21.Balikan?

1.3K 59 3
                                    

Isyraf belum mengerti atau tidak mau mengerti ? Dia hanya sok tau dengan perasaanku

Hujan diluar masih belum reda juga

" ka gue pulang dulu " isyraf sudah berdiri

" hu hujan raf " ucapku dengan sisa tangisan

" gapapa , lo jaga diri " isyraf berjalan keluar rumah

" bentar yaaa " aku sedikit berlari masuk kedalam

" pakai ya " aku memberinya mantel

" nggak usah ka " tolak isyraf

" gapapa buat kenang-kenangan  " aku tersenyum tipis

" ya " isyraf mengambil mantelnya lalu memakainya

" gue balik dulu  " aku memayungi isyraf sampai kedepan motornya

" hati-hati ya " aku hampir menangis isyraf membalas dengan anggukan lalu melajukan motornya.

  Setelah motornya isyraf sudah jauh aku menangis sejauh-jauhnya. Gila bukan ?  Ya benar disaat orang-orang sedang sibuk dengan mimpinya aku malah menangis ditengah hujan deras ini

Segampang itu isyraf bicara ikhlas
Andaikan dia aku

Aku melepas payungku sembarangan, aku sedang menikmati tangisku ditengah malam ini. Cold look like you mungkin jika ada yang melihatku dia menyangka aku orang gila tapi pasti tidak ada. Sekarang aku sudah basah kuyup tubuhku menggigil  aku memutuskan untuk masuk kedalam rumah

Ternyata sudah jam setengah 12.aku sudah ganti baju lalu memutuskan untuk tidur. Ting notifikasi pesanku berbunyi kulihat ternyata isyraf setelah hampir 2 minggu dia tak pernah mengirimkan pesan.

Isyraf  : ka, lo jangan hujan-hujanan nanti 
               sakit

Ikhlas katanya tapi dia memberiku harapan lagi. Manusia macam apa kau raf

Ika      : enggak,ini mau tidur

Isyraf : bagus
            Read

Isyraf yang dulu dengan sekarang berbeda walau sama-sama dingin. Entah mengapa aku merasa ia berbeda

Setelah membuka pesan isyraf aku langsung tidur.

Sekitar pukul 06 :00 pagi aku menyapa tanaman didepan rumahku, aku tidak menyiramnya karna hujan kemarin sudah memandikannya

" selamat pagi ameika  " tabina datang diiringi dengan senyuman

" eh bina  " aku membalas sapaannya

" jogging yuk  " ajak tabina

" hah biar apa ? " tanyaku polos

" biar body goals lah  " tabina melihat tubuhnya

" penting kali ah  " ucapku

" hayu atuh  " ajak tabina

" iya gue temenin lo aja ya  " ucapku

" iya gapapa  "

Tabina sudah hampir berlari mengelilingi komplek sebanyak  2 kali. Malas sekali, rasanya  pengen rebahan aja

" istirahat dulu atuh bin  " ujarku berhenti lari

Cold ✅ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang