Part 25: Cinta Mati

297 31 0
                                    

Kisah cinta Tuan Kim sewaktu muda dulu

____________

Alasan atas semua tindakannya

____________________________

"Aku terlalu mecintaimu hingga tak menggubris sakit hatiku yang dikarenakan cara aku mendapatkanmu.

Karena perasaan itu bukan apa-apa dibandingkan dengan betapa sakitnya aku kehilangan dirimu."

●□■□●


Katanya kalau sedang dimabuk cinta, selalu ada momen di mana waktu berlalu dengan lambat ketika melihat si dia.

Aku pikir itu hanya omong kosong, tapi kini aku mengalaminya sendiri. Atau mungkin aku saja yang terlalu gila dalam cinta?

Pemandangan taman rumah yang rutin aku siangi dan rawat dengan baik hingga terlihatbindah sekali ini nyatanya tak sebanding dengan dirinya yang kini sedang berlari kecil ke arah ku dengan senyum manisnya.

Angin yang bersedia membantuku memperindah momen ini menerbangkan rambut gadis itu.

"Ya Kim Sunwoo!" Geplakan tangan kecilnya di lenganku kembali menyadarkan aku pada waktu yang berjalan normal.

"Wae? Wae?''

"Aku ada kejutan untukmu!"

"Kejutan?"

"Iya, di kamarku. Ayo masuk!"

Tangannya menarikku ke dalam rumah mewah itu, ke dalam kamarnya yang didominasi warna putih dan pink pastel.

Dia dengan bangga memperlihatkan mendali emas perlombaan lari jarak pendek 600 meter festival olahraga di sekolahnya.

"Terima kasih kepada Bapak Kim Sunwoo yang sudah memberi saran kemarin dan selalu menemani saya," Ucapnya diiringi tawa.

"Hahaha, kau ini, selamat Nona, anda-,"

"Hei Suuttt!! Aku bilang panggil namaku saja! Kita 'kan berteman!"

Tapi aku menyukaimu.

"Ehehe, arraseo, mian,"

"Jangan diulangi!"

"Siap!!" Aku hormat ala militer padanya.

Ketukan di pintu kamarnya menginterupsi kami. Ibuku berada di daun pintu.

"Nyonya memanggil anda untuk segera ke ruang tamu,"

"Ok Bi! Bye bye Sunwoo!" Dia pergi.

Aku menjerit tertahan kala merasa cubitan pedas ibuku, "Iiih Eomma...!"

"Lagian kamu! Eomma bilang jangan terlalu dekat dengan Nona Nabyeol!"

"Ih kan Nabyeol sendiri yang-"

Perutku kembali dicubit pedas, "Nona Nabyeol! Ingat Sunwoo, keluarga kita dan dan keluarga Go ini tuh beda level. Walau mereka baik ke kita, bukan berarti level kita sama dengan mereka. Mengerti?"

Aku mengangguk pelan. Ibuku benar, tapi hati kecil ku tak ingin membenarkan kenyataan itu.

***

Hari itu ternyata Nabyeol dilamar keluarga konglomerat bermarga Han. Nabyeol juga terlihat tertarik padanya. Hatiku berat rasanya.

Nabyeol berubah, dia selalu pulang diantar mobil mewah mengkilap Han Sungkyeong dengan waktu yang meleset dari biasanya.

La Sensibilità ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang