17:00
Aku berjalan sendiri menuju terminal untuk mencari angkot ini sudah terlalu sore. Jam tambahan membuatku semakin pusing
Menyusuri kota bandung yang hampir gelap ini kesukaan, angin berhembus meniup rambutku yang sudah lepek ini
"Dingin " aku masih berjalan menyusuri jalanan
Suara deru motor terdengar jelas dikupingku
" Woii berhenti lo..... " teriak seseorang aku langsung memberhentikan langkahku
" Elo... ? " aku menatapnya datar
" Ngapain ? " ternyata itu ken dengan pakaian biasa
" Gara-gara cowok lo gue diskors " ucap ken sedikit teriak
" Terus lo nyalahin gue ? Nggak sopan " ucapku lalu berlalu pergi
" Udah kampungan, sombong lagi huh....... " teriak ken yang masih bisa kudengar darisini
Setelah sampai diterminal aku langsung naik angkot yang sudah ngetem dari tadi
" Bina..... " batinku ternyata ada dia yang sudah duduk didalam. Tanpa ini itu aku langsung duduk dikursi dekat pintu biar adem
Seperti biasanya bina menatapku sinis seperti biasanya lagi aku selalu mengabaikannya
Ditengah perjalanan
" Kemana neng ? " tanya abang angkot yang kebetulan penumpangnya tinggal kita berdua
" Komplek melati " ucapku dan bina bersamaan
" Sodaraan ya....? " tanya abangnya
" Enggaklah bang, beda gini masak Sodaraan gue cantik dia enggak " tabina menatapku sinis lagi
" Sama-sama manis kok neng " ucap abang angkotnya
Aku memilih diam saja, toh kita memang selalu salah dimata pembenci
**
Aku berjalan mendahului tabina" Isyraf buta apa gimana ya ? Kok mau sama cewek kampungan kayak lo " ucapan tabina
Aku memberhentikan langkahku
" Hhh " aku menghembuskan nafasku lalu berjalan lagi
" Coba deh lo ngaca cocok nggak sama isyraf " ucap tabina lagi
" Mau lo apa ? " aku memberhentikan langkahku lalu menatapnya
" Putusin isyraf, karna lo nggak pantas sama dia cuma gue yang pantas sama dia " ucap tabina
" Terus kalau isyraf nggak mau sama lo ? Lo mau apa? " aku berjalan lagi
" Udah jelek, sialan lagi ih......... " Teriak tabina
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold ✅ (SELESAI)
Fiksi RemajaKukira hanya pisau yang bisa menusuk, Ternyata ucapanmu juga " Dan inget lo nggak usah berharap sama gue, Karena lo ga ada artinya di hidup gue " Ucap Isyraf dan tak sadar air mataku sudah jatuh dari tadi