Kakak Kelas [COMPLETED]

Chapter tigapuluh dua|terserah

Glenn fredly-terserah🎶

Selamat membaca cerita kakak kelas🌻

***

Nayra sekarang tengah berbaring di kasurnya, ia tertidur dengan sisa air mata yang membasahi seluruh wajah dan mengalir sampai kelehernya.

Nayra bangun ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar kamar.

"neng ada tamu" ucap bi inah dari balik pintu.

Nayra mengerjap kan mata, menetralisir cahaya yang masuk ke indra penglihatannya.

Nayra bangkit dari tidurnya lalu mengelap wajahnya yang basah karena air matanya sendiri, ia bergegas berjalan menuju kamar mandi, dan membasuh wajah nya yang sembab.

Setelah selesai, nayra keluar kamar dan menuruni anak tangga.

"siapa bi?" tanya nayra kepada bi inah.

"a melvin neng"

Bi inah memang mengenal melviano, karena pemuda itu sering datang ke rumah untuk mengajak nayra jalan jalan atau sekedar mengantar gadis itu pulang.

Nayra menghembuskan nafasnya, ia sudah berpikir bahwa yang datang memang melviano.

Malam harinya melvin  memang memutuskan untuk datang ke rumah nayra dan meminta penjelasan, disini kedua nya sama sama salah paham, dan kesalahpahaman itulah yang membuat semuanya menjadi rumit.

Nayra lalu berjalan keluar menuju teras rumah, benar saja disana sudah ada melviano yang duduk di kursi.

"kenapa?"  tanpa duduk dan tanpa melirik wajah melviano,nayra bertanya jutek.

"lo yang kenapa?" balik tanya melvin.

"masih nanya?"

Melviano mengerutkan dahinya bingung.

"masih perlu dijelasin?" tanya nayra kembali.

"ya iya lah, ngapain lo jalan bareng kenzo?" melviano kira yang nayra maksud dijelaskan adalah tentang gadis itu dan kenzo.

"ngapain?" tanya nayra, kini ia menatap melviano yang sudah berdiri dari duduknya. "gue jelas jalan sama dia, nah lo? Ngapain lo pelukan di uks sekolah?" tanya nayra, sewot.

Melviano jelas terkejut, tapi ia langsung menyembunyikan ekspresinya, nayra lihat? Pikirnya.

"kenapa?kaget?" tanya nayra "udah lah ka gue cape, mau istirahat" nayra hendak berjalan masuk kembali ke rumahnya, tapi melviano menahannya.

"dengerin gue dulu" kini suara melviano tidak terdengar nyolot.

Nayra menghempaskan cekalan tangan pemuda itu "ga usah! Ga penting tau ga"

"semuanya ga kaya yang lo liat nay"

"ga kaya yang gue liat apa? Jelas jelas lo pelukan sama dia kan? Mau ngelak apa lagi?" kini nayra benar benar murka.

"nay posisinya gue di peluk, bukan meluk"

"tapi lo nyaman kan sama pelukannya? Kenapa ka? Kenapa?" kini air mata kembali mengalir dari kedua mata indah nayra "kenapa harus gue yang lo jadiin pelampiasan? Kalo kaka masih cinta sama dia, silahkan, gue ga akan larang, terserah apa mau lo sekarang"

Melviano menggeleng kuat "gue sama sekali ga jadiin lo pelampiasan nay, gue tulus waktu gue bilang gue sayang dan cinta sama lo" lirih melvin.

"terserah!" sentak nayra "sekarang mending lo pulang dan jangan pernah datang lagi kesini dan juga jangan pernah datang lagi ke kehidupan gue!" sangat kentara sekali bahwa nayra kecewa kepada laki laki dihadapannya kini.

Melviano menghembuskan napasnya "okey. Gue pergi kalo itu mau lo, tapi satu yang perlu lo tau nay, gue bener bener jatuh hati sama lo ga ada sama sekali niatan buat gue matahin hati lo juga ngecewain lo, maaf kalo gue nyakitin lo gue sama sekali ga berniat untuk itu" pasrah melviano "satu lagi nay, walaupun lo pergi gue akan tetep disini, buat lo. Terserah lo mau kembali atau engga, tapi yang perlu lo tau gue akan selalu disini nunggu lo nay"  setelah menyelesaikan ucapannya melviano benar benar melangkah pergi menuju motonya, ia bukan menyerah, nayra sedang emosi dan menurutnya cinta tidak bisa dipaksakan, jiga nayra ingin selesai maka dia harus merelakannya.

Nayra juga masuk ke rumah dan membanting pintu, ia mengintip melviano dari celah jendela rumahnya, air mata tak henti hentinya keluar dari kedua bola matanya, nayra benar benar belum siap bahkan tidak siap jika harus ditinggal atau meninggalkan melvin, hatinya juga sudah jatuh, jatuh terlalu jauh, tapi dia harus menenangkan dirinya terlebih dahulu, untuk bisa kembali percaya bahwa melviano memang benar benar tidak main main kepadanya.

✈️🎶✈️

Keesokannya, nayra sekolah seperti biasa, tapi ada yang tidak biasa dengan wajahnya, sembab dan kusut itulah yang menggambarkan keadaan nayra sekarang.

"udahlah nay ga usah jadi kaya gini" ujar khansa.

Nayra tidak membalas ucapan khansa ia memilih untuk menutup matanya dan tidur dengan kepala menempel ke meja.

"ga lucu lo nay, masalah cowo jadi kaya orang gila gini" imbuh sahira.

Kembali tidak ada sahutan dari nayra, sampai beberapa menit kemudian nayra mengangkat kepalanya.

"gue mau lupain dia" ucap nayra.

"lo yakin?" tanya sahira.

"bantu gue yakinin diri" lirih nayra "gue ga mau kaya gini, kaya orang bego gini" lanjutnya.

"okey kalo itu yang lo mau nay, gue juga ga bisa maksa lo. Terserah apa keputusa lo, tapi lo inget apa yang gue ucapin kan nay?" tanya sahira "jangan sampe lo nyesel dengan ngambil langkah ini, lo harus bener bener siap buat semua resikonya" lanjutnya.

"siap ga siap gue harus siap. Kan?" ragu nayra.

"lo,,,ga bisa buka kesempatan kedua lagi?" tanya khansa sekali lagi.

"gatau, kali ini gue bener bener bingung, yang gue mau sekarang,cuma mencoba menjauh dari dia" jawab nayra "gue gamau jadi bego cuma gara gara cowo, dan lagi gue sama dia belum jadian aja udah gini, gimana kalo udah ada hubungan?" lanjutnya.

Mungkin kalian akan berpikir nayra terlalu berlebihan, tapi kenyataanya nayra hanya takut, takut untuk kecewa,takut untuk disakiti, dia tidak siap, dia juga tidak mau, memang seharunya nayra sadar ketika dia sudah menjatuhkan hatinya kepada melviano detik itu juga dia harus siap jika nanti dia harus merasakan yang namanya jatuh karena cinta.

🌻🌻🌻🌻🌻

Huwaaaaa😭 nangis ceritanya wkwk.
Kalian pernah ga sih dijadiin pelampiasan sama doi? Udah baper-baper eh cuma dijadiin pelampiasan doang huhu:(

Jangan lupa vote dan komen part ini yaakkk🙆‍♀
Follow akun ini jugaaa👌

Jangan lupa follow instagram :

nikaasssss

nay.raps

melvianoaldrichd

kenzobratadikaa

#staysafe