PART - 45

248 10 0
                                    

Hay Hay Hay Eperibadehhh🧡

Apa kabar para pembaca setia ;)

Maaf Author Udah Lama Gak Update Cerita RINJANI.
Yaa Alesannya Belom Ada Mood Buat Nulis Kelanjutan Cerita, hehee

Dan Kali Ini Aku Udah Update Lagi
Semoga Kalian Suka Sama Ceritanya🧡

Jangan Lupa Voment!

Kasih Tau Kalo Ada Typo Yaa ;)

Happy Reading!

Keesokannya, tiga orang keluarga kecil, memakai baju serba hitam dan kaca mata hitam. Berdiri menghadap sebuah makam yang menurutnya sangat terlihat indah, apalagi sebuah batu nisan yang bertuliskan nama mamahnya tercinta bagi Ardhi.

"Ardhi, tolong pimpin doa" Pinta papahnya menatap Ardhi, dan ia pun mengangguk memulai doa untuk almarhumah mamahnya.

Setelah berdoa, Andi dan juga Ardhi menaburkan bunga bunga cantik di atas tanah kuburan itu. Sedangkan papahnya mengusap batu nisan dengan wajah penyesalan selama ini, terhadap istrinya sendiri.

"Yuliana, saya minta maaf sama kamu, telah menyakiti kamu, mengecewakan kamu, saya bersumpah hari ini, akan menjaga anak kamu dengan baik, tentunya menjaga Andi dan juga Ardhi"

"Saya mohon sama kamu, izinkan saya menikahi seorang perempuan yang akan menjadi ibu dari Andi dan Ardhi, saya yakin dia sangat menyayangi anak kita"

Papahnya meneteskan air mata, tak kuat atas kenyataan pahit yang baru saja ia sadari saat ini. Kehilangan seorang istri sholehah yang mau menerima keadaan suaminya, meskipun membuatnya sakit hati setiap hari. Istrinya begitu sangat mencintai dan menyayangi suaminya, begitu sangat salah selama ini perlakuan kejam pada istrinya.

Andi mencoba mendekati batu nisan itu dan menyentuhnya.

"Mah, Andi juga minta maaf, Andi udah jadi anak yang nakal, susah di atur, dan selalu ngebantah sama mamah, Andi sadar kok mah, mamah adalah mamah terbaik di seluruh dunia, mamah yang seharusnya Andi jaga, Andi rawat, Andi sayangi dan cintai, malah terus menyakiti hati lembut mamah"

Andi dapat merasakan dadanya yang terisak, menahan rasa penyesalan yang begitu dalam terhadap mamahnya sendiri.

"Andi janji kok mah, Andi bakalan jadi anak yang baik, berbakti sama orang tua, sayang sama papah juga Ardhi adik Andi"

Andi melirik wajah Ardhi yang tertunduk

"Mah, Andi minta tolong sama mamah, bantu Ardhi nyelesain masalah yang sekarang ia hadepin, dan tolong, bantu Rinjani sembuhin dari penyakitnya, karena Andi tau, Ardhi sayang sama pacarnya mah, dan semoga Ardhi dapet kebahagiaannya yang selama ini hilang, Andi juga tau, cuman Tuhan yang bisa membolak balikan hati manusia, menyembuhkan yang sakit, dan membahagiakan yang terluka"

Seketika Ardhi menatap tak percaya pada Andi, yang baru saja terdengar mendoakan kebahagiaannya dan kesembuhan Rinjani. Yang selama hidupnya, Andi tidak pernah peduli pada hidup Ardhi.

"Mah, kita sayang sama mamah, semoga mamah bahagia dan selalu tetap di sisinya"
Andi yang tiba tiba meneteskan air matanya, namun segera tangannya menghapus.

Lamanya di sana, mereka pun memutuskan untuk pulang, mereka bertiga menaiki mobil hitam milik Andi, dan dia juga yang mengendarainya.

Papahnya menatap ke arah Ardhi yang terdiam memandang jalanan di jendela.

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang