PART - 01

1.9K 116 10
                                    

"Jadilah Pelangi Dalam Awan Kelam Seseorang"

•••

Cahaya matahari terlihat menyapu kabut, dan pada saat itupun gadis cantik berambut hitam panjang, berkulit putih, juga hidung yang mancung melengkapi wajah yang sempurna itu. Meskipun gadis itu masih dalam keadaan tersadar dari mimpi indahnya, kecantikan khasnya tidak tergoyah sedikit pun. Gadis bernama Rinjani itu kini membuka perlahan kedua kelopak matanya. Ia dapat merasakan kehangatan mentari menyelimuti tubuhnya yang mungil itu.

"Hoaammm...jam berapa yaa". Menguap dan melihat jam alarm di samping tempat tidurnya

" Ya ampunn, gue kesiangann! " Bergegas Rinjani beranjak dari tempat tidurnya.

Setelah bersiap dengan seragam putih abu tercintanya, ia turun dan berjalan menemui ibunya yang nyatanya sudah menyiapkan sarapan pagi.

"Rinjani sayangg! Sarapan dulu yuuu mamah udah siapin susu sama rotinya nihh buat kamuu"

Rinjani menyambut kedatangan mamahnya tercinta seraya mencium pipi kanan wanita itu dengan manis. "Pagi mamahh"

"Pagi sayangg, sarapan dulu yu". Ucap ibunya sambil mengelus rambut Rinjani

"Emm, Rinjani gak sarapan ya mah" Rinjani mengangkat tangannya dan melihat yang sudah menunjukkan pukul 06.15

"Lohh kok gak sarapan? mamah udah siapin buat kamu"

"Tapi mahh Rinjani udah telat banget" Wajah cemas rinjani.

"Yaudahh kalo gitu kamu bawa bekel rotinya buat ke sekolah, dan jangan lupa kamu minum obatnya jangan sampe telat"

"Hehe, yaudah deh mah boleh"

Karena Rinjani tidak mau sarapan, ibunya pun menyiapkan bekal roti untuk dibawakan Rinjani ke sekolahnya

"Makasih ya mah, Rinjani makan kok rotinya, kalo gitu Rinjani berangkat dulu yaa mahh dah! Assalamualaikum! "

"Waalaikumsalam" Balas wanita paruh baya itu dengan senyuman tulus pada anak satu satunya itu.

Langkah kaki Rinjani semakin cepat dengan sisa waktu yang tersisa menuju sekolah.

"Rinjani tungguu!!" sahut Nesya.

Nesya Thalita, ia adalah sahabat Rinjani sejak kecil hingga sekarang, mereka berdua memang sahabat yang tidak bisa dipisahkan walaupun badai menerjang sekalipun, hehee.

Nesya Thalita, ia adalah sahabat Rinjani sejak kecil hingga sekarang, mereka berdua memang sahabat yang tidak bisa dipisahkan walaupun badai menerjang sekalipun, hehee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Nesya Thalita-

( Nama Asli : Steffi Zamora )

"Ya ampunn Rinn, jalan lo cepet banget sii sampe gue nyahut aja gak dengerr" Ucap Nesya dengan nafas ngos ngosan.

Nyatanya, Nesya berlari dari ujung gerbang menuju koridor sekolah hanya untuk menemui Rinjani.

"Ya maaff gue gak denger, lagian ngapain si Ness pake lari lari segala kek dikejar apaan aja"

"Yehh lu mah, cape tau"

"Ih lagian, siapa juga yang nyuruh lo buat marathon" Sembari menahan sedikit tawa.

"Yeh ngeselin banget si lo, yaudah yu ke kelas"

Tengah di lorong sekolah mereka berbincang mengenai lukisan yang Rinjani buat saat acara di Pameran Lukisan.

"Oh iyaa Rin, kemaren gimana?sama lukisan lo, banyak yang tertarik ga?" Tanya Nesya.

"Ohh ituu, lumayan sih sampe gue harus banyak bicara buat jelasin tema lukisan gue itu"

"Emm gituuu yaa, kalo lukisan lo banyak yang suka dan jatuh cinta, lo bakalan jadi seniman terkenal dan itu lumayan loh buat penghasilan lo, iya gak sih?yaa walaupun lo dibilang anak dari keluarga kaya hahaa" Ucap nesya dengan tawa nya.

"Apaan si lo Ness, bisa aja, gatau sihh kalo soal itu kita liat aja nanti" Balas Rinjani sambil merangkul Nesya menuju kelasnya.

Minggu kemarin, Rinjani mengikuti pameran tahunan. Yang diadakannya setahun sekali, Rinjani selalu menyempatkan waktunya untuk selalu datang ke acara tersebut, namun yang kemarin itu bukan hanya sekedar mengunjungi tapi mencoba untuk memajangkan lukisan sederhana nya itu. Dan ternyata hasilnya memang sangat memuaskan, banyak yang melihat, menatap dan mewawancarai Rinjani tentang lukisan yang ia buat, sungguh menakjubkan.

Nesya Thalita, sahabat gue.
Sahabat yang bener bener sahabat, selalu ada buat gue dikala gue sedih maupun senang. Suatu saat gue mungkin bakalan ngadepin serba serbi masalah kehidupan, namun, apalah arti punya seorang teman. Jika tidak ikut campur dan membantu menyelesaikannya. Dan itu yang pengen gue rasain, Nesya tentunya. Gue percaya sama dia, kalo dia bakalan jadi temen sekaligus sahabat.

Namun dari itu, gue gak berarti egois. Gue juga bakalan jadi sahabat dia yang selalu ada. Dengerin keluh kesah seorang sahabat yang lagi punya masalah, bukan hanya sekedar ngedenger doang, orang lain juga bisa kalo sekedar cuman dengerin. Tapi gue, mesti ngehibur dan ngasih solusi buat dia. Pepatah bilang gue harus jadi pelangi dalam awan kelam seseorang.

Gue sayang sama Nesya, and so gue janji bakalan buktiin kalo gue sahabat terbaik buat dia.

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang