Kebetulan setelah istirahat ada jam pelajaran olahraga, jadi aku langsung ganti baju ke ruang ganti dengan rita dan dina
Ck, mira and pengabdinya datang
" eh mir, ada saingan nih " sindir
" jijik, gak level banget orang kayak dia jadi saingan gue " amira melirikku tajam
" ngapain juga saingan sama kaleng rombeng kayak lo ya kan ka " ucap dina
" udah biarin aja " ucapku
" takut dia " ucap dhita
" iya takut orang muka kalian kayak setan semua " ucap rita
" oh berani nih anak " dhita
mendorong rita sampai terbentur tembok" maksut lo apa " rita mendorong dhita balik
" udah-udah " aku berusaha memisahkan mereka
" lo jangan ikut campur ya " dhita mendorongku
" lah goblok nih orang " dina berusaha melerai
" ayoo hajar atuh dit " mira asik mengadu kami
" eh rita, ngaca muka lo tu kayak apa " dhita mencekik rita
" gila ya lo " dina mendorong dhita
" hayu rit, din kita pergi aja " ajakku
" lo takut...? " mira menjambakku rambutku" masalah lo sama gue apa ? " tanyaku sedikit membentak
" banyak pake banget, lo udah ngerebut isyraf daru gue " mira semakin kencang menjambak rambutku
" lepas " aku mendorong mira
" Miraa " panggil seseorang sedikit
membentak hingga membuat semua menoleh kesumber suara" raf " mira langsung melepas rambutku
" lo apain ika " isyraf menghampiri dengan tatapan tajam
" ika sama gengnya yang mulai duluan "
" bullshit lo " teriak dina pada mira
" ganggu ika sekali lagi, kelar lo "
ucap isyraf dengan tatapan tajam" bocah lo pada, beraninya ngadu " teriak thia
" ngomong apa lo ? " tanya isyraf
" udah raf " ucapku
" ngomong lagi coba " bentak isyraf
" udah-udah ayoo " aku menarik tangan isyraf untuk pergi
Aku mengajak isyraf ketaman
" kenapa kamu belain aku ? " tanyaku
" lo kan pacar gue " Jawab isyraf" kamu peduli sama aku tandanya " ucapku
" bisa jadi ya " isyraf menangguk
" karna sayang " ucapku
" ya mungkin " isyraf menatapku
"mungkin" aku tersenyum kecut
"gue butuh waktu ka " ucap isyraf" ya raf "
" kamu nggak usah apa-apain mira,
karna dia bukan lawan kamu dia cewek " jelasku" gue paham "
" jadi nggak usah kasar sama dia " ucapku
" gue ngerti "
" yaudah aku ganti baju, terus kelapangan " ucapku
" gue anter " isyraf berdiri
" nggak usah " ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold ✅ (SELESAI)
Ficção AdolescenteKukira hanya pisau yang bisa menusuk, Ternyata ucapanmu juga " Dan inget lo nggak usah berharap sama gue, Karena lo ga ada artinya di hidup gue " Ucap Isyraf dan tak sadar air mataku sudah jatuh dari tadi