Part 14

302 47 12
                                    

Sebenernya aku sedih karena likenya dikit dan gak ada yang komen, apa ceritanya gak usah aku terusin aja? Atau gimana? Aku sedang memikirkannya.

Kalau aku ada kesalahan atau kekurangan dalam menulis work ini dan work lainnya, tolong koreksi ya, aku akan berusaha memperbaikinya, dengan begitu maka akan lebih banyak yang suka juga kan? ;)

°°°

Kriett....

"Dan ini maksudnya apa Joo-n?" Pertanyaan Jungkook terhenti ketika melihat seorang pria paruh baya mematung di pintu perpustakaan dengan wajah datarnya.

"I-Itu siapa J-Joon?"

Namjoon melirik ke arah penglihatan Jungkook, setelah memastikan, dia lalu kembali pada apa yang dia kerjakan dengan tak acuh, "Ada apa Abeoji?" Tanyanya.

Jungkook terperanjat dia segera memberi hormat lalu memperkenalkan dirinya.

Pria paruh baya itu melirik arloji nya, "Sudah telat Kim, ini waktunya makan malam-," Tuan Kim melirik Jungkook, "Kau juga, sekalian saja," Lalu menutup pintu perpustakaan begitu saja.

Namjoon menutup buku bacaannya, sementara Jungkook menatapnya penuh tanya, "Mau ke mana Joon?"

"Abeoji mengajakmu makan malam," Namjoon melangkah tanpa melihat ke belakang lagi.

Sementara Jungkook yang terlalu terkejut dengan semua itu akhirnya sadar dan mengekori Namjoon.

•••

Seperti biasa, ruang makan ini pada malam ini pun hanya berisi suara alat makan yang sesekali berdenting dengan piring, suasananya benar-benar membuat Jungkook gugup dan terus bertanya-tanya keadaan keluarga macam apa yang sedang dia saksikan secara langsung ini.

"Jadi, kalian berteman?" Tuan Kim meneguk air minumnya, penanda dia sudah selesai makan.

Namjoon tak bereaksi apa pun, jadi Jungkook yang sudah selesai meneguk air minumnya segera menjawab, "I-Iya Paman,"

Sementara Namjoon malah bangkit setelah meneguk air minumnya.

"Duduk Kim!" Perintah yang tertua di ruangan itu.

Tubuh Namjoon merespon dengan baik, dia duduk kembali dan dengan tenang menyimak.

"Kudengar kalian bagi rapor hari ini? Bagaimana hasilmu hmm?"

"Jungkook Paman, namaku Jeon Jungkook. Hasilku cukup bagus dan Namjoon mendapat nilai tertinggi di kelas," Jungkook berkata dengan bangga seolah yang mendapat nilai tertinggi adalah dirinya.

"Oh begitu?" Tuan Kim melirik Namjoon meminta penjelasan.

Namjoon tertunduk, "Tidak sempurna Abeoji, maaf,"

Tuan Kim terkekeh, "Jangan bertingkah seolah kau sedih Kim,"

Jungkook dibuat terheran.

"Oh ya, Jungkook, supirku akan mengantarkanmu pulang, bagaimana?"

"A-ah? Sungguh Paman? Terima kasih sekali, aku akan sangat menghargainya,"

"Jungkook?" Namjoon terkekeh, bagitu pelan namun masih dapat tertangkap indera pendengaran Jungkook.

"Kim, antar temanmu!"

Tanpa ba-bi-bu Namjoon langsung bangkit dan berjalan, Jungkook itu bangkit, memberi hormat pada Tuan Kim dan berterimakasih atas makan malam yang telah ia lahap, lalu mengekori Namjoon.

La Sensibilità ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang