Reoccur

454 72 57
                                    

~•~


Langit memamerkan cantiknya rembulan walaupun samar samar terlihat pada balik gumpalan putih berbentuk abstrak. Gagahnya malam menyelimuti sebuah negara bernama Korea Selatan.

Pukul 1.20 pagi. Semua orang dalam naungan yang di sebut dengan panti telah memejamkan kelopak matanya. Menghilangkan kesadaran mereka dan menanti cerahnya hari esok. Cerah atau tidaknya esok, tak dapat di prediksi karena angin kecang yang terus menerpa bangunan tersebut.

Bangunan tua tersebut hanya memiliki 2 lantai, dengan dimensi balok, telah menyandang nama 'Panti Asuhan' selama bertahun tahun. Menyelamatkan kehidupan seseorang dari hampanya dunia luar.

Malaikat malaikat kecil di dalam sana tumbuh dengan kecerian tiap harinya. Sungguh nuansa yang indah. Tuhan selalu melihat hambanya, melindungi hambanya, dengan begitu meraka dapat merasakan kehangatan dan kasih sayang dari sebuah 'keluarga'.

Kemarin telah berganti esok. Dalam 1 hari penuh tempat mereka di terpa oleh angin kencang, berharap esok akan muncul lengkukan pelangi sebagai pencerah hari. Namun sebelum sang surya benar benar terbit, sebelum harapan tersebut hadir pada keesokannya, Tuhan berkata lain.


~•~




Kemarin malam, suasana pertunjukan

"Wooyoung !" Panggil seseorang yang ia adalah Christopher Bang pada wooyoung yang baru saja memasuki area belakang panggung. Chris memeluk erat wooyoung dengan bangga, yang dimana wooyoung masih tertegun. "Kau berhasil nak"

Genangan air mata telah terkumpul pada pelupuk matanya, sekali kedipan mata saja dapat meluncurkan setetes air mata. Tangannya terangkat membalas pelukan hangat sang guru.

"Kau telah melakukan yang terbaik. Guru bangga padamu" setetes air mata berhasil membuat jalur pada pipinya. Sungguh, wooyoung tak bermaksud ingin menangis, namun entah mengapa saat ini hatinya terasa lemah.

"Aku.. berhasil.." tuturnya parau sembari menenggelamkan wajahnya dalam dekapan sang guru.

Semua orang yang berdiri pada sekeliling mereka mengabadikan keakraban sang idola besar dengan peserta yang baru saja turun dari panggung dengan penglihatan mereka. Tak sedikit dari mereka merasa iri dengan aksi yang di lakukan chris pada muridnya.

Wooyoung telah memberikan performa terbaiknya. Ia telah melantunkan irama yang membuat siapa saja yang mendengarnya membekaskan momennya dalam ingatan mereka. Ia telah berhasil membuat para penonton memberikan sorak tepuk tangan untuknya. Ia telah berhasil mengutarakan perasaan terdalamnya.

Sekali lagi, ia bangga pada dirinya.

1 jam dari saat ini ialah pengumuman siapakah seseorang yang berhak membawa piala kebanggaan atas hasil dari kerja keras mereka. Wooyoung hanya perlu menunggu sedikit lagi.


~•~




2 hari kemudian

Wooyoung, miyeon, dan chris telah berdiri pada bandara di Seoul. Mereka telah kembali, momen mereka selama di Jepang telah berakhir hingga akan tiba saatnya mereka dapat mengunjungi negeri sakura itu kembali. Mereka berpisah saat di bandara, chris akan segera kembali ke apartemennya.

Back to Me [woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang