Isyraf belum mengerti atau tidak mau mengerti ? Dia hanya sok tau dengan perasaanku
Hujan diluar masih belum reda juga
" ka gue pulang dulu " isyraf sudah berdiri
" hu hujan raf " ucapku dengan sisa tangisan
" gapapa , lo jaga diri " isyraf berjalan keluar rumah
" bentar yaaa " aku sedikit berlari masuk kedalam
" pakai ya " aku memberinya mantel
" nggak usah ka " tolak isyraf
" gapapa buat kenang-kenangan " aku tersenyum tipis
" ya " isyraf mengambil mantelnya lalu memakainya
" gue balik dulu " aku memayungi isyraf sampai kedepan motornya
" hati-hati ya " aku hampir menangis isyraf membalas dengan anggukan lalu melajukan motornya.
Setelah motornya isyraf sudah jauh aku menangis sejauh-jauhnya. Gila bukan ? Ya benar disaat orang-orang sedang sibuk dengan mimpinya aku malah menangis ditengah hujan deras ini
Segampang itu isyraf bicara ikhlas
Andaikan dia akuAku melepas payungku sembarangan, aku sedang menikmati tangisku ditengah malam ini. Cold look like you mungkin jika ada yang melihatku dia menyangka aku orang gila tapi pasti tidak ada. Sekarang aku sudah basah kuyup tubuhku menggigil aku memutuskan untuk masuk kedalam rumah
Ternyata sudah jam setengah 12.aku sudah ganti baju lalu memutuskan untuk tidur. Ting notifikasi pesanku berbunyi kulihat ternyata isyraf setelah hampir 2 minggu dia tak pernah mengirimkan pesan.
Isyraf : ka, lo jangan hujan-hujanan nanti
sakitIkhlas katanya tapi dia memberiku harapan lagi. Manusia macam apa kau raf
Ika : enggak,ini mau tidur
Isyraf : bagus
ReadIsyraf yang dulu dengan sekarang berbeda walau sama-sama dingin. Entah mengapa aku merasa ia berbeda
Setelah membuka pesan isyraf aku langsung tidur.
Sekitar pukul 06 :00 pagi aku menyapa tanaman didepan rumahku, aku tidak menyiramnya karna hujan kemarin sudah memandikannya
" selamat pagi ameika " tabina datang diiringi dengan senyuman
" eh bina " aku membalas sapaannya
" jogging yuk " ajak tabina" hah biar apa ? " tanyaku polos
" biar body goals lah " tabina melihat tubuhnya
" penting kali ah " ucapku
" hayu atuh " ajak tabina
" iya gue temenin lo aja ya " ucapku
" iya gapapa "
Tabina sudah hampir berlari mengelilingi komplek sebanyak 2 kali. Malas sekali, rasanya pengen rebahan aja
" istirahat dulu atuh bin " ujarku berhenti lari
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold ✅ (SELESAI)
Fiksi RemajaKukira hanya pisau yang bisa menusuk, Ternyata ucapanmu juga " Dan inget lo nggak usah berharap sama gue, Karena lo ga ada artinya di hidup gue " Ucap Isyraf dan tak sadar air mataku sudah jatuh dari tadi