Setelah putus dari tabina, isyraf pikir kesempatan untuk kembali bersama ika sudah terbuka tapi kenyataan apa? Masalah bertambah banyak. Isyraf merasa yang dikatakan ika itu benar jika dia hanya menambah masalah dihidupnya. Mungkin ini saat yang tepat untuk menjauh dari ika
Sudah hampir 1 minggu aku tidak pernah bertemu dengan isyraf lagi
"Raf kemana sih ? Kok sering ngilang "
Sekarang aku sedang ada diindomaret disuruh ibu beli sabun cuci setelah membeli pesanan ibu aku juga membeli beberapa cemilan untuk aku gabut dirumah. Setelah membayar aku memutuskan untuk pulang kerumah
Saat sampai rumah tampak dari sini ibu sedang ngobrol dengan laki-laki yang familiar dalam hidupku yang akhir-akhir ini sikapnya berubah ya, Aksara ada didisini
""Assalamualaikum "ucapku
" Waalaikumsalam" jawab ibu dan aksara
"Ini loh dicari aksa " ucap ibu
" Ini bu " aku memberikan plastik yang bertuliskan 'indomaret'
" Iya terimakasih, ibu masuk dulu " ucap ibu lalu masuk kedalam
" Ada apa sa " aku duduk dikursi yang tadi dipakai ibu
" Enggak papa cuma main "
" Oh tumben " ucapku
" Maafin gue ya ka " ucap aksa tiba-tiba
" Maaf ? "aku menaikkan kedua alisku
" Ya, kalau lo ngerasa gue udah beda selama ini itu karna mira " jelas aksa
" Iya gue ngerti " ucapku
" Lo ngerti kan kalau ini semua karna gue sayang sama mira " jelas aksa" Iya Aksa gakpapa " Jawabku
" Maafin gue ya ka, gue terpaksa " ucap aksa
" Udah gakpapa " ucapku
" Makasih ya ka, lo bakal selalu jadi sahabat terbaik gue " Ucap aksa, kubalas dia dengan anggukan kepala
" Yaudah gue balik dulu " aksa berdiri
" Buru-buru amat " ucapku" Iya soalnya ada janji sama mira "ucap aksa
" Owh gitu " aku mengangguk paham
" Gue pulang ya " Aksa berjalan kearah motornya
" Iya hati-hati "
" Oke " balas aksa sambil memakai helmnya lalu menyalakan motornya, pergi
Yang dilakukan aksa itu salah, seharusnya dia bisa memberikan pemahaman kepada mira untuk tidak seperti itu terus dengan ika, karena sekarang keadaannya sudah beda lagi. Ya, apa boleh buat kita selalu salah dimata pembenci bukan begitu ?
Sudah hampir 3 minggu aku tidak bertemu dengan isyraf, sekarang dia benar-benar hilang. Sore ini setelah pulang sekolah untuk kewarung manang siapa tau dia ada disana
"Assalamualaikum..... " ucapku
" Waalaikumsalam... Eh neng ika " balas simamang
" Es sirupnya satu ya mang " pesanku
" Iya siyap neng " balas mamang
Diwarung tampak sepi hanya ada aku dan mamang kemana semua orang isyraf, ripan, Bobby ?
" Ini neng " mamang memberikan satu gelas es sirup berwarna merah itu
" Mang mau tanya boleh ? " ucapku
" Boleh atuh "
" Isyraf sering kesini nggak mang ? " tanyaku
" Sering kok neng, hampir setiap hari " balasan mamang membuatku terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold ✅ (SELESAI)
Teen FictionKukira hanya pisau yang bisa menusuk, Ternyata ucapanmu juga " Dan inget lo nggak usah berharap sama gue, Karena lo ga ada artinya di hidup gue " Ucap Isyraf dan tak sadar air mataku sudah jatuh dari tadi