PART - 11

528 49 6
                                    

Pagi hari, cewek bermata lesu, kelopak mata yang terlihat menghitam itu terbangun dari ketidak sadaran semalam. Mimpi buruk semalam membuatnya ia bangun menyentuh sisi kepala yang masih berdenyut kesakitan.

"Ssh, kepala gue sakit banget" Rinjani merintih kesakitan dan memegang kepalanya.

Saat Rinjani melihat disebelah tempat tidurnya ia terkejut adanya Nesya yang tertidur.

"Hahh?Nesya kok dia.."

"Ness, Nes, Nesya?" Sahut Rinjani membangunkan Nesya.

Nesya pun terbangun dari tidurnya.

"Ehh Rin, lo bangun. Gimana? udah baikan lo? " Nesya sambil ngucek ngucek matanya.

"Gue gapapa kok, kok lo ada di kamar guee?"

"Semalem lo pingsan, lo tergeletak di pinggir jalan, untungnya Ardhi nemuin lo dan gendong lo kesini"

"Apaa!? Ardhi? kok bisaa"

Namun sesaat Rinjani mengingat saat ia melihat tatapan dan senyuman Ardhi malam itu, ia memang tak sadarkan diri, masih bisa melihat wajah Ardhi namun tidak begitu jelas.

"Gue sih emang sekilas liat wajah Ardhi natap gue, ta-tapii kok Ardhi bisa nemuin gue, dan kenapa gue pingsan di tepi jalan? Apa ini ulah Viola?" Ucap Rinjani lalu mengingat kembali semalam ia mabuk dengan Viola.

"Ya ampunn gue semalem, mabukk" Ucap dalam hati Rinjani nyesel.

"Udahlah Rin, lo sekarang istirahat di rumah, gue mau sekolah untungnya gue bawa seragam gue semalem, karena gue punya filing ga enak, dan kefikiran buat nginep di rumah lo, dan ternyata bener kan filing gue, tapi gapapa sekarang lo harus istirahat, jangan banyak fikiran, dan sekarang gue udah telat buat ke sekolah" Ucap Nesya sambil membawa handuk untuk mandi.

Tak lama Nesya pun berangkat ke sekolah, namun Rinjani tetap di rumah untuk menstabilkan tubuhnya.

Seseorang bertubuh kekar, yang sedari tadi menahan emosi dengan mengepal ngepal kedua tangannya. Sekarang, ia berjalan menuju sebuah gudang belakang sekolah. Ternampak jelas, seorang gadis berambut hitam itu seperti ketakutan setelah menatap lelaki yang menghampirinya.

"Ardhi, gue mohon... "

"Gue minta lo hapus video itu sekarang juga"

"Dhi, gue.. "

"Kalo lo gak hapus video itu sekarang juga. Lo bakalan lebih berurusan sama gue. Bukan hanya itu, gue bisa laporin lo ke polisi dan jeblosin lo ke penjara! "

"Dhi, gue minta maaf. Lo jangan lapor kasus ini ke polisi"

"HAPUS ATAU LO MATI SEKARANG JUGA! "

Viola, gadis itu baru saja meneteskan beberapa cairan bening ketika sudah berhadapan dengan Ardhi seperti ini.

"Iy-iyaa dhi, gue hapus video itu. Dan gue berani nyatain kesalahan gue atas sebaran video palsu itu. Tapi gue mohon, lo jangan apa apain gue setelah ini"

"Oke, bagus"

Di sana, Eric dan juga Reynand menatap tajam pada Ardhi. Jarang sekali ia memarahi seorang wanita, namun kali ini emosi nya sudah tak terkendali hanya karena gadis bernama Rinjani itu. Entah mengapa Ardhi peduli dengan cewek itu. Padahal ia sama sekali tidak mengenal dekat dengan Rinjani.

Sesampai di sekolah, Ferdi menghampiri Nesya dan melirik lirik nyari Rinjani.

"Loh, Rinjani mana Ness?" Ucap Ferdi.

"Emm Rinjani, Rinjani ga enak badan kak maka nya dia sekarang lagi istirahat di rumah" Ucap Nesya.

"Apa? Rinjani sakit?" Ucap Ferdi terkejut.

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang