Bisa masuk SMA Alatas adalah sebuah kebahagiaan, bagaimana tidak sekolah swasta dikota bandung tersebut adalah sekolah favorit yang sangat bergengsi.
Tapi bagi nayra masuk ke SMA Alatas adalah sebuah keberuntungan juga sebuah kutukan, bertemu kakak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( besti poreper bang mpin jang deren )
Selamat membaca cerita kakak kelas🌻
***
Waktu adalah pembangkit rindu dan kenangan.
***
Hari ini hari kamis tidak ada yang spesial, nayra bersekolah seperti biasa. Dan sekarang di kelas nayra tengah berlangsung pelajaran kimia.
"sekarang kita akan membahas bab berikutnya, oke sebelumnya ada yang belum ulangan bab 5 kemarin?" tanya bu wela kepada anak anak.
Nayra mengacungkan tangannya. Minggu kemarin nayra tidak masuk dijam pelajaran bu wela ia izin ikut dengan mitha menjenguk neneknya yang sakit.
"cuma nayra?" tanya bu wela kembali.
Semua anak anak kelas 10 mipa 4 mengangguk.
"ya sudah, nayra kamu bawa alat tulisnya ngerjainnya di ruang guru ya" tutur bu wela.
"baik bu" nayra bergegas mengambil beberapa peralatan menulisnya, dan berjalan keluar kelas mengikuti bu wela.
Dan sampailah mereka diruang guru, nayra dibawa masuk kedalam didekat dapur ruang guru,disana ada meja panjang lengkap dengan kursi nya pula.
"nay kamu kerjain disini ya" ucap bu wela, nayra mengangguk paham.
"eh melviano, deren" sapa bu wela kepada dua orang yang tengah duduk di bangku panjang tersebut sambil mengerjakan sesuatu, nayra yang mendengar guru sekaligus walikelas nya itu menyapa dua nama yang sangat familiar dikupingnya itu sontak membulatkan mata.
'bentar bentar. Melviano? Deren?' nayra mencoba mencerna semuanya, nayra memang melihat dua laki laki yang sedang duduk dan mengerjakan sesuatu tadi saat masuk kesini, tetapi ia tidak tahu bahwa kedua lelaki tersebut adalah deren dan melvin, mereka menunduk mengerjakan tugas nya.
"bu wela" sapa deren dan melviano tersenyum, lalu bu wela pun membalas dengan senyuman.
"ya udah nay duduk, nanti kalau sudah langsung ke kelas aja ya" intrupsi bu wela.
"baik bu" nayra duduk lalu bu wela pamit kembali ke kelas, dan sekarang di ruangan ini hanya tinggal tiga orang dengan kecanggungan.
Nayra memulai mengerjakan tugasnya, fokusnya buyar pikirannya melayang entah kemana.
"fokus dong fokus" gumam nayra sambil menepuk nepuk kepalanya dengan tangan yang ia kepalkan.