Part 5: Masih Cukup Damai untuk Saat Ini

359 50 0
                                    


"Namjoon,"

Namjoon terperanjat, menyembunyikan luka di bagian perutnya, luka terakhir yang harus ia olesi obat berbentuk gel. Mereka baru saja selesai kelas olahraga.

"Kau sudah rapi saja," Jungkook memang baru selesai membersihkan tubuhnya, jadi dia datang masih dengan satu handuk melindungi bagian privatnya dari luar dan satu lagi tersampir di lehernya, buliran air masih menetes dari ujung-ujung rambutnya.

Namjoon menutup dan mengunci lockernya, bersikap tenang seperti biasanya, dia mengambil handuk yang tersampir di leher Jungkook, "Setidaknya keringkan dulu rambutmu," Ucapnya sembari menggosok-gosokkan permukaan handuk itu dengan helaian rambut Jungkook.

"Terima kasih," Ucap Jungkook setelah Namjoon menyerahkan kembali handuk itu padanya, artinya dia sudah selesai mengeringkan rambutnya.

"Dan kenapa juga kau tidak memakai setidaknya celanamu?" Kalimat sinis terdengar dengan wajah si empunya yang seperti biasanya—datar sekali.

Jungkook terkekeh merutuki kebodohannya sendiri, "Aku lupa membawanya-," Dia membuka loker miliknya, mengambil pakaiannya dari sana dan memperlihatkannya pada Namjoon setelah ia menutup dan mengunci kembali locker miliknya, "-aku lupa mengambilnya dari locker sebelumnya,"

Tatapan yang begitu datar dia terima seperti biasanya, "Aku akan duluan kalau begitu," Namjoon memacu langkahnya.

"Ok! Kita ketemu di kelas!" Jungkook sedikit berteriak dan mendapat respon telapak tangan kanan yang terangkat ke udara.

><><><><><><><><><><><><><><

Well, meski sekolah mereka ini pun memiliki kolam renang mereka sendiri, tetap saja, berenang itu melelahkan.

Namjoon melipat kedua lengannya sesampainya di kelas. Belum ada yang masuk ke kelas. Namjoon memastikan waktu yang berdetik.

"9.15, masih 15 menit lagi sebelum bel istirahat berbunyi, dan kurasa selam itu pula murid kelas tak akan menyentuh lantai kelas ini. Well, mungkin pengecualian bagi si Jeon Jungkook,"

Namjoon menghela napasnya, "Bagaimanapun, selama itu juga aku bisa terlelap sejenak," Namjoon menenggelamkan kepalanya pada kedua tangan yang ia tumpuk di atas meja.

"Hanya 15 menit Joon, manfaatkan dengan baik,"

Setelahnya dia terlelap, jika kalian pikir perhitungan Namjoon hanyalah perkiraan asalnya saja, kalian salah besar.

Karena dia benar bahwa tak ada seorang pun yang akan memasuki ruangan kelas itu dalam 15 menit berharganya. Bahwa Jeon Jungkook tak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tidak akan memasuki ruangan itu.

Dan bahkan dia dapat merasakan bahwa saat ini, di 1 menit sisa istirahatnya, Jeon Jungkook tengah memperhatikannya. Maka saat itu pula dia membuka matanya.

"Baru datang?" Tanya Namjoon.

Jungkook mengangguk, dan dia tak berhenti tersenyum sembari memandangi wajah Namjoon sementara hening mengelilingi mereka meski Jungkook sesekali cekikikan tak jelas.

Namjoon menatapnya meminta penjelasan, sebelah alis itu terangkat.

"Saat kau tertidur- pfftt- wajahmu polos sekali,"

Namjoon menyesal sudah bertanya. Hatinya menghitung detik akan berbunyinya bel tanda istirahat untuk makan siang, "8,"

"By the way, bukan hanya seisi kelas Joon, bahkan aku kaget dengan kemampuan berenangmu,"

"6,"

"Kau tau? Anak-anak cewek kecewa kau memakai baju renang yang tertutup, maksudku, untuk anak laki-laki kelas X SMA, rata-rata akan menggunakan celana renang saja,"

"3,"

"Mereka penasaran apakah dengan tubuhmu yang kata mereka proporsional ini kau memiliki otot perut,"

"1,"

"By the way otot di tubuhmu lumayan tuh keliatannya, sering nge-gym ya?"

"Sialan, telat!"

Kriiiing!!!

"Telat hampir 1 menit," Namjoon bangkit dari bangkunya dengan perasaan sedikit kesal, Jeon Jungkook sudah berada di samping kanannya lagi beberapa detik kemudian.

"Menu makanan hari ini apa ya???"

"1 menit?! Yang benar saja? Orang yang biasanya membunyikan bel ketiduran atau bagaimana?!" Padahal Namjoon masih kesal dengan bel istirahat yang telat berbunyi.

Dan, seperti biasa, obrolan di lorong kali ini pun kebanyakan adalah suara Si Jeon karena Namjoon hanya akan menjawab seperlunya dan sesekali saja, atau ia hanya akan mengangguk menyetujui. Yang paling parah adalah, dia hanya akan diam tapi Jungkook bahkan tak terlalu mempersalahkan hal itu.

•••
Bersambung?_?
•••

La Sensibilità ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang