50.Inggris?

740 26 2
                                    

Sejak Ujian sekolah dan lainnya dimulai aku jarang sekali bertemu dengan isyraf.
Kita-kita sama-sama fokus dengan sekolah kita masing-masing.

Ujian nasional semakin dekat itu artinya semakin cepat juga aku dan teman-teman akan meninggalkan sekolah dan memulai kehidupan yang baru.

"Ika, dina, jangan lupain rita ya pasti gue kangen banget sama kalian"  ucap rita dengan wajah melas dan benar saja sekarang dia sudah menangis

"Ngapain nangis gablak, belum juga wisuda " ucap dina

" Ikaa... Dina tuh " ucap rita sambil memelukku

" Iyaa rita, gue nggak bakal lupa sama lu " ucapku

" Kita tuh nggak bisa keluyuran kayak dulu lagi, nggak bisa beli cilok, nggak bisa pergi ngantin, jarang ketemu ripan huwaaaaaaaa..... " sekarang rita sudah menangis tersendu-sendu

" Hee gablak malu woi dilihatin orang noh " ucap dina karena posisi kita sedang berada ditaman deket perpustakaan

" Ih dina lu mah nggak ada sedih-sedihnya kita bakal pisah hiks-hiks " rita mengusap airmatanya

" Udah-udah jangan nangis " ucapku

" Bukannya nggak sedih rita, setiap pertemuan pasti ada perpisahan itu pasti ya rit, gue nggak suka kita pisah gue juga bakal kangen sama lo berdua. Sahabat gue yang selalu ada " sekarang mata dina berkaca-kaca

" Astagfirullah.... Anak-anak gadisku " ucap pak Marto yang tiba-tiba datang

" Pak toto, pasti rita juga bakal kangen "ucap rita bercucuran air mata

" Ini kenapa kok pada nangis - nangis begini hah? habis nonton dragon-dragon itu ya? " tanya pak Marto

" Drakor atuh bapak "ucapku

" Ya i don't care lah " ucap pak Marto

" Ini loh pak, rita nangis gara-gara mau lulus biasa pak diakan alay "ucap dina

" Menangislah wahai rita sugiarto, luapkan semua isi hati kamu. Tapi ingat tetap fokus pada ujian "ucap pak marto

" Pak toto lucu, makanya rita bakal kangen " ucap rita

" Temui bapak kalau sudah sukses nanti " ucap pak marto

" Sudah kalian masuk kelas sana " suruh pak marto

" Nanti pak, kan ini jamkos buat kelas 3 " ucap dina

" Terserah kalian lah " ucap pak marto lalu pergi

" Ripan..... " teriak rita saat ripan ingin masuk kedalam perpustakaan

Ripan pun menoleh, lalu menghampiri rita

" Lo kenapa rit ...? " tanya ripan sambil duduk disampingnya

" Nggak mau pisah sama lo katanya " ucap dina

" Segitunya rit " ripan mengusap kepala rita

" Gue gini karna sayang sama lo lah, bego banget sih " ucap rita uring-uringan

" Iya gue juga sayang sama lo " ucap ripan

" Terus... Kita ini apa pan ? Kapan lo kasih gue kepastian sih " ucap rita yang sekarang mulai bar-bar

" Udah daripada tambah menjadi - jadi kita pergi aja ka " ajak dina

" Eh iya ayo " aku sudah berdiri

Akhirnya aku dan dina pergi meninggalkan ripan dan rita

" Ka sedih banget ya " dina dan aku sedang menyusuri koridor sekolah ini

Cold ✅ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang