The Real Part 6: Ngajak Ribut

342 51 0
                                    

Kali ini serius, sabar saudara-saudara....

•••

Cerita ini mengandung unsur-unsur kekerasan namun tidak bermaksud untuk memprovokasi. Pembaca diharapkan bijak dalam membaca. Jangan pernah meniru ataupun mencoba menerapkan kejadian-kejadian dan hal-hal buruk dalam cerita ini.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

"Sebentar lagi PTS 'kan? Aku tak mau dikecewakan,"

Namjoon seperti biasa menjadi pendengar yang baik.

"Nilaimu harus sempurna,"

Sang anak masih tetap memakan makanannya dalam diam.

"Aku tak mau kau miss lebih dari 2 poin,"

"Kau tahu apa yang akan kau dapat 'kan?"

Tubuh Namjoon membeku sejenak, dan tentunya si empunya merutuki refleks jelek tubuhnya itu.

•••

Namjoon merebahkan tubuhnya.

"Hahh seratus ya? Apa nilai yang selama ini aku peroleh belum juga membuatmu kenyang Abeoji?" Dia terdiam menatap langit-langit kamarnya.

"Hahh... Aku tak mau kau kekenyangan Abeoji," Namjoon menarik selimutnya sebatas dada.

"Lagi pula, aku mulai lelah terus menurutimu," Dia menutup matanya.

Hembusan napas lolos dari kedua belah bibir itu, "Aish! Kim Namjoon lemah! Lelah apanya?! Apa kau mau menyerah?! Tidak ada kata 'menyerah' dalam kamusmu!" Dia berbicara dengan mata yang sudah tertutup, bukan, bukan mengigau, dia hanya menutup matanya.

Namjoon kembali membuka matanya, menampar wajahnya sendiri, "Lihat! Kau berbicara sendiri lagi! Berhenti!"

Namjoon baru menyadari lampu kamarnya belum mati, "Lihat! Bahkan kau jadi lupa mematikan lampu kamar!" Dia mengambil remote dan memencet salah satu tombol, kamarnya gelap seketika.

Dia menyelimuti dirinya sendiri dengan perasaan kesal yang masih tersisa.

Hembusan napas kembali terdengar, "Aku merindukanmu, Eomma," Dia menutup matanya dengan hati penuh harapan dapat bertemu sosok sang ibunda dalam mimpi indahnya.

"Maafkan aku, Eomma,"

•••

Namjoon sedang duduk di salah satu meja kantin, di depannya ada Jungkook yang tengah melahap makan siangnya, Namjoon melahap bekal buahnya dengan tangan kanan dan buku novel yang menghiburnya di tangan kirinya.

Byurr!

Namjoon dapat merasakan punggungnya basah sampai ke tengkuknya. Rasa panas menjalar karena sup rumput laut itu masih mengepul bahkan saat sekarang telah menyentuh kulit Namjoon.

Jungkook tersedak saking terkejutnya, "Namjoon! Apa kau baik-baik saja? Astaga- k-kulitmu memerah, ayo kita ke UKS,"

Namjoon menatap dirinya, kotor,  basah, baiklah, dia masih bisa memaafkan itu.

La Sensibilità ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang