pada san bahwa ia akan pergi mencari kerja dan meninggalkan san sendiri di rumah, ia percaya pada anaknya bahwa san akan mengerti dan menunggu kepulangannya di rumah.

Beberapa tempat telah ia kunjungi, beberapa jam telah ia lalui, hingga pukul menunjukan waktu 04.00 sore, kini waktunya ia untuk pulang. Sesampainya di rumah, san tengah menyambut kedatangannya dan ia balas sambutan san dengan mengecup keningnya dan menggendongnya.

"San, untuk makan malam kau mau makan apa ?"

"San mau nasi goreng"

"Baiklah, eomma akan memasakannya untukmu"

Gelapnya malam telah mewarnai langit, sosok eomma dan anak itu telah bermain bersama hingga waktu telah menunjukkan saatnya untuk tidur. Kini san dapat tidur bersama dengan eommanya, san senang dapat tidur dengan eommanya mulai hari ini dan seterusnya.

•×•


3 hari telah berlalu, jina masih belum mendapat kabar pada lamaran yang ia taruh pada beberapa tempat. Selama 3 hari pun ia habiskan untuk tetap menaruh lamaran kerja pada tempat lain dan menghabiskan waktu bersama san. Malam telah tiba, jina dan san sedang berada pada ruang tamu untuk menonton sebuah acara televisi. Sesekali mereka tertawa bersama pada acara yang mereka tonton, hingga ponsel jina bergetar tanda terdapat sebuah pesan.

Pesan itu terkirim dari salah satu tempat jina melamar pekerjaannya, dan berisikan agar esok jina dapat datang pada tempat tersebut. Seutas senyum tergambar pada wajah cantiknya, ia berharap semoga ia dapat di terima di tempat itu esok hari.

Seorang wanita cantik yang telah berpakaian dengan setelan kemeja telah berdiri pada cermin dihadapannya, ia terasa gugup saat ini. Dengan hembusan napas panjangnya, ia segara beranjak dari kamarnya dan menemui san, mengecup keningnya dan berpamitan pada anak tercintanya.

Back to Me [woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang