Pekan penilaian tengah semester 1 telah usai, raport berupa selembar kertas yang lumayan tebal pun telah diterima.
Kedua bola mata Jungkook tampak berbinar memandangi nilai miliknya, merasa takjub dan bangga pada dirinya sendiri yang melewati semua soal ujian kecil itu dengan nilai terkecil 80.
Dia menengok ke kanannya, raut muka bahagia Jungkook langsung melebur menatap penuh iba pada Namjoon.
"Namjoon-a, ada apa? Apa nilai mu jelek? Hmm?"
Pasalnya temannya itu tengah menatap kosong kertas hasil ujiannya.
"Sejelek itu kah?" Jungkook menarik kursinya mendekati bangku Namjoon.
Namjoon menaruh kertas itu di bawah mejanya, melipat kedua lengannya dan mencoba menghibur dirinya dengan terlelap sejenak.
Jungkook diam-diam mengambil kertas nilai Namjoon, matanya terbelalak sempurna.
"A-Apakah 98.5 seburuk itu Joon?"
Namjoon tak menimpali, terlanjur malas melihat nilainya sendiri.
"K-Kau memang bilang lemah dalam matematika, tapi- ini--," Jungkook menatap tak percaya pada Namjoon yang masih menenggelamkan kepala di antara lipatan tangannya itu.
Penampakan Seokjin dan kawan-kawan tertangkap radar penglihatan Jungkook, dia reflek menepuk-nepuk lengan Namjoon.
Namun Namjoon baru mengangkat kepalanya ketika ketiga kakak kelas itu sudah berdiri di hadapannya.
Taehyung melihat kertas yang dipegang Jungkook, tanpa bilang apa pun dia mengambilnya dan melihat nilai-nilai itu.
"Woahh kau pintar sekali heh?" Dia mengembalikan kertas itu pada Jungkook dan menepuk-nepuk pucuk kepala anak yang terus menunduk takut itu.
"Woy Joon, Minggu sore lo harus dateng," Seokjin menaruh secarih sticky note pada meja Namjoon.
"Dah, gua lagi gak mau main sama lo sekarang, nanti aja, minggu depan jadwal lo kosong 'kan?"
Tentu Namjoon tak menjawabnya, omong-omong, dia 'kan selalu sibuk. Ya, sibuk belajar.
"Alah...! Pasti kosong! Kosongin aja!!!" Yoongi merangkul Seokjin dengan begitu santainya.
__Distrik Yanhan, Jalan no. 56.
Kalau telat hadiahnya nambah loh^_^__
"Ya udah, bye ya... Jangan lupa janji temu kita Joon-a," Taehyung mengelus-elus pucuk kepala Namjoon lalu menyusul kedua teman yang sudah lebih dulu meninggalkan kelas itu.Tanpa sepengetahuan Jungkook Namjoon tahu dia sempat membaca pesan itu sebelum dia mengambilnya.
•••
"Joon, ya?! Aku mau main ke rumah kamu, ya?!"
Namjoon terus melangkah dalam diam seperti biasanya.
"Aiihh setidaknya beritahukan alamatmu padaku, ya? Mana sini...!"
Mereka terus seperti itu sampai di gerbang sekolah yang pertama, Namjoon berkata, "Biar aku atur untuk itu, tapi aku tak janji,"
Namjoon harus menghentikan Jungkook di sini, dia tak mau Jungkook menemukan pintu masuk hidupnya. Tidak boleh.
Namjoon tahu Jungkook hendak mengikutinya, jadi sebelum melangkah, dia berkata kembali, "Jangan ikuti aku!" Dengan penuh ketegasan.
Namjoon sukses membungkam Jungkook di ujung gerbang itu, pemuda itu terdiam di sana dengan pikiran-pikiran nya sendiri.
Entahlah,
KAMU SEDANG MEMBACA
La Sensibilità ✔
FanfictionAlexithymia, ketidakmampuan untuk mengenali dan menyampaikan emosi. Ada banyak faktor yang memungkinkannya, faktor keturunan, kecelakaan, atau bahkan trauma. ~~~~~~~ Rating: 16+ Genre : Fan Fiction, Drama, Bromance, Brothership Desclaimer: terdapat...