Surat cinta

2.3K 368 192
                                    

Jam istirahat. Alan tengah sendirian di taman belakang kelas. Ia memilih tiduran dikursi panjang. Cuaca hari ini sangat mendukung dirinya untuk bermalas - malasan. Setelah tadi dia dan yang lain mengerjakan ulangan Kimia. Yang pasti sudah menguras banyak tenaga.

Alan bisa merasakan seseorang datang. Sekarang kepalanya pun sudah mendapat sebuah bantal baru. Itu makin membuat dirinya nyaman untuk tertidur.

"Lo abis dari mana Ra?" Walau mata nya terpejam, Alan tetap bisa tahu bahwa orang yang baru datang adalah Ara.

"Beli minum." Ara mendekatkan Air mineral dingin pada pipi Alan.

"Dingin Ra." Alan berbicara tapi terlalu malas untuk menghentikan aksi jailnya Ara.

Alan masih tetap terpejam seraya menikmati pijitan yang Ara berikan dikepalanya.

"Tadi gue dapet surat cinta," ujar Ara.

"Dari siapa?" tanya Alan kalem, masih dengan mata terpejam.

"Entah, tapi dia bilang nunggu gue di gudang deket sekolah. Jam setengah dua belas," jawab Ara. Gadis itu kini tengah meminum air mineral yang dia beli.

Alan membuka mata. "Kelas kita lagi jam kosong kan?"

Alan bisa melihat Ara mengangguk. Kemudian dia bangun dan mengambil alih air mineral dari tangan Ara.

Alan meminumnya hingga tak tersisa. "Gue penasaran, kucing macam apa yang berani bangunin singa lagi tidur," ucap Alan seraya meremas botol kosong tadi. Kemudian Alan melempar botol itu ke tempat sampah yang berada tak jauh dari dirinya.

***

Alan dan Ara kini tengah berada di gudang dekat sekolah, mereka berdua berlagak seperti anak cupu, polos dan tak bisa apa - apa. Saat di tatap dengan tatapan sadis oleh David dan Dodi.

Dua musuh Ara itu sepertinya kini berteman. Tentu saja mereka tidak hanya berdua. Ada Rocky, Marcel, Tyo dan Dito yang menjadi teman setia nya Dodi dan David.

"Jadi lo berdua ngikutin apa kata pepatah, dimana musuh dari musuh lo adalah temen lo." Ara berujar dengan wajah lempeng, dia mulai melepaskan tas miliknya.

"Ternyata lo punya nyali juga." David berkata sinis, lelaki itu menampilkan senyum miring andalannya.

"Jadi kalian, kucing yang udah berani bangunin singa tidur." Alan kini mulai nimbrung, suara nya terdengar sangat santai padahal dirinya tengah berada di tempat musuh dengan jumlah yang tidak sedikit.

"Liat! Sekarang si raja tidur udah bisa ngomong. Biasanya ni anak ngumpet mulu dibelakangnya Ratu halu." Ejekan Dodi membuat semua nya tertawa.

"Udah seneng? Udah puas ketawa nya?" Kali ini Alan bersuara seraya melepas kacamata miliknya, setelah itu ia menatap enam orang tadi dengan tatapan dinginnya.

Seketika tawa mereka berhenti, baru kali ini mereka mendengar Alan dan melihat Alan dengan raut wajah yang menyeramkan. Bener - benar sedikit mengejutkan.

"Dah lah, gak usah banyak basa - basi sini lo berdua maju. Karena gue udah gak sabar buat buktiin bahwa berita kalian yang jago taekwondo itu cuma Hoax," ujar David seraya mulai ber ancan - ancang.

Mereka mulai saling memukul, Ara melawan Rocky dan Tyo. Sedangkan Alan melawan Dodi, David, Dito dan Marcel.

Alan dan Ara berusaha bertahan, mereka tidak menyerang, mereka berdua sengaja memakai strategi itu agar Dodi dan David Cs kelelahan.

Dan benar saja saat Dodi, David, Dito dan Marcel berusaha mengatur pernafasan mereka, Alan menghajar Dito dan Marcel hingga tersungkur. Kemudian Alan berhadapan dengan Dodi dan David. Alan tersenyum miring saat berhasil menghindari pukulan Dodi dan memanfaatkan kelengahannya untuk melayangkan pukulan ke wajah Dodi.

ALANARA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang