Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan namun tidak bermaksud untuk memprovokasi. Pembaca diharapkan bijak dalam membaca. Jangan pernah meniru ataupun mencoba menerapkan kejadian-kejadian dan hal-hal buruk dalam cerita ini.!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Namjoon gelisah dalam tidurnya. Peluh membasahi tubuhnya padahal kamarnya itu cukup sejuk.
~~~Namjoon's Dream
Namjoon terus berlari, terus berlari melawan waktu, mengejar cahayanya yang dipaksa redup di ujung sana.
Tapi- mengapa dia tak kunjung bisa menghampiri cahayanya? Kenapa? Napasnya sudah terengah tapi kenapa dia merasa hanya berlari di tempat sedari tadi? Ruangan itu tanpa ujung, gelap tanpa ujung, dan hanya ada satu cahaya di sana. Cahaya itu meredup, tidak! Jangan!
"Aku cacat-,"
"Salahmu-,"
"Pergi!"
"Mimpiku hancur Namjoon-a,"
"Aku tak boleh terlalu keras menggunakan kakiku,"
"Pergi!!"
"Ini semua salahmu!"
Semua kalimat itu mengelilinginya, dengan suara yang ia kenali dan intonasi yang lama kelamaan bertambah keras nan tegas.
"Pergi!!!"
~~~
Gasp!
Namjoon langsung mengambil duduk dan mengatur napasnya, "Hahh hahh ha-hh," Dia benci mimpi semacam ini, dia benci!
•••
Pekan ini Jungkook mulai sekolah, Nyonya Jeon sengaja baru membolehkan Jungkook setelah tubuhnya benar-benar sehat jadi dia benar-benar senang bisa menghirup aroma sekolahnya lagi setelah sekian lama.
Jungkook memasuki kelasnya dengan senyum riangnya tapi senyumnya luntur seketika melihat bangkunya diisi orang lain. Dia masih terdiam di antara bangkunya dan bangku Namjoon. Namjoon mendongak dan Jungkook menyapa tanpa suara.
Namjoon bukannya balas menyapa malah membereskan barang-barang nya dan pindah duduk ke pojok kelas.
Wajah Jungkook dipenuhi tanya tapi dia tetap menaruh tasnya di bangku itu sebelum menghampiri Namjoon.
"Hey, dia siapa memangnya sampai kau harus pindah ke sini?"
"Jangan banyak omong, duduklah di bangku ku,"
Jungkook menghela napas, "Tapi kau sungguh tak apa duduk di sini? Biar aku saja, 'kan bangku ku yang ditempati,"
"Aku tak masalah meski harus duduk di luar kelas sekali pun," Ucap Namjoon acuh tak acuh.
"Ya sudah, terserah deh, tapi nanti kita bareng ya, kayak biasa,"
Namjoon tak menjawab, Jungkook yang sudah biasa dengan hal itu tak ambil pusing dan menganggap Namjoon mengiyakan ucapannya, seperti biasa, dan kembali ke bangku yang baru saja Namjoon berikan padanya secara cuma-cuma.
Selama pelajaran Jungkook terus mencuri pandang pada orang di sebelahnya, tatapan penuh tanya yang juga mengancam.
"Ada apa?" Tanya orang itu, sepertinya tatapan Jungkook mengganggunya.
"Siapa kau?"
"Murid baru, Jung Hoseok, kenapa?"
"Ooo murid baru? Pantas saja...,"
![](https://img.wattpad.com/cover/204015531-288-k793609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
La Sensibilità ✔
FanfictionAlexithymia, ketidakmampuan untuk mengenali dan menyampaikan emosi. Ada banyak faktor yang memungkinkannya, faktor keturunan, kecelakaan, atau bahkan trauma. ~~~~~~~ Rating: 16+ Genre : Fan Fiction, Drama, Bromance, Brothership Desclaimer: terdapat...