Di gibahin

2.4K 405 211
                                    

"Rambut?"

"Udah"

"Muka?"

"Udah"

"Kaca mata?"

"Udah"

"Oke, fix! ini baru kita," teriak Ara girang. Sepertinya tenaga Ara sudah kembali.

Ara dan Alan kini tengah berdiri di depan cermin, mereka baru saja selesai melakukan absen mengenai penampilan mereka.

Mereka selalu berpenampilan ala anak kutu buku, walau sebenarnya mereka tidak pernah terlihat membaca buku atau pun pergi ke perpustakaan.

Hanya Ara yang terlihat sering membaca, itu pun membaca Novel, bukan buku pelajaran seperti hal nya anak anak kutu buku yang lain.

Alan?

Jangan ditanya, apalagi yang akan jadi kegiatan Alan selain mengobrol dengan Ara dan tidur di kelas. Alan bahkan tidak pernah membawa buku pelajaran di tas nya. Tapi untung saja ada Ara, gadis itu selalu saja membawa double buku karena sudah hapal dengan kebiasaan Alan.

Kini Ara dan Alan saling tatap lewat cermin seraya menaikan sebelah alis nya dan tersenyum penuh misteri.

"Udah siap?" tanya Ara dia melirik Alan, Alan balas tersenyum.

"Tentu."

***

Suasana kelas saat ini sudah ramai, karena limat menit yang lalu bel masuk sudah berbunyi.

Aletta Cs dan Alex Cs tengah duduk berhadapan, posisi mereka sudah rapi sebagai kelompok paling menonjol di pelajaran kesenian.

Hanya tersisa dua kursi kosong yang berhadapan, tentu saja dua kursi itu milik Alan dan Ara.

Seila melirik ke arah dua kursi kosong itu, "Menurut lo semua, mereka berdua bakalan masuk gak?"

"Gue rasa enggak, mereka pasti lebih milih bolos." Marcel menjawab seraya membayangkan bagaimana bu Sri mengajar kesenian ditambah hari ini adalah jadwal kesenian menyanyi.

Dia dengan segera bergidik ngeri, saat sepintas bayangan suara cempreng bu Sri melintas di kepalanya.

"Gue rasa, gue mau ikutan bolos aja deh," lanjut Marcel dia mulai membereskan alat tulis miliknya.

Marcel berhenti sejenak kemudia ia menatap ketiga sahabatnya, "lo pada gak mau ikut gue?"

Alex menjawab."Enggak."

"Gue gak tanya lo bambang."

"Nama gue Alex."

"Iya, Alex bambang." Alex langsung menatap Marcel sinis walaupun dia tau bahwa Marcel hanya bercanda.

Marcel nyengir seraya mengangkat jari nya membentuk angka dua, "Canda Alex zheyeng, mana berani kan gue jadi musuh lo."

Dodi,Rocky, Aletta dan Seila tertawa geli melihat tingkah Marcel yang memohon maaf pada Alex.

"Dah ah! cape - cape gue minta maap! Eh kaga dimaapin!" cibir Marcel, Alex tersenyum samar karena berhasil mengerjai Marcel.

"Lo berdua mau ikut gak?" Marcel masih tetap ingin membolos dia menatap Dodi dan Rocky bergantian.

"Jawab kek, keburu bu Sri dateng. Entar kita kaga bisa bolos," ucap Marcel kesal karena Dodi dan Rocky dari tadi hanya diam saja.

ALANARA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang