24.Curiga

955 48 0
                                    

Setelah seminggu Aksara sekolah disini, aku berangkat sampai pulang sama dia terus. Oh ya, Aksara tidak seruang denganku dia seruang dengan samira and the geng

" pokoknya Aksara bintara milik gue, jangan ganggu ! "ancam mira saat kita bertemu dikantin

" dih, Pd amat " ejek rita

" diem lo " bentak mira

" awas lo ngrebut aksa " mira menyenggol bahuku lalu pergi

Samira itu jahat karena cinta. Cinta yang tak terbalas bisa membuat seseorang menjadi jahat

" ameika..... " aksara memanggilku

" ada apa aksa ?  " aku menoleh

" gue gabut " ucap aksa

" eh iya kenalin ini Dina sama Rita " aku melihat mereka berdua

" gue aksa, aksara tepatnya  " aksa menjabat tangan mereka satu per-satu

" gue, andina panggil dina aja  " ucap dina

" gue Sinyorita, panggilnya Rita aja " ucap rita

"sinyorita kayak judul lagu "  Aksa mulai ngelawak

"itu mah seno kalau aku ya sinyo  " ucap rita

" Mungkin shawn mendes terispirasi dari nama lo " ledek aksa

" jangan gitu dong, aksa "ucapku

" iya maaf "

Setelah berhaha-hehe dengan aksa, aku, dina, dan rita memutuskan untuk kembali kekelas.

Semenjak kehadiran aksara, aku sedikit bisa melupakan isyraf. Sungguh aku tidak berniat melupakannya

Hari ini aku tidak pulang dengan Aksa, dia extra basket katanya. seperti biasa aku naik angkot lagi biasanya aku sudah melihat isyraf pulang tumben dia nggak kelihatan mungkin sebentar lagi ?

Sudah sekitar 20 menitan aku menunggu angkot tapi tak kunjung datang.

"woii ika " teriak seseorang

" Aksara...  "

" ngapain sih ? " aksara masih diatas motornya

" nungguin angkot lah  " ucapku

" Ayo naik gue " ajak Aksa

" Apa....? "

" Naik motor dong sayang " Aksara tersenyum lebar

" Bener-bener gak pernah waras  " aku duduk dijok belakang aksa

" iya nih, udah siap belum ? " tanya Aksa

" udah " ucapku

" oke " Aksa melajukan motornya

     Aksa memberhentikan motornya, karena lampu merah. Iseng aku menoleh kekanan-kekiri  'isyraf'  disampingku dia hanya sendiri tidak dengan tabina. Aku yakin dia menyadari keberadaanku sekarang. Dia melihatku sekilas dibalik helmnya mungkin sekarang dia sedang salah paham pada pikirannya. Lampu hijau aksa melajukan motornya lagi

"pegangan ya, nanti jatuh  " ucap aksa samar-samar

" iyaa " aku memegang pinggang aksa

" gue mau ngebut, jangan protes  " aksa melajukan motornya kencang

Aksara, mengantarku dengan selamat walaupun jantungku masih berdebar Kencang

" gue haus, kasih gue jus dong " Aksa langsung duduk diteras rumah

Cold ✅ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang