PART - 42

273 13 6
                                    

Seorang pemuda kini terduduk termenung, tidak kuat lagi menahan rasa sakit di hati nya, dia seorang lelaki, namun tak sengaja dia meneteskan beberapa butiran air yang keluar dari mata nya.

Reynand mengusap usap pundaknya Ardhi, maksud untuk menenangkan, namun Ardhi malah semakin tersedu sedu menangis.

"Gue.. Hikss.. Gue ngerasa udah jadi cowok brengsek, gue gak bertanggung jawab, gue gabisa jagain dia, gue pengecut! Brengsek !"

"Dhi, lo gak bisa nyalahin diri lo sendiri kaya gini, gak ada guna nya"

"Rey, secara gue udah gagal buat jagain dia Rey, dia cewek guaaa!! Gua malah sakitin dia dengan cara kayak gini!!"

"Dhi, itu udah jadi kehendak Tuhan, lo gak bisa nyalahin diri, lo gak bisa jadi yang paling bersalah"

"Gue nyesel, GUE NYESELL BANGSAT!! KENAPA GAK GUE AJA YANG KOMA! "

•••

Ketika dia mencoba untuk menyelip dua mobil truk yang cukup besar, dia berusaha untuk mengambil arah lain yakni laju ke arah kiri, namun tubuhnya bergetar seketika, matanya membulat pertanda sangat panik saat melihat di kaca spionnya sebuah mobil hitam melaju cepat tak terkendali.

"Sialan! "

Pemuda ini segera menginjak gas motornya dan menjauh dari arah sana. Meskipun kesempatan ia untuk menghindar sangat sulit.

CITTT!!

BRAKK!!

Mobil hitam tersebut menabrak beberapa mobil yang berada di depannya, dan juga menabrak 3 orang pengendara sepeda motor. Semua orang yang melihat kejadian tragis ini, mereka keluar untuk membantu korban korban yang masih belum terselamatkan.

Lalu kemana pemuda yang tadi hampir saja tertabrak mobil itu?

Uhukk..uhukk..!!

Pemuda ini terbatuk batuk karena asap dan sedikit api menghalangi penglihatan dan pernafasannya terganggu, ia begitu terkejut melihat kejadian tragis saat ini, matanya melotot, jantungnya berdegup kencang, karena ia mesti harus bersyukur bahwa masih bisa terselamatkan dari peristiwa mengerikan.

"Pakk pakk, tolongin merekaa!" Ucap pemuda itu, dan segera membantu korban korban yang tergeletak di jalanan.

Saat pemuda ini mencoba untuk membantu, sekilas ia melihat sebuah mobil putih dan melihat wajah korban yang pingsan seperti ia mengenalnya.

"ERIC !!!!"

Pemuda ini berlari kencang dan mendekati korban itu adalah Eric, sahabatnya.

"SHIT! ERIC! BANGUN BANGSATT!! ERIC!!! "

Ardhi begitu tak percaya melihat kejadian ini tertimpa pada sahabatnya sendiri. Segera Eric dibawakannya ke dalam mobil Ambulance. Ardhi tidak bisa mendampingi Eric didalam Ambulance itu, nampaknya kini ia mengendarai motornya mengikuti dari belakang.

Setelah ia dibawakan ke dalam UGD, beberapa menit Ardhi menanyakan hal tentang korban bernama Eric.

"Gimana dok? Teman saya Eric"

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang