Part 18: New Friend? Old Friend?

286 40 2
                                    


Krieett

Pintu ruangan Jungkook terbuka, Namjoon melangkah masuk lalu kembali menutup pintu itu.

"Namjoon-a wass-eo?*" Terdengar suara itu berasal dari toilet.
*Kau di sini? Atau, kau sudah sampai? Atau, kau datang?

"Oh*," Namjoon didik di sofa lalu mulai mengeluarkan buku-buku yang akan menemaninya menemani Jeon Jungkook.
*Iya

Pintu kamar mandi terbuka, Jungkook keluar dari sana dengan wajahnya yang lebih segar lalu menutupnya kembali. Langkahnya begitu ringan, dia memutuskan duduk di samping Namjoon dan melihat apa yang dilakukan temannya itu.

"Kau sudah tak apa?" Namjoon mulai membaca ulang materi yang akan dibahas hari ini di tempat les nya.

Lagi-lagi pertanyaan itu, Jungkook bosan tapi Namjoon hanya khawatir. Khawatir dia membuat kesalahan yang sama, khawatir dia harus kembali ditinggalkan, khawatir dia harus kembali sendirian.

"Kau bercanda? Aku ceria bukan tanpa alasan! Kata dokter besok atau lusa mungkin aku akan boleh pulang dan melakukan aktivitas biasa,"

"Syukurlah. Dan-," Namjoon merogoh tasnya tanpa melepas perhatian dari buku yang ia baca, mengambil sebuah buku dari dalam sana, lalu menyerahkannya pada Jungkook.

"Oh? Terima kasih, lagi," Jungkook membuka buku itu dan melihat isinya, seperti biasa, catatan yang lengkap dengan tulisan rapi sampai pertama kali ia melihat tulisan itu ia kira Namjoon mengetik catatannya.

Itu bahkan tidak masuk akal, bagaiman kau mem-print dengan buku? Sekalian saja menyetak buku sendiri, ya 'kan?
Dan Jungkook juga hampir mengira seperti itu sebenarnya, bahwa Namjoon menyetak bukunya sendiri.

"Aku benar-benar minta maaf atas waktu yang kau buah untuk menyalin kembali catatan mu Namjoon-a," Jungkook terlihat benar-benar girang dan kagum karena kembali mendapat catatan selengkap dan serapi itu.

"Permintaan maaf ditolak,"

"Hmm? Wae?*"
*Kenapa?

"Aku tak membuang waktuku dan aku tak menyalin kembali catatanmu, jadi kau tak perlu meminta maaf," Balas Namjoon tanpa mengalihkan perhatiannya.

Jungkook terkekeh, "Jangan bilang kau hanya mencatat di dua buku dengan waktu yang sama,"

"Apa ada yang lebih efektif dari itu?"

Jungkook terkekeh kembali, tapi kemudian dia mematung, Namjoon melakukan apa selama ini?! Mencatat dengan dua tangan yang berbeda gitu maksudnya?!

Di saat itu Nyonya Jeon memasuki ruangan, "Oh? Namjoon di sini ternyata?"

"Ne Ajumma*," Namjoon yang melihat Nyonya Jeon datang dengan beberapa jinjingan yang isinya dia tebak adalah berkotak-kotak konsumsi keluarga Jeon hari ini dan kesulitan karenanya bangkit dan membantu.
*Ya Bibi

"Jungkook makannya lahap sekali kemarin, jadi aku bawa lebih banyak," Nyonya Jeon terkekeh sementara sang putra merengek karena ibunya membuat dia malu di hadapan temannya.

Nyonya Jeon terlihat mengecek kembali barang yang dia bawa sementara Namjoon kembali ke tempatnya.

"Ah geunde*- apa kau harus selalu sibuk belajar Namjoon-a? Belajar lah di rumah! Bocah manja ini sudah bisa pulang besok atau lusa, jadi kau tak perlu membuang waktumu di sini,"
*Tapi

Namjoon menutup bukunya sejenak, tersenyum tipis, "Tempat les ku di dekat sini, jadi aku hanya mempelajari materinya sedikit sebelum ke sana. Lagi pula akan membuang waktu jika aku pulang dulu Ajumma-,"

La Sensibilità ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang