Sudah hampir seminggu semenjak isyraf dikeluarkan dari sekolah, hari-hari sepi tidak seperti biasanya. Sekarang dengan yang dulu beda. Dulu isyraf milikku sekarang tidak lagi
" woiii ika....dimana lo " teriak seseorang dari luar kelas
" ka samira tuh " ucap rita dengan segera aku menghampiri mira dan gengnya
" ada apa ya ? " tanyaku
" heh, isyraf dikeluarin dari sekolah gara-gara lo " mira mendorongku
" maksut lo apa ? " ucapku sedikit membentak
" Lo jangan sok polos gue udah tau semuanya "
" lo ngomong apa ? " tanyaku
" emang ya lo, murahan ya murahan aja " mira menjambak rambutku
" apaan sih lo " rita mendorong mira
" lo jangan ikut campur " mira menunjuk muka rita
" Dasar murahan, tukang selingkuh " mira mendorongku lalu pergi diikuti oleh anggota gengnya
" udah ka jangan didengerin " rita berusaha menenangkanku yang baru saja menangis
" ada apa ini rit " dina datang dengan radit, rio
" siika dilabrak " Jawab rita
" siapa ? Pasti mira? " Tanya dina, rita hanya mengangguk
" keterlaluan tuh anak" dina sudah emosi
"udah din, biarin aja " ucapku
" tuh cabe dibiarin malah semakin ngelunjak " ucap dina
" yee jangan atuh din, mira mah cakep " ucap radit
" cakep-cakep kelakuan kek setan buat apa " omel dina
" yeee elo mah " ucap radit
" udah ka jangan nangis " dina menenangkanku
Aku sudah pulang dari 15 menit yang lalu, tapi masih menunggu angkot datang
" ka " panggil seseorang
" ngapain lagi " ternyata itu reno
" hayu gue anter " tawar reno
" nggak usah " jawabku judes
" ayolah ka " reno turun dari motornya
" gak, semua ini gara-gara lo " ucapku
" please ka, sekali ini aja " reno berlutut didepanku
" lo ngapain sih " aku ingin beranjak pergi
" ka gue mohon " reno menarik tanganku
" lepasin gue " aku melepas tangan reno kasar, lalu berjalan dengan buru-buru
Bruk
Oh tidak aku menabrak seseorang
" isyraf " aku melihat isyraf dari atas sampai bawah
" ka, kasih gue kesempatan " reno menghampiriku. Aku masih diam dan melihat isyraf
" gue duluan " isyraf pergi meninggalkanku, itu membuatku diam seribu bahasa
" ka ayo " reno membuyarkan lamunku
" lo ngapain sih maksa gue " aku pergi meninggalkan reno
Isyraf berjalan dengan buru-buru mungkin dia mau kewarung simamang. Aku tak berani mengejarnya aku memutuskan menunggu angkot didekete terminal saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold ✅ (SELESAI)
Fiksi RemajaKukira hanya pisau yang bisa menusuk, Ternyata ucapanmu juga " Dan inget lo nggak usah berharap sama gue, Karena lo ga ada artinya di hidup gue " Ucap Isyraf dan tak sadar air mataku sudah jatuh dari tadi