Suasana ruangan kerja Tuan Kim memang selalu seperti ini ketika anak satu-satunya itu meminta sesuatu, mencekam.
Meski atmosfer saat ini tidaklah seberapa dibandingkan dengan ketika Tuan Kim dipenuhi amarahnya.
Tuan Kim menghela napas sembari memijat pangkal hidungnya, "Do Ssaem memang izin untuk tak bisa mengajarimu secara privat besok malam,"
Hening kembali menghampiri, Tuan Kim rasanya benar-benar berat dan tak rela mengizinkan Namjoon bergaul dengan teman-teman seusianya. Buku adalah teman yang paling sempurna bagi anaknya, dia tak mau anaknya salah bergaul karena prestasinya bisa saja menurun.
Ia tak mau anaknya kembali merubuhkan kehormatan yang selama ditinggal sang mendiang istri ia bangun kembali dengan susah payah.
"Baiklah. Aku izinkan kau belajar di rumah orang lain. Tapi tidak dengan menginapnya,"
Namjoon tidak sepenuhnya melega dalam batinnya, ia tahu betul ayahnya itu tak akan melepaskannya tanpa syarat.
"Belajar bersama adalah salah satu cara efektif untuk menaikan dan menjaga nilai 'kan? Aku izinkan kau belajar bersama dari pada kau diam di rumah tak ada kerjaan,"
"Baik, terima kasih Abeoji, aku izin ke kamar."
"Ya."
Dengan persetujuan itu Namjoon pergi keluar ruangan itu, menuju kamarnya dengan perasaan setengah sedih karena dia lagi-lagi mengecewakan Jungkook. Sudah tak terhitung berapa kali temannya itu mengajaknya menghabiskan waktu bersama. Kali ini pun Namjoon tak dapat melakukan segudang rencana Jungkook tentang kegiatan pertemanan mereka.
•••
Bersambung?_?
•••Maaf kali ini pendek banget :')
KAMU SEDANG MEMBACA
La Sensibilità ✔
FanfictionAlexithymia, ketidakmampuan untuk mengenali dan menyampaikan emosi. Ada banyak faktor yang memungkinkannya, faktor keturunan, kecelakaan, atau bahkan trauma. ~~~~~~~ Rating: 16+ Genre : Fan Fiction, Drama, Bromance, Brothership Desclaimer: terdapat...