Part 8

279 43 2
                                    

Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan namun tidak bermaksud untuk memprovokasi. Pembaca diharapkan bijak dalam membaca. Jangan pernah meniru ataupun mencoba menerapkan kejadian-kejadian dan hal-hal buruk dalam cerita ini.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Jam istirahat, jam yang paling Jungkook suka dan tidak terlalu Namjoon sukai.

Ketika tengah mengantre untuk mendapat jatah makan siang kantin,

Prang!!

Kantin langsung senyap, ada yang makan dengan tenang tanpa suara karena rasa takut yang menyelimuti dan ada juga yang menonton dengan sesekali berkomentar dengan lirih bersama teman-teman mereka ketika melihat pelaku yang membuat suara nyaring itu.

Jungkook dengar suara itu tepat di dekatnya, di belakangnya, "Namjoon?! A-Apa kau baik-baik saja?"

Namjoon menghela napas begitu lirih, dia membalik tubuhnya, wajah angkuh tak bersalah seorang Min Yoongi lah yang didapatinya.

"Astaga... Aku tak melihatmu, maaf-maaf,"

"Jungkook-ah, bersihkan makanan itu," Seokjin memerintah dengan angkuh, menunjuk makanan tak layak yang seharusnya menjadi jatah makan siang Yoongi siang ini, well, Yoongi bilang dia tak terlalu lapar, jadi... Ya, inilah yang terjadi.

Jungkook menaruh nampan makannya di pantry kantin—di sampingnya, dengan kikuk hampir berlutut dan membersihkan kekacauan itu.

Byuur! Prang!!

Nampaknya Kim Taehyung juga tak napsu makan hari ini, dia membuang jatah mkan siangnya tepat ke kepala Si Jeon yang masih mencoba terlihat tak takut meski tubuh itu tepat terlihat bergetar bagai seekor kelinci yang tengah dikepung tiga ekor hyena di savana yang luas. Tapi ketiga ekor hyena itu tidak tahu saja, mereka sesungguhnya sedang mengganggu ketenangan sang raja hutan yang tengah menyamar menjadi begitu lemah. Dia sekor singa tapi dapat dengan mudahnya berkamuflase dan berteman baik dengan si kelinci.

"Apa masalahmu?" Namjoon menatap mereka bertiga dengan tajam.

"Eh?! Gak salah denger nih gue? Masalah lo sendiri apaan? Orang yang bersihin lantai bukan elo, kok lo yang protes?!" Seokjin mulai tersulut.

"Jungkook! Berhenti melakukan itu!" Namjoon benar-benar kesal dengan Jungkook yang tetap membersihkan di bawah sana.

Jungkook mematung.

"Yak! Apa-apaan?! Teruskan! Lagian kalo kerja jangan setengah-setengah!" Taehyung memberi petuah.

Namjoon kembali menatap tajam ketiganya.

"Astaga, rasanya gua pengen nyolok mata lo sumpah," Yoongi dengan kata-kata pedasnya.

"Nih ya Kim, lain kali sopan dikit,"

Yoongi mulai melangkah, diikuti Taehyung yang menendang angin—hampir menendang wajah Jeon Jungkook yang memang sedari tadi menghadap lantai.

Seokjin menumpukkan nampan makanan miliknya pada milik Namjoon, "Aku kehilangan napsu makan ku karena melihat Si Jeon menjijikan ini ck ck ck ck ck ck," Dan melangkah menyusul kedua temannya.

Namjoon menatap ke bawah, Jungkook masih terus menunduk dan Namjoon yakin temannya itu tengah menahan kesal setengah mati—hampir menangis.

Dia mengambil ketiga nampan yang tergeletak di lantai, melangkah mendekati tempat pengumpulan nampan-nampan yang sudah selesai dipakai, menyimpan semua nampan kotor itu bersama teman-teman mereka yang lainnya.

La Sensibilità ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang