09:00
Aku sedang duduk santai diteras sambil memandangi langit yang mendung tapi belum hujan-hujanWaktu dirumah sakit isyraf bercerita kalau dia sudah mengadukan tindakan tabina kepada pihak sekolah, tapi aku bilang itu terlalu berlebihan tapi kata isyraf............
Throwback
"Berlebihan gimana ka? "tanya isyraf
" Kalau tabina mau minta maaf udah selesai itu aja " ucapku" Dia nggak mau " ucap isyraf
" Yaudah isyraf biarin aja, ntar juga dapat karmanya " ucapku
" Gue nggak suka lihat lo ditindas kayak gini " ucap isyraf
" Yaudah biarin aja, intinya kita selalu baik sama semua orang udah itu cukup " ucapku
" Tapi ini namanya nggak adil "ucap isyraf
" Udah isyraf, diemin aja " ucapkuJujur rasa dendam kepada ada tentunya, tapi aku tidak memendamnya aku membiarkan itu semua hilang dengan sendirinya, untuk apa memendam rasa dendam itu juga akan menyakiti diri kita sendiri
" Ika...... "
" Ika........." terdengar suara ibu memanggil dari dalam
"Iya bu " jawabku
" Cepet masuk, mau hujan nanti masuk angin " suruh ibu
" Hm berlebihan "dengan berat hati aku langsung masuk kedalam rumah
Karena bingung mau ngapain aku memutuskan untuk rebahan didalam kamar sambil main hp. Tidak ada notifikasi dari isyraf
Aku memutuskan untuk main game aja karena memang benar-benar sangat gabut
Mungkin dia futsal atau nggak punya kuota. Hm,Sepertinya dirumahnya ada wifi, siapa tahu dia tak dirumah
Aku berguling-guling dikasurku karena bingung mau ngapain. Setelah beberapa jam main hp nya akhirnya aku tertidur juga.
DISISI LAIN
Tabina sedang duduk termenung meratapi hidupnya yang sunyi setiap hari. Dia tinggal dirumah hanya dengan ayah dan pembantunya karena sedari kecil ayah dan ibu tabina pisah
Bisa dibilang tabina itu anak broken home ayahnya yang selalu sibuk kerja membuat tabina menjadi anak yang egois karena dia kurang kasih sayang dari orang tuanya
Saat putus dari isyraf hidup tabina menjadi sepi. Membuat dia semakin sedih
Dia merasa tidak punya Siapa-siapa lagi
"Isyraf aku sayang sama kamu, sejak kita bertemu " batin tabina sambil memandangi foto isyraf yang ia jadikan sebagai wallpaper hpnya
Tabina menahan tangis karena dia sadar rasa cintanya yang besar tidak ada artinya, karena hati isyraf hanya untuk ika
" Isyraf coba kamu ngerti, aku nyesel mutusin kamu "" Kenapa sih harus ada ika? " tabina menatap rumah ika dengan tatapan mengerikan
" Isyraf pokoknya kamu harus jadi milik aku, walaupun aku sadar itu nggak mungkin hiks-hiks " tabina menangis tersendu-sendu
" Kenapa non ? " tanya bik asih yang sedari kecil sudah mengasuh tabina
" Enggak bik " tabina menggelengkan kepalanya
" Jangan nangis nona, nanti cantiknya hilang. Kalau ada masalah cerita aja sama bik asih " ucap bik asih yang sibuk menyiram tanaman didepan rumah
" Bibi nggak mungkin ngerti " tabina mengusap airmatanya kasar
" Pasti gara-gara cowok ya ? " tanya bik asih lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold ✅ (SELESAI)
Teen FictionKukira hanya pisau yang bisa menusuk, Ternyata ucapanmu juga " Dan inget lo nggak usah berharap sama gue, Karena lo ga ada artinya di hidup gue " Ucap Isyraf dan tak sadar air mataku sudah jatuh dari tadi