Beberapa hari kemudian, hari dimana Rinjani selalu pergi ke acara pameran lukisan setiap Minggu nya, untuk mencari inspirasi yang akan di lukis nanti di acara seleksi di sekolahnya.
Dertt..Derttt..
Bunyi getar hp Rinjani yang muncul pesan WhatsApp. Dalam pesan tersebut, Nesya akan menemani Rinjani ke pameran, namun Rinjani nampaknya menolak. Mungkin ingin sendiri, dan tidak merepotkan orang lain. Padahal Nesya tidak pernah merasa di repotkan apalagi Rinjani adalah sahabatnya sendiri. Namun jika Rinjani menolak, ia memahami nya.
Rinjani menaiki taxi menuju tempat pameran tersebut, dan di sana memang cukup ramai disertai alunan musik akustik membuat suasana semakin ramai. Rinjani melihat lihat lukisan tersebut, cantik dan indah terlihat.
Rinjani dengan dress nya berwarna putih, dan jaket jeans crop, kulitnya yang cerah berbinar, membuat seseorang menatap oleh pesonanya.
Entahlah tiba tiba ia bertemu dengan cowok galak itu di sini. Rinjani membulatkan matanya, karena kini dihadapannya adalah sosok pemuda yang menurutnya sangat menyebalkan.
"Ngapain lo disini?"
"Ini tempat umum kak, siapapun boleh kesini" Ucap Rinjani sambil melihat lihat lukisan, Ardhi menatap cewek itu.
"Lo suka lukisan?"
Rinjani melirik Ardhi.
"Suka, lukisan itu perasaan"
"Maksudnya?"
"Iyaa, aku suka ngelukis karena lukisan itu bisa jadi ungkapan perasaan hati dan fikiran kita lewat media lukisan. Dan... Kakak sendiri ngapain disini? aku tau ini tempat umum"
"Gue lagi sama Reynand, dia juga suka ngelukis kayak lo"
"Reynand?" Batin Rinjani, mengingat bahwa sejak kemarin ia berkenalan dengan seorang pemuda tersebut
Lalu Reynand berlari menghampiri mereka dengan membawa 2 botol minuman. Cowok itu mengerjap mata berkali kali setelah menatap Ardhi sedang bersama Rinjani.
"Kak Reynand? "
Reynand melirik Ardhi, dan Ardhi merasa aneh bahwa mereka berdua sudah saling mengenal.
"Dhi, minuman lo" Ucap Reynand, lalu ia memberikan tawaran minuman tersebut pada Rinjani.
"Gak usah kak" Ucap Rinjani tersenyum
Mereka bertiga berbincang di kursi, nampaknya Ardhi terlihat diam bisu. Mana ada cowok itu mau berbincang dengan asik.
"Oh iya Rin, lo suka ikut pameran disini?" Tanya Reynand angkat bicara yang sedari tadi suasana nampak dingin.
"Emm iyaa sii kak, udah tiap minggu nya aku kesini" Balas Rinjani
"Jadi lo juga suka majangin lukisan lo disini? " Tanya nya lagi.
"Suka kak, tapi gak terlalu sering"
Reynand mengangguk iya, namun sedari tadi cowok beruang kutub itu nyatanya mendengar obrolan mereka.
"Ck, sebagus apa si" Ucap Ardhi meledek
Mereka terdiam, acara pameran akan segera dimulai. Namun Rinjani terkejut ketika mendengar nama Ardhi yang akan menampilkan akustik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI [ TAMAT✔ ]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA Ini tentang Rinjani Alessandra. Seorang remaja cantik yang masih menduduki kelas menengah atas, si penyuka media lukisan. Rinjani dipertemukan dengan seorang lelaki tampan namun bersifat seperti kutub es, yang di cap oleh par...