17.Cemburu

1.2K 55 0
                                    

Malam harinya

" ikaaaa...  Ayo makan malam sudah siap" teriak ibu dari bawah dengan
segera aku beranjak dari kasurku

"enak banget baunya bu " ucapku yang sedang menuruni  anak tangga

" iya inikan masakan kesukaan kamu "ibu tersenyum

" ayah mana ? " tanyaku

" ayah sedang sholat isya " jawab ibu

" owh gitu  " aku sudah duduk dikursi

  Setelah 10 menit menunggu ayah, akhirnya dia datang juga

" ayo " ayah duduk disampingku

" bu... " panggilku dan membuat ibu memberhentikan aktivitasnya

" iyaa kenapa  ka  " jawab ibu

" menurut ibu isyraf gimana  ? " tanyaku

" gimana apanya ka " ibu terkekeh
" ya kayak ciri-cirinya gitu " ucapku

" ya dia ganteng, sopan, pokoknya cocok sama kamu " jelas ibu

" isyraf, yang waktu itu kesini ya ? "tanya ayah

" iya yah "

" pacarmu itu ? " tanya ayah senyum-senyum

" i ii iya " aku sedikit gugup

" oalah " ibu mengangguk

" bagus dong ka berarti kamu ada yang jagain iya kan yah ? " ucap ibu

" iya bu, ayah sih gimana ika aja  " ucap ayah

" hehehe "

   Setelah selesai makan aku langsung kembali kekamar untuk tidur.

Pagi ini gerimis, isyraf jadi menjemputku atau tidak aku tak tahu mungkin tidak jadi.

"ka gerimis, biar dianter ayah aja "  ucap ibu

"enggak usah bu, udah bareng isyraf kok" jawabku

"oh gitu, yaudah ibu masuk dulu " ucap ibu

   Setelah menunggu  10 menit akhirnya isyraf datang.

" ayoo ka, nanti keburu hujan " ajak isyraf

" iyaa, pamit dulu  " ucapku

" sana panggil ibu  " suruh isyraf

" bu ika berangkat ya " ucapku sedikit berteriak

" iya hati-hati " ucap ibu dari dalam

Ini masih terlalu pagi untuk sampai disekolah, isyraf memarkirkan motornya katanya aku disuruh duluan aku menurutinya

" ikaa " panggil seseorang yang membuatku menoleh ternyata reno lalu dia menghampiriku

" pagi banget datengnya ? " tanya reno

" iya kak, mumpung masih gerimis  " balasku

" kantin dulu yuk  "ajak reno

" tadi udah sarapan "tolakku

" owh gitu  " reno menganggukan kepalanya

" yaudah kak aku kekelas dulu "ucapku mendahuluinya

" gue anter  " reno mencegahku dengan menarik tanganku

" ga usah " aku berusaha melepas tangan  tapi tangan reno terlalu kuat memegangku

" udahlah ka, ngapain lo nolak gue " reno mendekatkan wajahnya ke wajahku

" lepasin gue " aku memalingkan muka

" gue gak bakal lepasin lo "reno mendorongku sampai terbentur tembok

Cold ✅ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang